Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset Green House Herang ITB, Jemur Kopi Bisa Hanya Sepekan

image-gnews
Green house pengering kopi gagasan tim dosen ITB yang dibangun Komunits Petani Kopi Gunung Geulis Jatinangor akhir Oktober 2021. (Dok.Istimewa)
Green house pengering kopi gagasan tim dosen ITB yang dibangun Komunits Petani Kopi Gunung Geulis Jatinangor akhir Oktober 2021. (Dok.Istimewa)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan studi terbaru untuk pengeringan kopi di green house atau rumah kaca Herang, singkatan dari hemat energi dan ramah lingkungan. Berkapasitas 5 kuintal, lama pengeringan kopi dari empat jenis proses pascapanen berlangsung 1-2 pekan. Pengukuran dilakukan selama dua bulan pada September hingga Oktober 2022.

Sebelumnya, tim yang terdiri dari Yayat Hidayat, Saepudin, dan Neni Cahyati membangun green house itu bersama Komunitas Petani Kopi Gunung Geulis di Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Berukuran 7 x 6 x 3 meter, rangka tiang dan rak penjemuran kopi memakai bahan bambu dan dilingkupi plastik ultraviolet 14 persen setebal 170 mikron.

Tiang dan lantainya dicat warna hitam, sementara rak jemur kopinya yang sebanyak dua baris tersusun tiga tingkat. Pada bagian tengah atapnya yang berbentuk melengkung, dipasangi turbin ventilator berukuran 16 inci. Turbin ini tanpa sumber daya listrik. "Gerakannya alami akibat perbedaan tekanan di dalam dan luar ruangan sehingga tanpa angin pun ventilator itu akan berputar," tutur Yayat saat gelar wicara Karsa Loka, Jumat, 25 November 2022. 

Menurut dosen Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB itu, suhu di dalam rumah kaca selalu lebih tinggi daripada di luar. Pada waktu pengukuran September-Oktober lalu, suhu pagi berkisar 25-31,5 derajat Celsius di dalam rumah kaca. Sementara di luar, antara 22-25,5 derajat Celsius. Begitupun pada siang dan sore. Suhu maksimum pada siang hari di dalam ruangan mencapai 43,5 derajat Celsius, dan 34,5 derajat saat sore.

Sebaliknya dengan kelembapan, uap air di luar rumah kaca lebih tinggi daripada di dalam. Kelembapan di dalam saat pagi berkisar 67-85 persen, siang 49-72 persen, dan sore 49-78 persen. Adapun tingkat intensitas cahaya matahari di dalam lebih rendah daripada di luar karena memakai plastik ultraviolet 14 persen.

Petani dan mahasiswa Rekayasa Kehutanan ITB menanam kopi di bawah tegakan pohon pinus di lereng Gunung Geulis, Sumedang, pada 2018. (Dok.Istimewa)

Saat pengeringan, tim peneliti mengukur kopi dari empat jenis proses pascapanen. Kopi full wash hasil panen petani kopi Jatinangor memiliki kadar air 49 persen, lama pengeringannya hingga 10-12 persen butuh waktu sepekan. Begitu pun kopi jenis honey dari kadar 45 ke 11 persen, perlu sekitar sepekan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara jenis kopi yang diproses natural, pengeringan 61 ke 12 persen selama 13 hari. Adapun jenis kopi wine, butuh 14 hari pengeringan dari kadar 67 ke 12 persen.

Sebelumnya, dengan cara yang konvensional atau tradisional, kata Yayat, petani kopi Jatinangor sangat bergantung pada kondisi cuaca. Pada hari bercuaca panas terik misalnya, kopi full wash dan honey perlu waktu pengeringan selama 12 hari.

“Untuk jenis natural dan wine lebih lama lagi, bisa lebih dari dua minggu,” ujarnya sambil menambahkan, biaya pembuatan rumah kaca itu, total dengan bahan dan upah pekerjanya, sebesar Rp 7 juta.

Baca juga: Biji Kopi Aroma IoT, Tim ITB Juara di University Startup World Cup 2020


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

44 menit lalu

Dosen di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Vita Silvana meraih penghargaan Japanese Society of Obstetrics and Gynecology (JSOG) Congress Encouragement Award sebagai Best Paper di bidang Reproductive Medicine. Dok. Humas UI
Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

Dosen FKUI dapat bersaing di dunia medis secara global.


Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

1 jam lalu

Aksi solidaritas mahasiswa ITB untuk Palestina, Kamis malam, 30 November 2023 di kampus. Dok KM-ITB
Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Biaya UKT dan IPI yang diusulkan ITB 2024 jalur SNBP, SNBT, SM-ITB, dan IUP


Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

21 jam lalu

10.1_NAS_dosendemo
Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

Gaji mayoritas dosen yang masih di bawah Rp 3 juta membuat mereka tergiur dengan jabatan yang ditawarkan secara politis oleh penguasa.


Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

1 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

Hasil penelitian Serikat Pekerja Kampus menemukan mayoritas dosen masih berpenghasilan di bawah Rp 3 juta pada kuartal pertama 2023.


Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

1 hari lalu

Ilustrasi Media Sosial. Kredit: Forbes
Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.


5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

1 hari lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, 29 Januari 2024. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyatakan skema pembayaran dengan Pinjol tidak diizinkan yang akan diikuti dengan pemeriksaan oleh inspektorat jenderal di lapangan. TEMPO/Prima Mulia
5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.


Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

1 hari lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.


Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Hieronimus Jevon Valerian, wisudawan S1 Institut Teknologi Bandung (ITB) program studi Aktuaria, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4.00. Dok ITB
Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.


Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

2 hari lalu

Ilustrasi wanita di toilet. Shutterstock
Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

Berikut ini lima minuman kesehatan yang bagus untuk menghilangkan sembelit serta perlancar BAB.


Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

2 hari lalu

Anggota tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember atau Unej (dari kiri) Bima Satria Yudhanto, Carel Aditya Saputra, dan Daniel Chrisna Putra. Mereka memenangi Bridge Design Competition (BDC) 2024 yang diselenggarakan Nanyang Technological University Singapore . Foto: Humas Universitas Jember
Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.