Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Observatorium Baru NASA di Luar Angkasa Amati Lubang Hitam dan Supernova

image-gnews
Ilmuwan ungkap foto lubang hitam pertama dalam sejarah. Kredit: Harvard Gazette
Ilmuwan ungkap foto lubang hitam pertama dalam sejarah. Kredit: Harvard Gazette
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mata Sinar-X terbaru NASA sudah terbuka dan siap untuk membuat penemuan-penemuan yang tak terduga. Baru sekitar sebulan di luar angkasa, Imaging X-ray Polarimetry Explorer (IXPE) sudah langsung bekerja dan siap fokus ke sebagian dari obyek paling panas dan energik di alam raya.

IXPE adalah kerja sama antara NASA dan Badan Antariksa Italia. Dia menjadi observatorium luar angkasa pertama yang didedikasikan untuk mempelajari polarisasi sinar-X yang datang dari obyek-obyek seperti bintang yang meledak dan lubang hitam. Polarisasi menggambarkan bagaimana sinar-X terorientasi sepanjang perjalanannya menembus ruang angkasa.

“Dimulainya observasi sains IXPE menandai babak baru untuk astronomi sinar-X,” kata Martin Weisskopf, peneliti utama misi IXPE di Pusat Penerbangan Antariksa Marshall NASA di Huntsville, Alabama. “Satu yang pasti: kita dapat berharap penemuan yang tidak terduga.”

IXPE diluncurkan ke orbitnya setinggi 600 kilometer di atas ekuator Bumi menggunakan roket Falcon 9 pada 9 Desember 2021. Tiang observatorium, yang menyediakan jarak fokus sinar-X, telah sukses direntangkan pada 15 Desember lalu.

Jarak fokus yang dibutuhkan sejauh empat meter antara detektor dan cermin IXPE, yang tak mungkin termuat dalam roket yang membawanya, sehingga tiang harus dilipat saat diluncurkan.

Tim peneliti misis IXPE menghabiskan tiga minggu berikutnya untuk cek kemampuan manuver arah dan mengatur teleskop-teleskop yang ada. Sepanjang uji yang dilakukan, tim mengarahkan IXPE ke dua target kalibrasi yang terang: 1ES 1959+650, sebuah lubang hitam; dan SMC X-1, sebuah bintang mati yang berpilin, atau pulsar.

Tingkat kecerahan dari dua sumber itu memudahkan tim untuk melihat ke mana sinar-X jatuh pada detector IXPE yang senstif polarisasi dan hanya membuat penyesuaian kecil kepada posisi teleskop.

Hasilnya, mulai 11 Januari 2022, IXPE sudah mengamati target ilmiah resmi pertamanya yakni Cassiopeia A (Cas A), sisa-sisa bintang masif yang meledak dalam supernova sekitar 350 tahun yang lalu di Galaksi Bima Sakti. Supernova diisi dengan energi magnet dan mempercepat gerak partikel mendekati kecepatan cahaya, menjadikannya laboratorium untuk mempelajari fisika ekstrem di luar angkasa.

IXPE akan memberikan rincian tentang struktur medan magnet Cas A yang tidak dapat diamati dengan cara lain. Dengan mempelajari polarisasi sinar-X, para ilmuwan dapat mengetahui struktur rinci medan magnetnya dan situs-situs di mana partikel-partikel ini bertambah cepat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengamatan IXPE terhadap Cas A akan berlangsung sekitar tiga minggu. Lalu, rencananya, ia akan mengamati lebih dari 30 target selama setahun pertama usianya di luar angkasa.

IXPE akan mengirimkan data ilmiah beberapa kali sehari ke stasiun di Bumi yang dioperasikan oleh Badan Antariksa Italia di Malindi, Kenya. Data akan diteruskan ke Pusat Operasi Misi IXPE di Laboratorium Fisika Atmosfer dan Antariksa Universitas Colorado Boulder (LASP).

Setelah itu ke Pusat Operasi Sains IXPE di NASA Marshall untuk diproses dan dianalisis. Data ilmiah IXPE akan tersedia untuk umum dari Pusat Penelitian Sains Astrofisika Energi Tinggi di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland.

NASA

Baca juga:
Pertama Kali, Ilmuwan Saksikan Proses Bintang Meledak


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemanasan Global Parah, NASA Catat Es Laut Antartika Kian Tipis

5 hari lalu

Es terapung terlihat selama ekspedisi kapal The Greenpeace's Arctic Sunrise di Samudra Arktik, Kutub Utara, 14 September 2020. [REUTERS / Natalie Thomas]
Pemanasan Global Parah, NASA Catat Es Laut Antartika Kian Tipis

Es laut di benua Antartika dan samudra Arktik sedang mengalami tren penurunan es laut.


Membuka Jalan untuk Gibran

6 hari lalu

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.


Mengapa Satelit Tidak Jatuh ke Bumi? Begini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi satelit angin Aeolus di atas Bumi. Satelit akan masuk kembali ke atmosfer bumi minggu ini. (Kredit: ESA)
Mengapa Satelit Tidak Jatuh ke Bumi? Begini Penjelasannya

Satelit mempertahankan orbitnya dengan menyeimbangkan dua faktor, yakni kecepatan dan tarikan gravitasi bumi.


Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

10 hari lalu

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.


Inilah 5 Fakta Penemuan Mayat yang Diklaim Jasad Alien

13 hari lalu

Penampakan makhluk yang diduga 'bukan manusia' atau alien dipajang saat pengarahan tentang benda terbang tak dikenal atau UFO, di istana legislatif San Lazaro, di Mexico City, Meksiko 12 September 2023. REUTERS/Henry Romero
Inilah 5 Fakta Penemuan Mayat yang Diklaim Jasad Alien

Sidang tentang makhluk angkasa luar di Meksiko beberapa waktu lalu memperlihatkan dua benda yang diklaim sebagai jasad alien. Bagaimana faktanya?


Ini Kata NASA soal Dugaan Jasad yang Diklaim Alien

14 hari lalu

Penampakan makhluk yang diduga 'bukan manusia' atau alien dipajang saat pengarahan tentang benda terbang tak dikenal atau UFO, di istana legislatif San Lazaro, di Mexico City, Meksiko 12 September 2023. Dua
Ini Kata NASA soal Dugaan Jasad yang Diklaim Alien

NASA menyatakan sampel yang diklaim sebagai mayat alien harus tersedia untuk diuji komunitas ilmiah dunia.


NASA Akan Siaran Langsung, Buka-bukaan Soal Keberadaan UFO

17 hari lalu

Sisa-sisa makhluk yang diduga 'bukan manusia' terlihat dipajang saat pengarahan tentang benda terbang tak dikenal, yang dikenal sebagai UFO, di istana legislatif San Lazaro, di Mexico City, Meksiko 12 September 2023. REUTERS/Henry Romero
NASA Akan Siaran Langsung, Buka-bukaan Soal Keberadaan UFO

Keberadaan UFO yang misterius akan diungkap oleh NASA dalam siaran langsung.


Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

26 hari lalu

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).


Fakta-Fakta Peluncuran Aditya-L1 India ke Matahari

26 hari lalu

Pesawat luar angkasa India Aditya-L1 saat akan diluncurkan untuk mempelajarari Angin Matahari, 2 Septe,ber 2023. (Isro.gov.in)
Fakta-Fakta Peluncuran Aditya-L1 India ke Matahari

fakta-fakta misi India luncurkan Aditya-L1 ke matahari pada Sabtu, 2 September 2023 untuk mempelajari dampak radiasi matahari.


Dr. Pierre Christian: Perjalanan dari Binus School Simprug ke Dunia 'Black Hole'

30 hari lalu

Dr. Pierre Christian: Perjalanan dari Binus School Simprug ke Dunia 'Black Hole'

Penelitian black hole yang dilakukan oleh Dr. Christian telah menjadi salah satu topik pembelajaran Fisika di Binus School Simprug.