Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kajian Terkini, Target Pemanasan Global 1,5 Derajat Celsius Sudah Pasti Gagal

Sejumlah pelajar mengamati replika kondisi bumi akibat pemanasan global dalam Green Festival di Jakarta, (5/12). Kampanye lingkungan hidup ini akan berlangsung hingga hari Minggu besok. ANTARA/Puspa Perwitasari
Sejumlah pelajar mengamati replika kondisi bumi akibat pemanasan global dalam Green Festival di Jakarta, (5/12). Kampanye lingkungan hidup ini akan berlangsung hingga hari Minggu besok. ANTARA/Puspa Perwitasari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kegagalan dunia untuk serius memangkas emisi gas rumah kaca membuat target pemanasan global tak lebih dari 1,5 derajat Celsius di atas suhu saat praindustri bak pepesan kosong. Sebuah kajian terkini dari aksi global terhadap perubahan iklim, termasuk komitmen-komitmen di forum COP26 tahun lalu, menyatakan kelembaman sosial, politik dan teknologi berarti target suhu yang dibuat dalam Perjanjian Paris pada COP21 2015 lalu tersebut kelihatannya tidak akan tercapai. 

Studi kajian itu dibuat Damon Matthews dan Seth Wynes dari Concordia University, Kanada, dan dipublikasi dalam Jurnal Science edisi 23 Juni 2022. Mereka menyebutkan kalau saat ini saja kenaikan suhu telah mencapai 1,25 derajat. Matthews dan Wynes menyebut tren saat ini bakal mengantar menembus 1,5 derajat kurang dari 10 tahun lagi. 

"Ini adalah sebuah seruan untuk aksi dan kejujuran; karena berdasarkan tren saat ini, tidak ada prospek untuk bahkan bertahan tipis di ambang 1,5 derajat Celsius," kata Matthews. 

Menurut profesor bidang geografi itu, emisi karbon global harus turun 43 persen pada 2030 untuk memelihara peluang untuk setidaknya mendekati target itu. Tapi yang terjadi, Matthews menambahkan, adalah emisi terus meningkat selama puluhan tahun. 

Kajian oleh Matthews dan Wynes mengikuti hasil riset sebelumnya yang menunjukkan kalau peluang saat ini sudah hampir 50-50 untuk batas 1,5 derajat Celsius itu terlampaui dalam lima tahun ke depan. Analisis yang lain menyatakan ada peluang besar pelampauan itu untuk jangka panjang, bahkan untuk situasi yang tidak realistik sekalipun yakni emisi global berhenti semalaman. 

Matthews melihat, sementara upaya politis dan perusahaan untuk memangkas emisi tak berhasil mencapai yang dibutuhkan, namun ada tanda-tanda kemajuan. Suhu udara dunia kini dalam tren menghangat antara 2,5 dan 3,0 derajat Celsius di akhir abad ini, bukan 4-5 derajat seperti yang pernah dicemaskan sekitar satu dekade lalu. "Ada pilihan-pilihan, tapi kita belum benar-benar mendorong itu di level yang dibutuhkan," katanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dicontohkan Matthews dan Wynes, pilihan-pilihan itu adalah penetapan hari bebas kendaraan bermotor di kota-kota, revisi batas kecepatan kendaraan di jalan tol dan memangkas bisnis perjalanan udara. Seluruhnya menawarkan cara-cara mereduksi emisi sesegera mungkin. 

Mereka berpendapat, cara-cara seperti itu perlu dibarengi perubahan-perubahan besar seperti dekarbonisasi jaringan energi dan perluasan adopsi mobil listrik bersama perubahan perilaku termasuk pola makan. 

Keduanya memperkirakan sisa 'anggaran karbon' untuk pemanasan global 1,5 derajat Celsius--jumlah karbon yang masih bisa diemisikan dunia sebelum ambang batas terlampaui--sebesar 360 miliar ton setara karbon dioksida, atau sekitar sembilan tahun emisi tahunan saat ini. "Jika benar-benar serius tentang jendela 1,5 derajat Celsius, kita harus berusaha lebih keras."

NEWSCIENTIST, SCIENCE

Baca juga:
Kebanyakan Teknologi Tangkap Karbon Malah Tambah Emisi Karbon

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Buruh Amazon di Seattle Mogok Kerja, Protes Iklim hingga Kebijakan Kantor

1 hari lalu

Pekerja Amazon berpartisipasi dalam pemogokan di Markas Besar Amazon pada hari Rabu. Matt Mills Mcknight/Reuters
Buruh Amazon di Seattle Mogok Kerja, Protes Iklim hingga Kebijakan Kantor

Sejumlah karyawan Amazon.com Inc melakukan pemogokan di Seattle, Amerika Serikat, untuk memprotes komitmen iklim dan beberapa kebijakan.


Asus Luncurkan Laptop Ultraportabel Zenbook S 13 OLED, Diklaim Paling Tipis dan Ringan di Dunia

2 hari lalu

Laptop Ultraportabel Zenbook S 13 OLED dari Asus. Foto/Maria Fransisca Lahur
Asus Luncurkan Laptop Ultraportabel Zenbook S 13 OLED, Diklaim Paling Tipis dan Ringan di Dunia

Ditawarkan dengan harga Rp 24 juta, berikut kekuatan dan keramahan laptop OLED 13,3-inci Asus Zenbook S 13 OLED (UX5304).


Luhut: Kemajuan Teknologi Cepat, Peraturan Juga Harus Menyesuaikan

3 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan saat memberikan pidato di Universitas Indonesia pada Selasa, 12 April 2022. FOTO/Doc UI
Luhut: Kemajuan Teknologi Cepat, Peraturan Juga Harus Menyesuaikan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan cepatnya kemajuan teknologi juga harus diiringi dengan penyesuaian peraturan.


Studi Baru Peringatkan Potensi Tsunami Raksasa dari Antartika Terulang Lagi

4 hari lalu

Zona Perlindungan Laut di Antartika
Studi Baru Peringatkan Potensi Tsunami Raksasa dari Antartika Terulang Lagi

Tsunami raksasa dari Antartika di masa lalu bisa terjadi sampai ke kawasan Asia Tenggara. Bagaimana potensinya di masa kini?


Protes Subsidi BBM, 1.500 Aktivis di Belanda Ditangkap

5 hari lalu

Petugas polisi menahan seorang pengunjuk rasa Pemberontakan Punah dalam mengkampanyekan Perubahan Iklim di dekat Gedung Parlemen di London, Inggris, 8 Oktober 2019. Aksi unjuk rasa tersebut merupakan tahapan terakhir dalam kampanye global atas langkah yang lebih tegas dan lebih cepat terhadap perubahan iklim, yang dikoordinasikan oleh kelompok tersebut. REUTERS/Henry Nicholls
Protes Subsidi BBM, 1.500 Aktivis di Belanda Ditangkap

Belanda menangkap 1.500 aktivis yang berunjuk rasa di Den Haag pada Sabtu lalu. Jumlah aktivis yang ditangkap adalah yang terbanyak.


Mitigasi Perubahan Iklim Jangan Lupakan Penyandang Disabilitas, Ini Keperluan Mereka

6 hari lalu

Sejumlah warga menebang pohon yang tumbang akibat diterjang angin kencang di Kota Kupang, NTT, Senin, 5 April 2021. Badai siklon Seroja diperkirakan akan masih menerjang NTT dan sekitarnya pada Selasa, 6 April 2021. ANTARA/Kornelis Kaha
Mitigasi Perubahan Iklim Jangan Lupakan Penyandang Disabilitas, Ini Keperluan Mereka

Maria Yasinta merupakan salah satu penyandang disabilitas saat badai Seroja melanda NTT pada 2021 yang menyebabkan banjir bandang.


Demi Kurangi Emisi Karbon, Prancis Larang Penerbangan Domestik Jarak Pendek

8 hari lalu

Ilustrasi pesawat parkir di bandara. REUTERS
Demi Kurangi Emisi Karbon, Prancis Larang Penerbangan Domestik Jarak Pendek

Penerbangan domestik jarak pendek di Prancis sudah dilarang sejak 23 Mei lalu.


Tanam 6 Jenis Pohon Ini Bisa Kurangi Emisi Karbon Sekitar Anda

11 hari lalu

Nugie menanam Trembesi di Pohon Flora, Kebun Bibit Bratang, Surabaya, 13 November 2014. Istimewa
Tanam 6 Jenis Pohon Ini Bisa Kurangi Emisi Karbon Sekitar Anda

Menanam pohon dapat membantu mengurangi emisi karbon, berikut jenis pohon yang dapat ditanam.


5 Musisi Dunia yang Terkenal Peduli Lingkungan, Ini Beragam Donasi Mereka

11 hari lalu

Gaya Chris Martin saat bandnya Coldplay tampil membawakan lagu dalam konser One Love Manchester di Manchester, 4 Juni 2017.  (Dave Hogan via AP)
5 Musisi Dunia yang Terkenal Peduli Lingkungan, Ini Beragam Donasi Mereka

Berikut adalah lima musisi dunia yang dikenal karena peduli lingkungan dan telah melakukan berbagai aksi dukungan serta donasi


WMO: Siap-siap, Suhu Global Diprediksi Akan Meningkat dalam 5 Tahun Ke Depan

13 hari lalu

Warga berjalan sambil membawa payung saat hujan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin, 1 November 2021. BMKG mengingatkan adanya potensi bencana hidrometeorologi yang berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
WMO: Siap-siap, Suhu Global Diprediksi Akan Meningkat dalam 5 Tahun Ke Depan

Organisasi Meteorologi Dunia atau WMO prediksi kenaikan suhu global diperkirakan akan menyentuh rekor barunya dalam 5 tahun ke depan.