TEMPO.CO, Jakarta – Inggris memiliki satu tokoh berjasa dalam memodernisasi cara kita membangun jalan. Ia adalah seorang insinyur bernama John Loudon McAdam yang lahir di Ayshire, Skotlandia, pada 21 Desember 1756. Di Indonesia, karyanya disebut jalan makadam.
Mengutip asce.org, John McAdam kecil merupakan anak bungsu dari sepuluh bersaudara. Ketika umurnya beranjak 14 tahun, ayahnya meninggal sehingga membuatnya harus berpindah ke New York. Di sana, McAdam bekerja bersama pamannya, William McAdam, yang suka berbisnis.
Lalu pada tahun 1772, William diangkat menjadi Presiden Kamar Dagang New York, sedangkan McAdam yang berumur 18 tahun terpilih menjadi bendaharanya. Sementara mengutip undiscoveredscotland.co.uk, McAdam juga mampu menambah kekayaannya di usia muda selama Revolusi Amerika antara 1775 dan 1783.
Baca : Tips Pengendara Motor Jika Melalui Jalan Rusak dan Berlubang
Dirinya diketahui telah menjadi pedagang sukses, yang menjadi pemilik bagian dari kapal privateering "Jenderal Matthew". Selain itu ia juga bekerja menjadi “agen hadiah”. Secara jelasnya, pekerjaan ini dilakukan dengan cara mengambil dan menjual hasil rampasan perang .
Saat di New York, McAdam bertemu dengan Gloriana Nicoll hingga memutuskan untuk menikahinya. Namun kendala terjadi ketika ia harus mandukung dengan membayar harga bagi pihak yang kalah dalam Perang Kemerdekaan.
Hal dilatar belakangi oleh Raja Charles II yang merupakan keluarga dari pengantinnya Nicoll, telah mengklaim wilayah Belanda Baru atas nama saudaranya Duke of York pada tahun 1670-an. Secara tak langsung McAdam dan istrinya tidak boleh mengkhianati warisan tersebut.
Akan tetapi, McAdam diketahui terdaftar di resimen loyalis dan menjabat sebagai kontraktor pemerintah ketika revolusi pecah. Akibatnya, ia bersama istrinya harus kembali ke Skotlandia, serta sebagian asetnya disita untuk pemerintah Amerika yang baru pada tahun 1783.
Semangat McAdam tak kunjung surut, sisa kekayaanya ia putarkan kembali untuk membeli sebuah perkebunan di Sauchrie dekat Maybole. Sementara kedekatannya dengan sang sahabat, Earl of Dundonald ke-9, membuat dirinya diberikan tawaran untuk melakukan bisnis pada sektor besi dan produksi berbasis tar dari batu bara.
Selain itu, John diangkat menjadi tokoh terkemuka masyarakat karena kesetiaannya terhadap kerajaan. Ketika ia menjabat sebagai Wakil Letnan di daerahnya, McAdam melihat bahwa kondisi jalananan di seluruh Skotlandia dan Inggris terlihat rusak dan membahayakan.
Ia pun kemudian langsung memperbaiki dengan menggunakan sistem pembangunan jalan yang ditemukannya sendiri. Mengutip p2k.unkris.ac.id, sistem konstruksi ini dilakukan dengan prinsip tumpang tindih. Ia menggunakan bahan dasar batu-batu pecah ukuran tiga inci, yang saat ini lebih dikenal dengan ‘Sistem Makadam’.
Batu-batu besar diletakkan untuk alasnya diikuti oleh batu-batu yang tidak lebih besar dari empat ons. Ia menyadari bahwa sekumpulan batu tersebut akan menumpuk erat di bawah beban lalu lintas sehingga nantinya akan memberikan tumpangan yang stabil dan merata.
Dengan penemuannya, McAdam bekerja sama sebagai konsultan dengan sekitar 70 perwalian turnpike di selutuh negeri. Ia meninggal dunia pada usia 80 pada 26 November 1836, namun sistem pembangunan jalan yang ia temukan masih dipergunakan hingga saat ini.
FATHUR RACHMAN
Baca : Hindari Jalan Rusak di Depok Ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.