Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lagi, Macan Tutul Gunung Muria Diduga Serang Hewan Ternak

image-gnews
Seekor macan tutul yang diperangkap warga di kawasan kaki Gunung Sawal, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis 25 Juni 2020. (ANTARA/Adeng Bustomi)
Seekor macan tutul yang diperangkap warga di kawasan kaki Gunung Sawal, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis 25 Juni 2020. (ANTARA/Adeng Bustomi)
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Macan tutul memangsa hewan ternak milik warga di lereng Pegunungan Muria. Terbaru, kambing milik warga Dukuh Kemiren Desa Tempur Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menjadi korbannya pada Selasa malam, 25 Oktober 2022.

Macan tutul menjadi 'tersangka' dari kematian dalam kandang tersebut karena luka yang ada pada punggung si kambing. Meskipun masih mampu bertahan hidup, pemilik kemudian memutuskan menyembelih kambing itu. 
 
Macan tutul diduga telah beberapa kali ke luar dari hutan Gunung Muria dan turun ke perkampungan di perbatasan. "Sebulan tiga ekor (jadi korban). Itu di Dukuh Kemiren saja," kata Sekretaris Desa Tempur, Mahfud Ali, pada Kamis, 27 Oktober 2022.
Menurutnya, macan tutul juga beberapa kali menyambangi Dukuh Duplak yang berada di ujung Desa Tempur. Kedua Dukuh itu memang berbatasan langsung dengan hutan Pegunungan Muria. Tempur merupakan desa di dataran tertinggi di Kabupaten Jepara dan berada di tengah gugusan Pegunungan Muria.
 
Dia mengaku pernah mendata hewan ternak yang dimangsa macan tutul dan jumlahnya mencapai puluhan ekor. "Dukuh Duplak pernah saya survei, sebulan 33 ayam dan bebek," kata Mahfud.
 
Peneliti Ahli Utama Konservasi Keanekaragaman Hayati, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hendra Gunawan, mendesak penetapan Muria sebagai Taman Hutan Raya. Dia menyebut penetapan tersebut akan menyelamatkan hutan, sekaligus menjaga macan tutul tetap di dalamnya.
 
Hendra menjelaskan ada dua motivasi utama macan tutul ke luar dari hutan di Gunung Muria dan memangsa ternak. Pertama karena alasan teritorial. "Anak macan tutul jantan yang beranjak dewasa memerlukan teritori di luar teritori bapaknya atau jantan dewasa lain yang sudah ada," ujarnya.
 
Jika tak tersedia areal itu di dalam hutan, maka mereka akan bertarung memperebutkan wilayah teritori. Macan tutul yang kalah, kata Hendra, biasanya ke luar dari hutan dan mencari mangsa di luar hutan.
"Sifat teritori ini hanya dimiliki oleh macan tutul jantan," kata Hendra sambil menambahkan, "Jadi jika yang keluar macan tutul jantan muda atau tua lemah, dapat dipastikan karena perebutan teritori."
 
Motivasi kedua, lantaran kesulitan mencari makan di dalam hutan, karena sumber daya yang tidak tersedia. "Alasan kedua ini biasanya dilakukan oleh induk betina yang sedang mengasuh anak-anaknya atau induk betina tua yang sudah sulit berburu."
 
Hendra meyakini, macan tutul akan terus ke luar dari hutan dan berkonflik dengan manusia selama kawasan hutan yang menjadi habitatnya terus mengalami degradasi kualitas dan luasannya. Di sisi lain, dia menambahkan, macan tutul juga berkembang biak sehingga populasinya terus bertambah.
CATATAN.

Artikel ini telah diubah pada Jumat 28 Oktober 2022, pukul 10.00 WIB, untuk memperbaiki kekeliruan penulisan usul penetapan status Taman Hutan Rakyat, seharusnya Taman Hutan Raya. Terima kasih.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Ajak 100 Generasi Muda di 13 Negara Hadiri Workshop SETI Mitigasi Perubahan Iklim

10 jam lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
BRIN Ajak 100 Generasi Muda di 13 Negara Hadiri Workshop SETI Mitigasi Perubahan Iklim

Kegiatan tersebut juga selaras dengan upaya BRIN untuk terwujudnya science-based policy.


Daftar UMK Jepara 2023 dan Wilayah Lain di Jawa Tengah

4 hari lalu

Masjid Mantingan, Jepara. Foto: Wikipedia.
Daftar UMK Jepara 2023 dan Wilayah Lain di Jawa Tengah

Nilai UMK Jepara 2023 mengalami kenaikan hingga 7,8 persen, sedangkan UMP Jawa Tengah mengalami peningkatan 8,01 persen. Ini besarannya.


Perjalanan Harijono Djojodihardjo Majukan Penerbangan Tanah Air Lebih dari 61 Tahun

5 hari lalu

Harijono Djojodihardjo menerima anugerah Nurtanio Award 2023 atas andilnya dalam memajukan iptek dan riset Indonesia, khususnya di bidang dirgantara. Dok: TEMPO/ANNISA FEBIOLA.
Perjalanan Harijono Djojodihardjo Majukan Penerbangan Tanah Air Lebih dari 61 Tahun

Harijono Djojodihardjo mengabdi dalam berbagai aspek termasuk pendidikan pengajaran penelitian, ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa dan industri.


Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

6 hari lalu

Harijono Djojodihardjo menerima anugerah Nurtanio Award 2023 atas andilnya dalam memajukan iptek dan riset Indonesia, khususnya di bidang dirgantara. Dok: TEMPO/ANNISA FEBIOLA.
Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

7 hari lalu

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Sistem Hujan Stasioner Terpantau di Atas Jabodetabek 2 Hari Terakhir

8 hari lalu

Ilustrasi hujan. Physicsworld.com
Sistem Hujan Stasioner Terpantau di Atas Jabodetabek 2 Hari Terakhir

Sistem hujannya terus menerus terbentuk sehingga tidak luruh-luruh.


Peneliti BRIN Jelaskan Soal Hujan Meluas di Indonesia Saat Masih El Nino

8 hari lalu

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Meulaboh mengevakuasi warga menggunakan perahu karet di Desa Meunasah Rambot, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa 21 Maret 2023. Meluapnya Sungai Krueng Meureubo dan Sungai Krueng Woyla akibat tingginya intensitas hujan menyebabkan warga yang berada di aliran sungai terjebak banjir dengan ketinggian berkisar 60 cm hingga 180 cm. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Peneliti BRIN Jelaskan Soal Hujan Meluas di Indonesia Saat Masih El Nino

Fenomena El Nino masih berlangsung, namun hujan deras meluas di berbagai wilayah seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.


BRIN Sebut Teknologi Ozon Solusi Kurangi Sampah Makanan

8 hari lalu

Pemulung memungut sayuran yang masih layak kunsumsi di dekat tempat pembuangan sampah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Jumat 23 September 2022. Menurut data FAO (Food and Agriculture Organization), setiap tahun Indonesia rata-rata membuang 13 juta metrik ton makanan karena makanan membusuk akibat distribusi yang lama. TEMPO/Subekti.
BRIN Sebut Teknologi Ozon Solusi Kurangi Sampah Makanan

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan teknologi ozon yang dipakai untuk pengawetan bisa menjadi solusi untuk mengurangi food loss.


Pakar BRIN Kembangkan Teknologi Nanobubble Generator untuk Penanganan Pascapanen Pertanian

10 hari lalu

Ilustrasi chia seed dalam campuran yogurt dan buah-buahan. Pixabay.com
Pakar BRIN Kembangkan Teknologi Nanobubble Generator untuk Penanganan Pascapanen Pertanian

Pakar BRIN mengembangkan teknologi Nanobubble Generator untuk penanganan pascapanen komoditas pertanian dan meningkatkan mutu hasil pertanian.


Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

11 hari lalu

Seorang wanita melihat melalui teleskop selama hujan meteor tahunan Perseid di pulau Lastovo, Kroasia 12 Agustus 2023. REUTERS/Antonio Bronic
Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

Hujan meteor alpha monocerotid akan terjadi di langit Indonesia pada 21-22 November 2023. Begini penjelasannya.