Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Infeksi Melesat Setelah Cina Cabut Zero Covid, Studi Ini Ungkap Sebabnya

image-gnews
Pekerja dengan pakaian pelindung memindahkan jenazah dalam peti mati di rumah duka, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19) di Beijing, Cina, 17 Desember 2022. Pelonggaran tiba-tiba setelah kebijakan nol-COVID19, telah meningkatkan kekhawatiran global akan infeksi yang meluas di antara populasi yang rentan dan kurang divaksinasi di Cina. REUTERS/Alessandro Diviggiano
Pekerja dengan pakaian pelindung memindahkan jenazah dalam peti mati di rumah duka, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19) di Beijing, Cina, 17 Desember 2022. Pelonggaran tiba-tiba setelah kebijakan nol-COVID19, telah meningkatkan kekhawatiran global akan infeksi yang meluas di antara populasi yang rentan dan kurang divaksinasi di Cina. REUTERS/Alessandro Diviggiano
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi dengan pemodelan matematika yang dipublikasi 28 November 2022 telah meramalkan lonjakan infeksi Covid-19 di Cina seperti yang saat ini sedang terjadi. Alasannya, dicabutnya pembatasan-pembatasan dalam kebijakan Zero Covid per 7 Desember lalu tak disertai kesiapan negara itu untuk hidup bersama SARS-CoV-2.

Data dasbor Johns Hopkins University menunjukkan ada hampir 736 ribu tambahan kasus baru Covid-19, dengan 890 kematian selama empat pekan belakangan per Rabu, 28 Desember 2022. Dengan angka 5 ribuan kasus harian yang dilaporkan secara resmi dua hari belakangan, Cina kini berada di urutan delapan negara dengan jumlah kasus baru terbesar di dunia.

"Cina belum mencapai tingkat vaksinasi yang tinggi, telah selama ini tidak menggunakan jenis vaksin terbaik, dan otoritasnya sangat lamban mengkomunikasikan kebutuhan apa saja untuk transisi dari fase eliminasi ke supresi dan mitigasi," kata Nick Wilson, epidemiolog dari University of Otago, Wellington, Selandia Baru.

Menurutnya, negara-negara lain sempat menerapkan strategi zero Covid, sama seperti Cina, termasuk Selandia Baru. Namun, kebanyakan menggunakannya sebatas untuk mengulur waktu penyebaran infeksi. Mereka memanfaatkan untuk bisa memacu vaksinasi, menghimpun obat antivirus dan menaikkan kapasitas perawatan intensif. 


Hasil Studi Ramalkan Tsunami

Studi dirilis oleh Airfinity, sebuah perusahaan analisa bidang kesehatan yang berbasis di London, Inggris, menyatakan Cina daratan masih rentan meski pandemi Covid-19 sudah memasuki tahun ketiga. Keluaran studi juga sudah menyebutkan bahwa mencabut zero Covid saat ini dapat menyebabkan 167-279 juta kasus baru Covid-19 dan 1,3 sampai 2,1 juta tambahan kematian dalam 83 hari pertama.

Beberapa kantong jenazah dijejerkan di sekitar tempat pemuatan di sebuah gedung, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Chongqing, Tiongkok, dirilis pada 22 Desember 2022. Angka kematian akibat Covid-19 di Cina diduga jauh lebig besar dari yang dilaporkan oleh pemerintah. REUTERS/Sosial Media

Studi lainnya yang berbasis ke laju vaksinasi pada Maret, dan dipublikasi di Nature Medicine edisi Mei, bahkan menyebut akan terjadi 'tsunami' kasus baru Covid-19 jika zero Covid dihapus saat itu juga. Tsunami yang dimaksud adalah 112 juta kasus positif yang bergejala dalam enam bulan. Sebanyak 2,7 juta di antaranya harus dirawat intensif dan 1,6 juta akhirnya meninggal.

Sebanyak 77 persen dari korban meninggal itu adalah mereka yang belum divaksin. Hingga saat ini memang hanya 66 persen dari mereka yang berusia 80 tahun atau lebih telah menerima dosis lengkap vaksinasi Covid-19. Dan, hanya 40 persen yang telah menerima booster.

Cina daratan diminta belajar dari pengalaman Hong Kong yang pada awal tahun ini mengalami ledakan kasus Omicron. Dari hampir 6000 kematian yang terjadi (37,7 per sejuta populasinya), 96 persen di antaranya adalah mereka yang berusia 60 tahun atau lebih. 


Masalah dengan Vaksinasi dan Vaksin Cina

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain tak digunakan sebanyak yang diharapkan, vaksin-vaksin Cina--yang mengandung virus yang dilemahkan--kalah efektif daripada vaksin-vaksin mRNA yang tersedia di luar Cina. Sebuah studi di Hong Kong, di mana orang-orang dapat memiliki di antara vaksin Pfizer-BioNTech (mRNA) atau CoronaVac (vaksin yang diproduksi di Cina), menunjukkan penggunaan tiga dosis vaksin-vaksin itu sama efektifnya. 

Petugas memeriksaan kualitas di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Tiongkok Sinovac Biotech, saat mengembangkan vaksin COVID-19 di Beijing, Tiongkok, 24 September 2020. CoronaVac merupakan salah satu dari empat kandidat vaksin China terdepan untuk memerangi Covid-19. REUTERS/Thomas Peter

Baik Pfizer maupun CoronaVac mampu efektif lebih dari 90 persen mencegah infeksi serius dan kematian pada mereka yang telah berusia di atas 60 tahun. Tapi, dua dosis vaksin mRNA jauh lebih efektif daripada dua kali suntik CoronaVac. Studi lain yng terpisah menduga proteksi oleh CoronaVac meluruh lebih cepat.

Pada Mei 2021, BioNTech dan Shanghai Fosun Pharmaceutical sepakat membangun usaha patungan untuk memproduksi dan menjual vaksin BioNTech di Cina. Tapi produknya belakangan tak pernah mendapatkan izin edar, kemungkinan untuk melindungi vaksin produk dalam negerinya.

Sementara, sebanyak empat perusahaan Cina memiliki pengembangan vaksin mRNA sendiri, tapi belum ada satupun yang juga sampai ke penggunaan massal. Obat Covid-19 bikinan Pfizer, Paxlovid, malah tersedia di Cina, seperti juga terapi antibodi monoklonal produksi lokal, tapi tidak jelas berapa banyak dosis yang dimiliki di negara itu. 

Otoritas di Cina masih berharap mempercepat laju vaksinasi di antara warga lansia. Tapi upaya ini dianggap Xi Chen, epidemiolog di Yale School of Public Health, butuh waktu. “Membuka kembali terlalu cepat akan bisa menekan sistem layanan kesehatan dan menyebabkan lebih banyak kematian," kata Xi.

SCIENCE, CORONAVIRUS.JHU, WORLDOMETERS


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Jokowi Perintahkan ASN Pindah ke IKN Januari 2025, Utang Pajak Rp 2,4 Triliun Rekening Hashim Djojohadikusumo Terancam Disita Otoritas Swiss

10 jam lalu

Presiden Jokowi (tengah) menyampaikan pidato didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Agung (ketiga kiri) Menko Polhukam Hadi Tjahjanto (keempat kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (keempat kiri), Mensesneg Pratikno (ketiga kanan), Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni (kedua kanan), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kedua kiri), Kurator Pembangunan IKN Ridwan Kamil (kiri), Perancang Istana Garuda IKN Nyoman Nuarta (kanan) saat peresmian Taman Kusuma Bangsa di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 12 Agustus 2024. Taman Kusuma Bangsa dirancang sebagai tempat renungan suci dan penghormatan kepada para pahlawan bangsa. ANTARA/Fauzan
Terkini: Jokowi Perintahkan ASN Pindah ke IKN Januari 2025, Utang Pajak Rp 2,4 Triliun Rekening Hashim Djojohadikusumo Terancam Disita Otoritas Swiss

Menpan RB Abdullah Azwar Anas mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi memerintahkan ASN pindah ke IKN Januari 2025.


Impor Baja Cina Melonjak 34 Persen, IISIA: Lonceng Kematian Industri Baja Nasional

16 jam lalu

Presiden Joko Widodo menandatangani baja produk terbaru saat meresmikan pabrik Hot Strip Mill 2 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Kota Cilegon, Banten, Selasa 21 September 2021. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hot rolled coil (HRC) sebesar 1,5 juta ton per tahun dan merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium. ANTARA FOTO/Biro Pers Media Setpres/Agus Suparto/Handout
Impor Baja Cina Melonjak 34 Persen, IISIA: Lonceng Kematian Industri Baja Nasional

Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) mewanti-wanti akibat dumping baja dari Cina terhadap industri baja nasional. Apa bahayanya?


Banjir Produk Cina, Jokowi Bilang Indonesia Harus Bisa Lindungi Pasar Domestik

17 jam lalu

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan di acara Trade Expo Indonesia, ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu, 9 Oktober 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Banjir Produk Cina, Jokowi Bilang Indonesia Harus Bisa Lindungi Pasar Domestik

Jokowi menyinggung 19 negara telah memberlakukan kebijakan restriksi perdagangan di tengah fenomena over produksi di Cina.


Kualifikasi Piala Dunia 2026: Australia dan Cina Sama-sama Incar Kemenangan Pertama

18 jam lalu

Timnas Australia berfoto sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia AFC Grup C, Indonesia vs Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia, 10 September 2024. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Australia dan Cina Sama-sama Incar Kemenangan Pertama

Duel Timnas Australia vs Cina tersaji pada pertandingan ketiga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Adelaide Oval pada Kamis 10 Oktober.


Menyusuri 6 Kuil dan Lokasi Asli Black Myth: Wukong di Cina

1 hari lalu

Game Black Myth: Wukong. YouTube
Menyusuri 6 Kuil dan Lokasi Asli Black Myth: Wukong di Cina

Kesuksesan Black Myth: Wukong mendapat sambutan positif yang ditandai dengan peningkatan pariwisata di beberapa wilayah Tiongkok


Jokowi Sebut Hilirisasi dan Digitalisasi Kunci Ekonomi RI Masuk 3 Negara Adikuasa Bersama Cina dan India

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat membuka acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa 8 Oktober 2024. Pada acara tersebut presiden menyampaikan bahwa Indonesia  diprediksi akan menjadi tiga kekuatan ekonomi baru di Asia bersama India dan China. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Jokowi Sebut Hilirisasi dan Digitalisasi Kunci Ekonomi RI Masuk 3 Negara Adikuasa Bersama Cina dan India

Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi dan digitalisasi sebagai kunci pembawa ekonomi Indonesia masuk ke jajaran tiga negara superpower di Asia.


Impor Baja dari Cina Melonjak 34 Persen, IISIA: Mengkhawatirkan

1 hari lalu

Krakatau Steel menyebut industri baja nasional mengalami tekanan, karena impor baja semakin tinggi, Kamis, 21 November 2019.
Impor Baja dari Cina Melonjak 34 Persen, IISIA: Mengkhawatirkan

Impor baja dari Cina pada semester I 2024 meningkat dari 2,23 juta ton menjadi 2,98 juta ton atau naik sebesar 34 persen secara tahunan.


Jokowi Sebut Sekarang Abad Asia: Indonesia Diperkirakan Jadi Superpower Bersama Cina-India

1 hari lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan usai BNI Investor Daily Summit di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Oktober 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sebut Sekarang Abad Asia: Indonesia Diperkirakan Jadi Superpower Bersama Cina-India

Jokowi menyatakan bahwa saat ini dunia memasuki abad Asia, Indonesia bersiap menjadi negara superpower.


Cina dan Korea Utara Memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Ini Harapan Xi Jinping

3 hari lalu

Presiden Cina, Xi Jinping berjabat tangan dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat sesi foto dalam pertemuan di Dalian, Cina, 8 Mei 2018. Ini merupakan kunjungan kedua Kim Jong Un ke Cina dalam tempo kurang dari 2 bulan. KCNA/via REUTERS
Cina dan Korea Utara Memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Ini Harapan Xi Jinping

Xi Jinping meyakinkan hubungan Cina dengan Korea Utara penting dan pihaknya telah mempromosikan agar hubungan berkembang


KPK Sebut Tambang Ilegal di Kawasan Hutan Produksi Terbatas NTB Raup Keuntungan Rp 1,08 Triliun per Tahun

4 hari lalu

Kepala Satuan Tugas Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK, Dian Patria, saat ditemui wartawan usai rapat di Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis, 3 Oktober 2024. Foto: Humas KPK.
KPK Sebut Tambang Ilegal di Kawasan Hutan Produksi Terbatas NTB Raup Keuntungan Rp 1,08 Triliun per Tahun

Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK mengungkapkan aktivitas tambang ilegal di kawasan Hutan Produksi Terbatas NTB.