Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa yang Terjadi jika Matahari Terbit dari Barat? Ini Penjelasannya

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Wisatawan menyaksikan matahari tenggelam saat berwisata gurun pasir di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis, 15 Desember 2022. Wisata berkeliling gurun menggunakan kendaraan offroad, ATV serta menaiki Unta tersebut diminati wisatawan mancanegara selain tujuan wisata lain seperti Burj Khalifa dan Museum of The Future. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Wisatawan menyaksikan matahari tenggelam saat berwisata gurun pasir di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis, 15 Desember 2022. Wisata berkeliling gurun menggunakan kendaraan offroad, ATV serta menaiki Unta tersebut diminati wisatawan mancanegara selain tujuan wisata lain seperti Burj Khalifa dan Museum of The Future. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMatahari merupakan pusat tata surya yang dikelilingi planet-planet,  termasuk Bumi. Setiap hari Matahari bergerak dari timur ke barat. Namun, seperti yang kita tahu, Matahari tidak bergerak mengelilingi Bumi, melainkan sebaliknya. Revolusi dan rotasi Bumi membuat Matahari terbit dari timur tiap pagi dan terbenam di barat tiap petang.

Bumi berotasi dari arah barat ke timur, itulah sebabnya Matahari dan benda langit lainnya terbit dari timur menuju ke barat. Arah rotasi Bumi yang konstan itu membuat arah terbit dan terbenam Matahari selalu sama. Saat ini, belum ada penelitian mendalam terkait kemungkinan perubahan arah rotasi Bumi.

Pandangan Sains Tentang Matahari Terbit dari Barat

Terlepas dari suatu keyakinan spiritual, ada sejumlah sebab dan akibat terbitnya Matahari dari barat. Satu hal yang bisa mengubah arah rotasi Bumi dan menyebabkan Matahari terbit dari Barat adalah pembalikan geomagnetik atau medan magnet. Sejumlah astronom memang kerap mempelajari hal tersebut, tetapi mereka belum bisa memastikan dampaknya terhadap arah rotasi Bumi.

Melansir businessinsider.com,  baru-baru ini mengungkap bahwa inti Bumi memiliki potensi berhenti berputar atau bahkan mengubah arah putarnya. Namun, hal itu tidak semata-mata dapat mengubah arah rotasi Bumi seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Perubahan arah rotasi di planet lain seperti Venus dan Mars juga kerap menjadi perdebatan. Sebagian peneliti menyatakan bahwa perubahan arah rotasi planet nyata adanya, sedangkan sebagian lainnya menganggap itu hanyalah gerak semu (retrograde motion).

Sejauh prediksi ilmuwan, arah rotasi Bumi tak akan berubah secara tiba-tiba. Jika memang suatu saat arah rotasi Bumi berubah, bencana besar yang dapat membinasakan semua makhluk sangat mungkin terjadi. Atmosfer Bumi tidak bisa menahan perubahan spontan itu sehingga akan terjadi badai supersonik, angin topan, hingga megatsunami yang tak terbendung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, jika arah rotasi Bumi berubah secara perlahan, dampaknya mungkin tidak akan sekacau skenario awal. Seorang peneliti fisika, Sharika Hafeez, mengatakan cuaca di Bumi akan sangat berbeda, membuat makhluk hidup perlu banyak melakukan adaptasi. Gurun akan menyusut, tanaman hijau tumbuh lebih banyak. Tumbuh-tumbuhan subur akan lebih banyak menyimpan karbon sehingga produksi oksigen juga lebih besar. Hal itu akan mendinginkan atmosfer Bumi.

Walau Bumi menjadi lebih hijau, perubahan arah rotasi Bumi bukanlah “solusi ideal” untuk krisis iklim. Sirkulasi termohalin akan lenyap dan akan ada arus lain yang lebih kuat. Gurun baru di Brasil akan tercipta, cyanobacteria pun menguasai lautan dan menghasilkan terlalu banyak oksigen yang berbahaya. Pola angin juga akan ikut berubah dan menyebabkan perbedaan cuaca ekstrem di wilayah Eropa.

Apakah sejumlah perubahan itu semata-mata akan melenyapkan makhluk Bumi? Seorang penulis sains, Bill Bryson, berpendapat bahwa Bumi seakan-akan sangat cocok bagi makhluk hidup bukan murni karena begitu adanya, melainkan makhluk hiduplah yang terus berevolusi menyesuaikan perkembangan kondisi Bumi.

 NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM | NASA

Baca:
Matahari Memiliki Bintik Sangat Besar Saat Ini, Akan Berbahaya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN Jelaskan Penyebab Bumi Nanti Punya Waktu 25 Jam Sehari

21 hari lalu

Rotasi bumi
Peneliti BRIN Jelaskan Penyebab Bumi Nanti Punya Waktu 25 Jam Sehari

Menurut peneliti BRIN, bumi akan punya waktu 25 jam sehari nanti 180 juta tahun lagi.


Bumi Nanti akan Punya Waktu 25 Jam Sehari, Ini Penjelasan Ilmiahnya

31 hari lalu

Rotasi bumi
Bumi Nanti akan Punya Waktu 25 Jam Sehari, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Para peneliti mengatakan, bumi memiliki 25 jam dalam sehari itu mungkin akan terjadi sekitar 200 juta tahun mendatang.


Rekor, Pengeboran di Atlantik Tembus Mantel Bumi hingga 1,2 Kilometer

34 hari lalu

Sampel batuan dari mantel Bumi seperti yang tampak di bawah mikroskop. newscientist.com
Rekor, Pengeboran di Atlantik Tembus Mantel Bumi hingga 1,2 Kilometer

Tim geolog ciptakan rekor mengebor terdalam ke dalam kerak Bumi


Analis Ini Beberkan Penyebab Penggunaan Energi Surya di Indonesia Masih Rendah

38 hari lalu

Foto udara kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) on grid Selong kapasitas 7 MWp yang dioperasikan Vena Energy di Kelurahan Geres, Kecamatan Labuhan Haji, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin, 15 Juli 2024. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB menyebutkan potensi energi terbarukan di NTB saat ini mencapai13.563 Megawat (MW) yang terdiri dari bioenergi 298 MW, sampah kota 32 MW, angin 2.605 MW dan tenaga surya 10.628 MW. ANTARA/Ahmad Subaidi
Analis Ini Beberkan Penyebab Penggunaan Energi Surya di Indonesia Masih Rendah

Analis IESR Alvin Putra S mengatakan masih sedikit yang menggunakan energi surya di Indonesia.


Bacaan Doa Setelah Sholat Syuruq: Arab, Latin, Artinya

43 hari lalu

Beberapa dari Anda mungkin ada yang belum tahu sholat dhuha jam berapa? Berikut ini batas waktu yang benar dan keutamaannya. Foto: Pexels
Bacaan Doa Setelah Sholat Syuruq: Arab, Latin, Artinya

Setelah sholat subuh, sebaiknya jangan beranjak dahulu. Anda bisa mengerjakan sholat syuruq yang dilaksanakan saat matahari terbit.


Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

56 hari lalu

Planet Venus.[spaceplace.nasa.gov]
Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

Para astrofisikawan mengklaim telah menemukan dua jenis gas di awan Venus yang umumnya digunakan sebagai penanda adanya kehidupan.


Transisi Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo Munculkan Matahari Kembar

20 Juli 2024

Pelantikan dua orang dekat Prabowo di kabinet Jokowi dinilai sebagai proses transisi yang terlalu dini.
Transisi Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo Munculkan Matahari Kembar

Transisi rezim Jokowi ke Prabowo melalui masuknya Thomas Djiwandono dan Sudaryono terlalu dini. Ditengarai bakal muncul matahari kembar.


Matahari Mal WTC Serpong Belum Tutup hingga 14 Juli 2024, Bagaimana Nasib Karyawannya?

6 Juli 2024

Gerai Matahari yang beroperasi terbatas di lobi lantai 1 Mal WTC Serpong, Tangerang Selatan. Saat dikunjungi Tempo 3 Juli 2024. Foto: TEMPO/Halgi Mashalfi
Matahari Mal WTC Serpong Belum Tutup hingga 14 Juli 2024, Bagaimana Nasib Karyawannya?

Gerai Matahari Department Store di Mal WTC Serpong memperpanjang waktu beroperasinya hingga 14 Juli 2024. Bagaimana nasib karyawannya?


Ramai Dikabarkan Matahari Kembali Tutup Gerai, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

3 Juli 2024

Penampakan Gerai Matahari Department Store di Mal Balekota, Tangerang, Senin, 1 Juli 2024. (Tempo | Halgi Mashalfi)
Ramai Dikabarkan Matahari Kembali Tutup Gerai, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Matahari Department Store ramai dikabarkan menutup gerainya di Mal Balekota, Tangerang. Benarkah dan apa saja pemicunya?


Deretan Prediksi Tentang Kiamat di Masa Mendatang

29 Juni 2024

Ilustrasi kiamat 2012. denzomag.com
Deretan Prediksi Tentang Kiamat di Masa Mendatang

Ahli nujum India, Kushal Kumar meramalkan besok, Sabtu, 29 Juni 2024 kiamat. Berikut sederet ramalan hari kiamat dalam beberapa waktu mendatang.