TEMPO.CO, Garut - Kelahiran anak domba abnormal kembali terjadi di Garut, Jawa Barat. Terbaru, anak domba itu hanya memiliki satu mata dan tidak memiliki hidung. Lahir pada Jumat sore, 11 Februari 2022, anak domba yang malang yang lemah itu akhirnya tak bisa bertahan dan mati pada Minggu pagi, 13 Februari 2022.
Kepala Dinas Perikanan, Peternakan dan Kelautan Kabupaten Garut, Sofyan Yani, menduga kelahiran abnormal itu didahului oleh perkawinan sedarah atau inbreeding. Kemungkinan lain adalah virus atau bakteri saat dalam kandungan karena lingkungan tidak sehat.
Sofyan menuturkan, domba milik peternak di Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti. "Kelahiran hewan ternak seperti itu sering terjadi, maka itu dalam budidaya itu sebaiknya perkawinan sedarah harus dihindari," katanya, Senin lalu, 14 Februari 2022.
Ia mengaku kalau petugas lapangan kesehatan hewan juga sudah sering melakukan sosialisasi dampak dari perkawinan sedarah. Tujuannya, produksi ternak yang berkualitas. Pembinaan juga disebut dilakukan terhadap peternak agar menjaga kesehatan hewan, mulai dari kebersihan kandang, pemberian obat vitamin, dan pakan yang baik.
"Kami sudah melakukan sosialisasi kepada peternak untuk selalu menjaga kesehatan hewan, dan juga menyampaikan tentang dampak jika dilakukan perkawinan sedarah," katanya.
Sebelumnya masyarakat Garut sempat ramai memperbincangkan kelahiran domba dengan satu mata dan tanpa hidung milik Hendi (28) warga Kampung Kubangsalawe, Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti. Domba hanya bertahan dua hari dan mati dalam kondisi lemah pada Minggu pagi lalu.
Baca juga:
Membedah Snapdragon 8 Gen 1, Chip Premium Teranyar Qualcomm