Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keunggulan Al Rihla, Bola Resmi Piala Dunia 2022

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Bola Al Rihla (Adidas)
Bola Al Rihla (Adidas)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - FIFA mengklaim bola pertandingan resmi Piala Dunia 2022 Qatar, Al Rihla, dapat bergerak lebih cepat daripada bola lainnya yang pernah digunakan dalam sejarah turnamen sebelumnya. 

Dalam bahasa Arab, Al Rihla berarti 'perjalanan'. Nama itu diyakini merujuk pada catatan perjalanan yang ditulis oleh Ibnu Battuta, penjelajah abad ke-14 yang melakukan perjalanan keliling Asia, Eropa, dan Afrika.

Al Rihla juga merupakan bola Piala Dunia pertama yang dibuat secara eksklusif dengan tinta dan lem berbahan dasar air. Menurut pernyataan FIFA ketahanan bola tersebut adalah prioritas utama pembuatnya. Warnanya yang berani dan cerah terinspirasi oleh budaya, arsitektur, perahu dan bendera ikonik Qatar.

Fitur desain utama bola menggunakan inti CRT dan speedshell. Inti memberikan kecepatan, akurasi, dan konsistensi untuk tindakan dan presisi yang bergerak cepat, dengan bentuk maksimal dan retensi udara, serta akurasi pantulan. Sedangkan, speedshell yang digunakan adalah kulit poliuretan bertekstur dengan bentuk panel 20 bagian, meningkatkan akurasi dan stabilitas terbang.

Peran Al Rihla dalam teknologi offside

FIFA untuk pertama kalinya menggunakan teknologi semi-otomatis untuk peringatan off-side di Piala Dunia ini dengan menggunakan 12 kamera pelacak khusus yang dipasang di bawah atap stadion untuk melacak bola dan 29 titik data dari setiap pemain dan menghitung posisi tepat mereka di lapangan.

Al Rihla, menyediakan elemen vital untuk mendeteksi insiden offside karena sensor unit pengukuran inersia yang ditempatkan di tengah bola. Sensor ini mengirimkan data bola ke ruang operasi video 500 kali per detik, memungkinkan pendeteksian titik tendangan yang sangat tepat.

Sejumlah penjaga gawang tidak senang dengan Al Rihla

Berbagai pembaharuan yang dilakukan Adidas membuat bola melaju lebih cepat dan membuat para penjaga gawang semakin kesulitan. Kiper Uruguay Sergio Rochet  menjelang pertandingan pembukaan timnya mengatakan, "Tahun demi tahun, semakin baik bagi para penyerang dan bagi kami para penjaga gawang, ini menjadi sangat sulit."

Namun, penjaga gawang cadangan Inggris Aaron Ramsdale berkata sebaliknya tentang Al Rihla. “Mungkin salah satu bola Adidas terbaik" yang pernah dia mainkan. 

“Saya tidak pernah merasakan bola Piala Dunia lagi, jadi saya tidak bisa menilainya, tapi saya pernah bermain dengan bola Adidas sebelumnya, dan bola Kejuaraan Eropa, jadi sepertinya baik-baik saja bagi saya.” Ujar Aaron.

Sejarah bola pada Piala Dunia FIFA

Piala Dunia pertama tahun 1930 tidak memiliki bola resmi. Sebelum final, tuan rumah Uruguay dan Argentina memperdebatkan pemilihan bola pertandingan dan mencapai kesepakatan bahwa babak pertama akan dimainkan dengan pemain pilihan Argentina Tiento, diikuti oleh T-model, yang lebih disukai oleh Uruguay di babak kedua. Anehnya, Uruguay membalikkan defisit 1-2 untuk menang 4-2 dengan bola pilihan mereka dan menjadi juara. Akhirnya, Uruguay memenangkan Piala Dunia pertama dengan bola favorit mereka, yang disebut T-model. 

Pada 1950, Piala Dunia kembali digelar setelah jeda 12 tahun, karena Perang Dunia II, dengan Duplo T, yang tidak memiliki tali. Itu memiliki katup di mana bola dapat digelembungkan dengan pompa dan jarum. Duplo T pada 1950 adalah bola Piala Dunia pertama tanpa tali dan memiliki katup untuk menggembungkan intinya.

Pada 1970 di Meksiko, Adidas muncul untuk pertama kalinya, memperkenalkan desain hitam-putih 32 panel untuk Telstar ikoniknya. Visibilitas bola di televisi meningkat pesat sebagai hasilnya. Di Jerman Barat 1974, Adidas menjadi mitra resmi FIFA karena nama perusahaan tersebut ditampilkan pada bola untuk pertama kalinya.

Ketika Piala Dunia kembali ke Meksiko pada 1986, Adidas memperkenalkan Azteca, bola sintetis pertama yang digunakan dalam sejarah Piala Dunia. Bola mempertahankan bentuknya setelah ditendang dan bernasib jauh lebih baik daripada bola kulit dalam ketahanan dan daya tahan air.

12 tahun kemudian, di Afrika Selatan 2010, Adidas menghasilkan bola Piala Dunia paling kontroversial sepanjang masa yang diberi nama Jabulani. Pabrikan mengurangi jumlah panel menjadi delapan untuk membuat bola lebih bulat namun perilakunya tidak dapat diprediksi di udara membuat para pemain, terutama penjaga gawang seperti Gianluigi Buffon dari Italia dan Julio Cesar dari Brasil, sangat tidak senang.

Pada 2010, Jabulani terkenal dengan geraknya yang tidak dapat diprediksi di udara dan beberapa pemain menyuarakan ketidaksetujuan mereka. Pada 2014, Adidas mengirimkan sampel Brazuca ke tim dan pemain jauh-jauh hari untuk mendapatkan umpan balik. Bola, yang terbuat dari enam panel poliuretan, bernasib jauh lebih baik dari Jabulani.

Pada Piala Dunia 2018 terakhir di Rusia, Adidas menciptakan kembali model klasik Telstar 1970 dengan desain panel yang baru.

ZAHRANI JATI HIDAYAH | INDIAN EXPRESS

Baca:
Kelebihan dan Kekurangan Rumput Sintetis Dibandingkan Rumput Alami

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Piala Dunia Antarklub 2025 Pakai Format Baru: Ini 24 Tim yang Sudah Lolos, Slot UEFA Sudah Terpenuhi

7 hari lalu

Ilustrasi sepak bola. Reuters
Piala Dunia Antarklub 2025 Pakai Format Baru: Ini 24 Tim yang Sudah Lolos, Slot UEFA Sudah Terpenuhi

Piala Dunia Antarklub 2025 alias FIFA Club World Cup 2025 akan memakai format baru, diikuti 32 tim. Ini daftar yang sudah lolos.


Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

8 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman, Bernd Holzenbein. FIFA
Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.


Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

9 hari lalu

Pemain Bayer Leverkusen Granit Xhaka berselebrasi. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

Direktur olahraga Bayer Leverkusen Simon Rolfes memastikan Florian Wirtz dan Granit Xhaka akan bertahan di klub itu


FIFA Jatuhi Sanksi Larangan Transfer Pemain untuk PSM Makassar dan PSS Sleman, Susul Persija Jakarta

9 hari lalu

Penanda kantor FIFA Jakarta terpasang usai peresmian di depan Menara Mandiri II, Jakarta, Jumat 10 November 2023. Federasi sepak bola dunia (FIFA) membangun kantor tetap Asia Hub di Jakarta yang berlokasi di Menara Mandiri II sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas persepakbolaan Indonesia.  ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
FIFA Jatuhi Sanksi Larangan Transfer Pemain untuk PSM Makassar dan PSS Sleman, Susul Persija Jakarta

PSM Makassar dan PSS Sleman menyusul Persija Jakarta serta empat klub Indonesia lainnya yang terkena hukuman FIFA soal larangan transfer pemain.


Setahun Lalu Kisruh Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ganjar dan Wayan Koster Menolak

10 hari lalu

Unggahan instagram Diego Michiel soal pembatalan posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dengan memasang foto Gubernur I Wayan Koster dan Ganjar Pranowo. (Instagram/@diegomichiels24)
Setahun Lalu Kisruh Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ganjar dan Wayan Koster Menolak

Piala Dunia U-20 2023 gagal dilaksanakan di Indonesia. Pro-kontra terus terjadi hingga akhir Maret 2023, Ganjar dan Wayan Koster di barisan penolak.


FIFA Rilis Daftar 5 Calon Bintang di Piala Asia U-23 2024, Ada Nama Rizky Ridho

12 hari lalu

FIFA Rilis Daftar 5 Calon Bintang di Piala Asia U-23 2024, Ada Nama Rizky Ridho

FIFA memuji kepemimpinan Rizky Ridho yang diprediksi akan berperan penting dalam performa Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.


Persiraja Banda Aceh Tunggu Penjelasan PSSI Soal Sanksi Larangan Transfer dari FIFA

21 hari lalu

Persiraja Banda Aceh. Instagram
Persiraja Banda Aceh Tunggu Penjelasan PSSI Soal Sanksi Larangan Transfer dari FIFA

Persiraja Banda Aceh masih menunggu hasil kajian dan penjelasan dari PSSI soal sanksi yang telah dijatuhkan federasi sepak bola FIFA.


PSSI Buka Suara Soal 5 Klub Indonesia Terkena Sanksi FIFA Soal Registration Ban

22 hari lalu

Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga di GBK Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Randy
PSSI Buka Suara Soal 5 Klub Indonesia Terkena Sanksi FIFA Soal Registration Ban

Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga mengaku masih menunggu laporan dari klub terkait sanksi FIFA soal regstration ban.


Merespons Sanksi FIFA, Persija Jakarta Akan Ambil Langkah Cepat Agar Larangan Mendaftarkan Pemain Baru Segera Dicabut

22 hari lalu

Selebrasi Persija Jakarta di Liga 1. Instagram/Persija
Merespons Sanksi FIFA, Persija Jakarta Akan Ambil Langkah Cepat Agar Larangan Mendaftarkan Pemain Baru Segera Dicabut

Sebelumnya, FIFA mengumumkan bahwa mereka telah menjatuhkan hukuman kepada lima klub Indonesia soal registration ban, salah satunya Persija Jakarta.


Persija Jakarta dan 4 Klub Indonesia Dihukum FIFA dengan 'Registration Ban', Begini Penjelasannya

23 hari lalu

Persija Jakarta saat beraksi di BRI Liga 1. FOTO/vidio.com
Persija Jakarta dan 4 Klub Indonesia Dihukum FIFA dengan 'Registration Ban', Begini Penjelasannya

Persija Jakarta dan empat klub Indonesia lainnya dihukum FIFA dengan larangan mendaftarkan pemain baru.