TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Pulau Jawa pada dua hari ini, 7-8 Oktober 2022. Penyebabnya adalah pengaruh siklon tropis 03S di Samudera Hindia. "Ada potensi terjadinya badai ekstrem berupa hujan ekstrem dan persisten di laut dan pesisir selatan Jawa," kata peneliti klimatologi di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, lewat keterangan tertulis Kamis malam, 6 Oktober 2022.
Berdasarkan data dari Satellite Disaster Early Warning System atau SADEWA yang dimiliki BRIN, siklon tropis 03S yang menguat telah menyebabkan pembentukan garis-garis badai. Bentuknya, kata Erma, yaitu hujan yang memanjang dan bergerak dari barat ke timur atau dari sumber badai di Samudra Hindia menuju ke arah Pulau Jawa.
Garis-garis badai yang disebut dengan derecho tersebut pada awalnya terbentuk di laut selatan Jawa bagian barat. Namun kemudian masuk ke darat dan berinteraksi dengan kondisi atmosfer yang telah jenuh atau lembap karena sisa-sisa dari awan badai di atas daratan pada hari-hari sebelumnya.
Interaksi tersebut, Erma menerangkan, menimbulkan pembentukan garis badai pula di darat yang segera mengalami multiplikasi energi. "Beberapa garis badai yang terbentuk di darat bertemu dan bergabung satu sama lain menjadi sebuah sistem badai yang bergerak dan menjalar bersama-sama menuju ke arah timur yaitu Jawa bagian tengah dan timur," tuturnya.
Baca juga:
BMKG: Jawa Barat dan Aceh Masih Harus Siaga Bencana Dampak Hujan Hari ini
Menurut Erma, efek dari pembentukan badai derecho ini memicu kejadian cuaca ekstrem yang meluas menjadi suatu gangguan skala sinoptik yang terangkai sepanjang area yang dilaluinya. “Wilayah di selatan Banten dan Jawa Barat pun dapat mengalami hujan ekstrem dahsyat dan dapat meluas ke wilayah tengah,” ujarnya.
Cuaca ekstrem yang meluas itu menurut dia, dapat terjadi sejak Jumat siang, 7 Oktober 2022, hingga tengah malam di sepanjang selatan dan tengah Jawa bagian barat termasuk Banten dan Jabodetabek.
Selanjutnya, badai derecho terus bergerak hingga mencapai selatan Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Sabtu 8 Oktober 2022. “Pemerintah di daerah agar bersiaga dalam mempersiapkan dampak badai ekstrem tersebut yaitu banjir dan longsor juga termasuk banjir bandang,” kata Erma.
Selain itu, dia menyarankan, karena sumber awal dan inti badai terbentuk di laut, maka aktivitas pelayaran dan perkapalan di selatan Jawa juga sebaiknya ditunda dulu. "Waktunya selama 2-3 hari dan menunggu sampai sumber badai tersebut meluruh atau menjauh."
Baca juga:
Hujan Ekstrem di Balik Luapan Kali Angke di Tangerang dan Tangerang Selatan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.