Piramida yang menjadi cikal bakal piramida Giza ini telah lama dikenal karena keunikan dan kemisteriusannya. Berbeda dengan piramida lainnya, piramida yang dibangun oleh Firaun Sneferu ini memiliki dua set bilik makam dan lorong di dalamnya.
Dalam waktu dekat ini, pemerintah Mesir akan membuka piramida tersebut bagi umum. Pembukaan bilik dalam Piramida Bent ini memang telah lama dinanti. "Dengan dibukanya Piramida Bent ini, orang-orang yang datang ke Mesir bisa mengeksplorasi bilik yang terletak di dalam piramida berusia 4.500 tahun itu," kata kepala lembaga purbakala Mesir awal pekan lalu.
Dibukanya akses ke dalam piramida ini adalah bagian dari kampanye pembangunan berkelanjutan Mesir yang baru. Pemerintah Mesir berharap kebijakan tersebut bisa menarik lebih banyak pengunjung, sekaligus menghindari sejumlah masalah seperti kian padatnya wilayah sekitar Piramida Giza.
Kepala lembaga purbakala Mesir, Zahi Hawass, mengatakan, bilik-bilik yang terdapat dalam piramida setinggi 104 meter itu akan dibuka untuk pertama kalinya bagi turis pada satu atau dua bulan ke depan. "Ini akan menjadi sebuah petualangan," ujarnya.
Selama ini piramida tersebut ditutup untuk umum karena alasan keselamatan. Pemerintah Mesir harus melakukan perbaikan di sana sini serta menghubungkan koridor yang terputus dengan tangga. "Terkadang Anda harus melompat untuk mencapai jalan berikutnya sehingga kami harus membuat tangga untuk menghubungkannya," kata Hawass.
Hawass menyatakan bahwa interior piramida itu sama uniknya dengan profil luarnya. Sisi piramida makam raksasa ini semula dibangun dengan sudut yang curam, 55 derajat, tetapi separuh bagian puncaknya tiba-tiba lebih landai. Para arkeolog yakin para arsitek piramida itu berubah pikiran di tengah pembangunan karena khawatir keseluruhan struktur akan runtuh karena sisi-sisinya terlalu terjal.
Sebuah lorong sempit sepanjang 80 meter harus dilalui untuk mencapai sebuah bilik berkubah yang amat lapang. Dari bilik tersebut, koridor mengarah ke berbagai ruangan lain termasuk sebuah bilik dengan palang kayu cedar yang dipercaya diimpor dari Lebanon kuno. Hawass mengatakan para arkeolog percaya bilik makam Firaun Sneferu, pendiri Dinasti ke-4, tersimpan di dalam perut piramida tersebut setelah memeriksa interior piramida.
Hawass juga yakin bahwa Sneferu dimakamkan dalam piramida tersebut. Hal itu sesuai dengan alasan mengapa ayah Firaun Khufu membuat empat piramida. "Dia membangun piramida itu karena masa pemerintahannya amat panjang, yakni 54 tahun," kata Hawass.
Sepanjang pemerintahannya, Sneferu membuat empat piramida, yaitu Piramida Seila, Piramida Meidum, Piramida Bent, dan Piramida Merah di utara. "Mungkin gagasan untuk membuat Piramida Merah di utara itu untuk memperlihatkan kekuatan dan kejayaannya, tetapi sebenarnya dia dimakamkan dalam Piramiad Bent," kata Hawass.
Hawass menuturkan, raja pertama Dinasti ke-4 itu membangun Meidum sebagai piramida tangga, tetapi tak diselesaikan. Pada akhir masa kekuasaannya, dia kembali dan menuntaskan Piramida Meidum. Piramida itu mewakili awal dan akhir masa kedaulatannya. Piramida Seila, kata Hawass, kemungkinan seperti rumah peristirahatan karena tidak memiliki bilik makam.
"Dia dimakamkan di dalam piramida Bent karena piramida ini amat penting," ujarnya. "Jika piramida ini tak akan digunakan, dia tak bakal melapisinya dengan limestone putih. Lapisan batu itu membuktikan bahwa piramida ini sengaja diselesaikan untuk suatu alasan, dan itulah sebabnya dia menyembunyikan bilik pemakamannya."
Pembukaan Piramida Bent dilakukan mengikuti jejak Piramida Merah di sebelahnya, yang sudah terlebih dulu dibuka. Hawass mengatakan bahwa pemerintah Mesir akan membuka beberapa piramida lain di sekitar Kairo, termasuk satu piramida dengan sebuah labirin bawah tanah dari Kerajaan Pertengahan Mesir Mesir.
Piramida Amenhemhat III, yang memerintah dinasti ke-12 Mesir dari 1859-1813 SM, rencananya akan mulai dibuka pada tahun depan. "Piramida itu amat menakjubkan karena kunjungan ke labirin koridornya, yang terletak di bawah piramida, amat unik," kata Hawass. "25 tahun yang lalu saya memasuki piramida itu dan saya dicekam ketakutan bila tak bisa pulang lagi. Saya meminta seorang kuli untuk mengikat tali ke kaki saya agar tidak tersesat."
Arkeolog terkemuka Mesir itu berharap dibukanya akses piramida tersebut akan menarik lebih banyak pengunjung. Pada saat ini, ketiga piramida di Dahshur itu hanya dikunjungi lima persen turis yang datang ke Mesir.
Untuk mencegah kesemrawutan seperti yang ada di sekitar Piramida Giza, pemerintah Mesir melarang masuknya restoran siap saji alat barat dan ratusan penjaja suvenir murahan ke Dahshur. Tindakan ini dilakukan untuk melindungi keasrian situs yang kini dikelilingi ladang pertanian dan gurun terbuka.
Dengan bantuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, lembaga purbakala Mesir akan memberikan peluang bagi penduduk desa sekitar Dahshur untuk meningkatkan ekonomi setempat, termasuk pinjaman lunak bagi usaha kecil. Hawass tidak mengungkapkan rencana itu dengan spesifik, tetapi dia berharap kebijakan itu bisa menciptakan sebuah master plan bagi Dahshur dan desa di sekitarnya pada akhir tahun ini.
TJANDRA DEWI | AP | GUARDIAN