Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Earth Hour Besok, Momen Solidaritas bagi Korban Perang dan Konflik

image-gnews
Foto kombo suasana pemadaman listrik saat pelaksanaan Earth Hour (bawah) pada Sabtu, 27 Maret 2021 dan sebelum dilaksanakan (atas) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat, 26 Maret 2021. Pemadaman lampu dalam peringatan earth hour ini untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Foto kombo suasana pemadaman listrik saat pelaksanaan Earth Hour (bawah) pada Sabtu, 27 Maret 2021 dan sebelum dilaksanakan (atas) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat, 26 Maret 2021. Pemadaman lampu dalam peringatan earth hour ini untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, JakartaEarth Hour adalah salah satu gerakan akar rumput terbesar untuk lingkungan yang telah diikuti lebih dari 190 negara dan wilayah serta miliaran orang di dunia. Gerakan ini akan kembali menyatukan jutaan orang di seluruh dunia untuk menunjukkan solidaritas bagi manusia dan Bumi pada Sabtu, 26 Maret 2022, Pukul 20.30-21.30 waktu setempat.

Marco Lambertini, Direktur Jenderal WWF International, mengatakan Earth Hour 2022 menyerukan kepada dunia bersatu untuk menyepakati Perjanjian Paris untuk pelestarian alam, menekan dampak bencana dari perubahan iklim global. Selain itu, memberikan kesempatan sekali untuk satu dekade ke depan bagi para pemimpin untuk menyepakati rencana dalam mengembalikan hilangnya keanekaragaman hayati pada 2030.

Lambertini mengajak membangun masa depan yang selaras dengan alam, yang untuk itu dibutuhkan adanya kedamaian di antara manusia. “Itulah sebabnya Earth Hour tahun ini juga merupakan momen solidaritas bagi seluruh pihak yang terdampak akibat perang dan konflik di seluruh dunia,” katanya.

Aditya Bayunanda, Act. CEO Yayasan WWF Indonesia, mengajak para pemuda sebagai penggerak perlindungan alam di Tanah Air. Dia memperingatkan keadaan Bumi saat ini yang tengah terancam kelestariannya. Penurunan keragaman hayati dunia dan krisis iklim terjadi akibat aktivitas manusia. "Dampaknya sudah sangat dirasakan saat ini, seperti cuaca ekstrem, banjir bandang, bahkan pandemi Covid-19," kata dia.

Berawal dari Opera House Sydney pada 2007, beberapa ikon nasional seperti Masjid Raya Baiturrahman Aceh, Islamic Centre di Mataram, Monumen Jayandaru Sidoarjo akan mengambil bagian dalam momen mematikan lampu secara simbolis pada tahun ini. Pesan yang akan disampaikan adalah harapan tentang masa depan yang lebih aman,  adil, dan  berkelanjutan bagi semua orang. 

Di Indonesia, sejak diinisiasi 2009 sampai dengan 2021, gerakan Earth Hour telah didukung oleh pemerintah daerah di 200 kota. Kegiatan ini digerakkan oleh 1.068 volunter aktif yang tersebar di 30 kota, serta didukung oleh dua juta pendukung melalui aktivasi digital.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak 2014 sampai dengan 2021, Komunitas Earth Hour terlibat aktif dalam menginisiasi program konservasi dan telah melakukan transplantasi terumbu karang di 5 titik lokasi di Bali. Pembibitan serta penanaman mangrove di 6 wilayah yaitu: Bali, Surabaya, Balikpapan, Aceh, Tangerang, dan Serang. 

Baca juga:
Kebakaran Hutan Menambah Ancaman di Chernobyl Pasca-pendudukan Rusia


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

1 hari lalu

Kilang LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat. ANTARA/HO-BP Tangguh
Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.


Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

2 hari lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.


Indonesia Akan Menyampaikan Second NDC Perjanjian Paris pada Agustus 2024

4 hari lalu

Lobi kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (sebelumnya Kementerian Kehutanan), Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Indonesia Akan Menyampaikan Second NDC Perjanjian Paris pada Agustus 2024

Sebagai bagian dari komitmen Perjanjian Paris, Indonesia akan menyampaikan second NDC pada Agustus 2024.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

4 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

8 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

8 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

8 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

13 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

19 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

22 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.