“Ini memang keputusan yang tidak biasa,” kata Direktur Peluncuran, Mike Leinbach. “Tapi dari perspektif keselamatan yang cukup luas kami baik-baik saja...Kami merasa nyaman.”
Rabu lalu, kebocoran gas hidrogen di bagian tangki bahan bakar eksternal terjadi beberapa jam jelang jadwal peluncuran. Saat itu tangki yang sudah hampir terisi penuh dikosongkan kembali dan beberapa komponen dilepas, diganti, lalu diuji ulang.
Namun, tim peneliti NASA tak mendapati ada yang salah dengan masing-masing komponen itu. “Kami sedikit terkejut bahwa kami tidak menemukan apa pun karena itu memang kebocoran yang sehat,” kata Leinbach.
Kebocoran itu membuat Discovery yang sudah menunggu sejak pertengahan Februari lalu tertunda meluncur total lebih dari sebulan. Discovery sejatinya mengusung misi tujuh awaknya—seorang diantaranya dari Jepang—memasang tambahan sayap panel surya terakhir untuk Stasiun Antariksa Internasional.
Awalnya, misi direncanakan selama 14 hari dan empat kali misi spacewalk. Tapi kini misi yang rasional hanya maksimal 13 hari dengan tiga kali spacewalk. Itu pun kalau semua berlangsung mulus.
Keterbatasan waktu itu karena Discovery harus sudah meninggalkan ISS begitu Soyuz dari Rusia meluncur dari Kazakhstan menuju stasiun yang sama dengan kru yang lain lagi pada 26 Maret. NASA punya waktu sampai Selasa atau terpaksa harus menunggu sampai April.
(AFP, AP)