Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eksplorasi ke Makam Sneferu

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Kairo: Pamornya mungkin tak semasyhur Piramida Giza. Namun, Piramida Bent adalah salah satu leluhur sejati piramida tertinggi di Mesir tersebut. Piramida Bent yang terletak di Dahshur, 80 kilometer sebelah selatan Kairo, itu memiliki profil berbentuk ganjil, seolah tertekuk karena ada perubahan kemiringan pada saat pembangunannya.
Piramida yang menjadi cikal bakal piramida Giza ini telah lama dikenal karena keunikan dan kemisteriusannya. Berbeda dengan piramida lainnya, piramida yang dibangun oleh Firaun Sneferu ini memiliki dua set bilik makam dan lorong di dalamnya.
Dalam waktu dekat ini, pemerintah Mesir akan membuka piramida tersebut bagi umum. Pembukaan bilik dalam Piramida Bent ini memang telah lama dinanti. "Dengan dibukanya Piramida Bent ini, orang-orang yang datang ke Mesir bisa mengeksplorasi bilik yang terletak di dalam piramida berusia 4.500 tahun itu," kata kepala lembaga purbakala Mesir awal pekan lalu.
Dibukanya akses ke dalam piramida ini adalah bagian dari kampanye pembangunan berkelanjutan Mesir yang baru. Pemerintah Mesir berharap kebijakan tersebut bisa menarik lebih banyak pengunjung, sekaligus menghindari sejumlah masalah seperti kian padatnya wilayah sekitar Piramida Giza.
Kepala lembaga purbakala Mesir, Zahi Hawass, mengatakan, bilik-bilik yang terdapat dalam piramida setinggi 104 meter itu akan dibuka untuk pertama kalinya bagi turis pada satu atau dua bulan ke depan. "Ini akan menjadi sebuah petualangan," ujarnya.
Selama ini piramida tersebut ditutup untuk umum karena alasan keselamatan. Pemerintah Mesir harus melakukan perbaikan di sana sini serta menghubungkan koridor yang terputus dengan tangga. "Terkadang Anda harus melompat untuk mencapai jalan berikutnya sehingga kami harus membuat tangga untuk menghubungkannya," kata Hawass.
Hawass menyatakan bahwa interior piramida itu sama uniknya dengan profil luarnya. Sisi piramida makam raksasa ini semula dibangun dengan sudut yang curam, 55 derajat, tetapi separuh bagian puncaknya tiba-tiba lebih landai. Para arkeolog yakin para arsitek piramida itu berubah pikiran di tengah pembangunan karena khawatir keseluruhan struktur akan runtuh karena sisi-sisinya terlalu terjal.
Sebuah lorong sempit sepanjang 80 meter harus dilalui untuk mencapai sebuah bilik berkubah yang amat lapang. Dari bilik tersebut, koridor mengarah ke berbagai ruangan lain termasuk sebuah bilik dengan palang kayu cedar yang dipercaya diimpor dari Lebanon kuno. Hawass mengatakan para arkeolog percaya bilik makam Firaun Sneferu, pendiri Dinasti ke-4, tersimpan di dalam perut piramida tersebut setelah memeriksa interior piramida.
Hawass juga yakin bahwa Sneferu dimakamkan dalam piramida tersebut. Hal itu sesuai dengan alasan mengapa ayah Firaun Khufu membuat empat piramida. "Dia membangun piramida itu karena masa pemerintahannya amat panjang, yakni 54 tahun," kata Hawass.
Sepanjang pemerintahannya, Sneferu membuat empat piramida, yaitu Piramida Seila, Piramida Meidum, Piramida Bent, dan Piramida Merah di utara. "Mungkin gagasan untuk membuat Piramida Merah di utara itu untuk memperlihatkan kekuatan dan kejayaannya, tetapi sebenarnya dia dimakamkan dalam Piramiad Bent," kata Hawass.
Hawass menuturkan, raja pertama Dinasti ke-4 itu membangun Meidum sebagai piramida tangga, tetapi tak diselesaikan. Pada akhir masa kekuasaannya, dia kembali dan menuntaskan Piramida Meidum. Piramida itu mewakili awal dan akhir masa kedaulatannya. Piramida Seila, kata Hawass, kemungkinan seperti rumah peristirahatan karena tidak memiliki bilik makam.
"Dia dimakamkan di dalam piramida Bent karena piramida ini amat penting," ujarnya. "Jika piramida ini tak akan digunakan, dia tak bakal melapisinya dengan limestone putih. Lapisan batu itu membuktikan bahwa piramida ini sengaja diselesaikan untuk suatu alasan, dan itulah sebabnya dia menyembunyikan bilik pemakamannya."
Pembukaan Piramida Bent dilakukan mengikuti jejak Piramida Merah di sebelahnya, yang sudah terlebih dulu dibuka. Hawass mengatakan bahwa pemerintah Mesir akan membuka beberapa piramida lain di sekitar Kairo, termasuk satu piramida dengan sebuah labirin bawah tanah dari Kerajaan Pertengahan Mesir Mesir.
Piramida Amenhemhat III, yang memerintah dinasti ke-12 Mesir dari 1859-1813 SM, rencananya akan mulai dibuka pada tahun depan. "Piramida itu amat menakjubkan karena kunjungan ke labirin koridornya, yang terletak di bawah piramida, amat unik," kata Hawass. "25 tahun yang lalu saya memasuki piramida itu dan saya dicekam ketakutan bila tak bisa pulang lagi. Saya meminta seorang kuli untuk mengikat tali ke kaki saya agar tidak tersesat."
Arkeolog terkemuka Mesir itu berharap dibukanya akses piramida tersebut akan menarik lebih banyak pengunjung. Pada saat ini, ketiga piramida di Dahshur itu hanya dikunjungi lima persen turis yang datang ke Mesir.
Untuk mencegah kesemrawutan seperti yang ada di sekitar Piramida Giza, pemerintah Mesir melarang masuknya restoran siap saji alat barat dan ratusan penjaja suvenir murahan ke Dahshur. Tindakan ini dilakukan untuk melindungi keasrian situs yang kini dikelilingi ladang pertanian dan gurun terbuka.
Dengan bantuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, lembaga purbakala Mesir akan memberikan peluang bagi penduduk desa sekitar Dahshur untuk meningkatkan ekonomi setempat, termasuk pinjaman lunak bagi usaha kecil. Hawass tidak mengungkapkan rencana itu dengan spesifik, tetapi dia berharap kebijakan itu bisa menciptakan sebuah master plan bagi Dahshur dan desa di sekitarnya pada akhir tahun ini.
TJANDRA DEWI | AP | GUARDIAN
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

11 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

30 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

31 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

35 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

35 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

53 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.