Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WHO: Ditemukan Bersamaan, Varian IHU tak Menyebar Seperti Omicron

image-gnews
Sejumlah orang mengenakan masker pelindung, berjalan di alun-alun Trocadero dekat Menara Eiffel di Paris di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Prancis, 6 Desember 2021. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Sejumlah orang mengenakan masker pelindung, berjalan di alun-alun Trocadero dekat Menara Eiffel di Paris di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Prancis, 6 Desember 2021. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Iklan

TEMPO.CO, JakartaVarian IHU, varian SARS-CoV-2 pertama asal Prancis yang ditemukan pada akhir 2021, tak menyebar luas meski memiliki peluang yang amat besar untuk itu. Manajer Insiden Covid-19 di Badan Kesehatan Dunia (WHO), Abdi Mahamud, mengungkap itu dalam keterangan yang diberikan di Jenewa, Selasa 4 Januari 2021.

Mahamud juga menyatakan kalau varian yang diberi label B.1.640.2 itu tak baru bagi WHO karena sudah dipantau sejak November lalu. Itu artinya, varian ini ditemukan pada periode yang sama dengan Omicron.

Sejauh ini, varian B.1.640.2 menunjukkan gejala infeksi pada 12 orang di Marseilles, Prancis sebelah selatan. Bandingkan dengan varian Omicron yang telah memicu percepatan penambahan kasus baru Covid-19 di banyak negara hingga saat ini. Masa liburan akhir tahun yang baru lalu dikhawatirkan melahirkan gelombang baru wabah Covid-19 karena varian-varian baru itu.

“Ini masih terlalu awal untuk spekulasi virologis, epidemiologis atau fitur klinis dari 12 kasus infeksi varian ini (IHU),” kata tim peneliti dalam sebuah laporan awal analisis genom varian ini.

Varian B.1.640.2 disebut varian IHU karena ditemukan para peneliti di Méditerranée Infection University Hospital Institute (IHU). Lewat Oxford Nanopore Technologies, teknologi masa depan dalam whole genome sequencing, varian ini diketahui memiliki 46 mutasi genetik dan tak lagi memiliki 13 gen seperti yang ada dalam genom varian orisinal virusnya yang dari Wuhan.

“Virus ini memiliki kesempatan untuk menyebabkan masalah besar tapi, sejauh yang kita bisa katakan saat ini, tak pernah terjadi,” kata Tom Peacock dari Imperial College London, Inggris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah varian SARS-CoV-2 telah muncul sepanjang dua tahun pandemic Covid-19 , tapi hanya sebagian kecil saja yang mampu menyebar luas. Yang terbaru adalah varin Omicron yang per Senin lalu telah menyapu Eropa dan Prancis mencatatkan jumlah kasus baru Covid-19 harian tertinggi sebesar 271.686 kasus.

Presden Prancis Emmanuel Macron menyatakan kehidupan normal di negerinya akan lebih dibatasi lagi untuk mereka yang belum menjalani vaksinasi. Pembatasan mulai 15 Januari. “Anda tidak akan bisa lagi pergi ke restoran, kedai kopi, bioskop, teater.”

NEW SCIENTIST, TIME

Baca juga:
Guru Besar Unair: Karakter Varian Omicron Bisa Bikin Mutasi Beragam


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

50 menit lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

7 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

20 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

4 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

8 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

10 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

14 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

14 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.