TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran (Unpad), Yeni Wahyuni Hartati, mengembangkan biosensor untuk mendeteksi daging babi. Risetnya dirintis sejak 2017 untuk penelitian pengembangan metode analisis pangan.
“Sejauh ini sensitivitas tinggi untuk membedakan daging mentah sapi, babi, ayam,” katanya pada Minggu, 3 April 2022. Riset melibatkan beberapa kolega dosen serta mahasiswa S1 dan S2.
Yeni menjelaskan, biosensor merupakan alat yang menggabungkan sensitivitas dengan spesifisitas tinggi dari proses pengenalan komponen biologis atau biomolekul yang disebut bioreseptor dengan target. Selanjutnya, proses pengenalan itu dikonversi melalui transduksi yang dapat dibaca secara langsung, secara elektrokimia, optis, termal, dan lainnya.
“Suatu biosensor yang dapat dibaca secara langsung, dilihat dengan mata, seperti halnya membaca strip test kehamilan atau rapid test lainnya,” kata dosen kimia Unpad yang mendapatkan gelar master di ITB ini.
Biosensor yang dikembangkan Yeni dan timnya berbasis Asam deoksiribonukleat (DNA). Alasannya, lebih stabil sebagai penanda saat daging babi telah mengalami pengolahan. Yeni membandingkannya dengan biomarker lain yakni protein dan asam lemak.
“Protein dan lipid lebih mudah mengalami perubahan struktur setelah daging mengalami pengolahan,” ujarnya.
Uji coba biosensor berbasis DNA terhadap sampel daging telah dilakukan di laboratorium. Hasil sensitivitasnya diklaim tinggi untuk membedakan beberapa jenis daging mentah.
Pada sampel campuran daging olahan seperti bakso, biosensor dapat mendeteksi kandungan babi yang mencapai 10 persen. “Alat itu masih dalam penyempurnaan, produksinya perlu kerja sama dengan industri dan pihak terkait,” kata Yeni.
Menurutnya, suatu biosensor harus memenuhi beberapa kriteria. Yeni menyebut seperti sensitivitas, selektivitas, batas deteksi, waktu respons, waktu untuk penggunaan kembali setelah digunakan untuk sampel lain, stabilitas atau umur simpan, dan lain-lain.
“Kalau untuk harganya, belum dilakukan analisis ekonomi,” ujarnya menambahkan.
Baca juga:
Aplikasi Cek Halal Makanan Karya Mahasiswa Unair Raih Penghargaan Internasional
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.