TEMPO.CO, Jakarta - Hari Tahun Baru Cina atau Imlek identik dengan hujan karena harapan kelimpahan berkah. Pada perayaannya hari ini, Selasa 1 Februari 2022, hujan diperkirakan tidak merata.
"Hanya terjadi terutama di wilayah Jawa bagian barat dan secara intensitas hujan, peningkatan tersebut tidak signifikan,” kata peneliti klimatologi di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, lewat keterangan tertulis pada Senin 31 Januari 2022.
Erma menuturkan, berdasarkan data dari Kajian Awal Musim Indonesia Jangka Madya yang dikembangkan oleh BRIN, intensifikasi hujan meningkat selama dasarian pertama Februari 2022 di selatan Indonesia. Wilayah konsentrasinya di Jawa bagian barat karena terdapat pengaruh southerly surge atau angin dari selatanan di selatan Jawa.
"Angin itu dibangkitkan oleh fenomena pembentukan sungai di atmosfer di atas selatan Benua Australia selama beberapa hari terakhir," kata dia. Fenomena itu ditandai dengan konsentrasi kelembapan di atmosfer yang memanjang membentuk jalur seperti sungai. “Biasanya berasal dari laut menuju darat di wilayah dekat kutub atau ekstra-tropis,” katanya lagi.
Menurut Erma, spekulasi mengenai keberadaan sungai atmosfer yang terjadi di lintang menengah atau selatan Australia merupakan kejadian yang sangat jarang bahkan langka. Efek dari sungai atmosfer itu adalah menarik garis konvergensi antar-tropis (ITCZ) jauh ke arah selatan menuju wilayah yang sudah melampaui lintang menengah yang berkisar antara 30-40 derajat Lintang Selatan.
Kondisi itu, menurut Erma, mengakibatkan pusat tekanan rendah terlalu jauh berpindah ke selatan, sehingga ikut menyebabkan pengurangan intensitas hujan selama Januari 2022 di selatan Indonesia.
Selain itu, pembentukan Siklon Tropis Batsirai sejak 29 Januari 2022 di Samudera Hindia bagian barat dekat Afrika dinilainya juga berperan dalam menarik konvergensi yang seharusnya terpusat di wilayah Indonesia bagian selatan. Sementara itu, di bagian timur terbentuk bibit siklon tropis 98P di selatan Papua yang berpotensi mengumpulkan kelembapan di bagian timur Indonesia.
Potensi peningkatan konsentrasi kelembapan selama awal hingga pertengahan Februari 2022 akan dipengaruhi oleh dinamika siklon tropis itu dan pertumbuhan bibit siklon di timur Indonesia. Akibatnya, peningkatan kelembapan dapat terjadi di Jawa bagian barat namun tidak signifikan. Sedangkan wilayah timur Indonesia akan mengalami peningkatan signifikan hujan dan bersifat merata.
Baca juga:
Bukan Cuma Tsunami, Ledakan Gunung Api Tonga Picu Gelombang di Atmosfer
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.