TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai macam modus penipuan berbasis digital semakin gencar dilancarkan di dunia maya. Salah satunya dengan menyebarkan undangan pernikahan online dengan format file APK. Hal itu seperti yang disampaikan akun @txtdaribrand di Twitter pada beberapa waktu lalu.
“Sesudah bukti resi, saat ini penipuan menggunakan kedok undangan nikah”, bunyi cuitan akun tersebut.
Fenomena di tengah masyarakat itu tidak hanya meresahkan, tetapi menimbulkan kerugian uang yang tak sedikit jumlahnya. Banyaknya jumlah korban menjadi indikasi bahwa masih ada beberapa orang Indonesia yang belum mengenali penipuan digital. Oleh karena itu, penting rasanya untuk mengetahui cara mencegah menjadi korban undangan pernikahan palsu dengan format file .apk itu.
Baca juga: Penipuan Online, Undangan Pernikahan Jadi Pintu Masuk Kuras Tabungan
Apa itu APK?
Dilansir dari situs Emteria, APK adalah kumpulan dokumen (file) layaknya .zip pada sistem operasi Android. Sementara di iPhone menerapkan ekstensi aplikasi bernama IPA (iOS App Store Package). Folder tersebut berisi semua sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah aplikasi di ponsel pintar. Mulai dari kode pemrograman Java, aset, pustaka asli, data manifes, dan masih banyak lainnya.
Format file APK (Android Application Package) dibuat pengembang (developer) untuk memudahkan dalam pengiriman perangkat lunak dalam satu dokumen terkompresi. File APK memiliki ekstensi .apk dan diperkenalkan pertama kali semenjak Cyanogenmod 6 dirilis pada November 2010. Seluruh aplikasi yang terpasang di HP Anda juga berekstensi .apk, contohnya WhatsApp, Instagram, dan LinkedIn.
Aplikasi yang memiliki izin dan bersifat legal biasanya dapat ditemukan di platform penyedia aplikasi. Seperti milik Google, yakni Play Store dan juga App Store bagi pengguna iPhone. Namun, beberapa pihak tidak bertanggung jawab yang mencari keuntungan, memanfaatkan file APK untuk mencuri data orang lain. Aktivitas ini biasa disebut dengan istilah sniffing.
5 Langkah yang Disarankan Kementerian Kominfo
Penipuan berkedok undangan pernikahan bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, modus yang menimbulkan kerugian materiil tersebut dilakukan dengan berbagai macam trik. Misalnya mengaku sebagai petugas bank sampai kurir paket. Seluruhnya memanfaatkan tindakan kejahatan sniffing.
Adapun tips menghadapinya yang dibagikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) melalui akun instagram resminya adalah sebagai berikut.
1. Jangan menekan tautan (link) atau instal aplikasi sembarangan yang beredar di media sosial, email, serta messenger.
2. Pasang aplikasi hanya dari sumber terpercaya seperti Play Store dan App Store.
3. Waspada apabila memperoleh pesan dari orang tidak dikenal. Lebih baik langsung dihapus saja.
4. Menginstal antivirus serta selalu memperbarui (update) sistem operasi pada smartphone maupun laptop secara berkala.
5. Anda juga bisa memastikan atau konfimasi kepada orang yang bersangkutan apabila memang merencanakan pernikahan.
Baca juga: Begini Saran dari Pakar Hadapi Modus Undangan Pernikahan dan Teman-temannya
Cara Kerja APK Abal-abal
File APK palsu undangan nikah yang terpasang di telepon genggam menerapkan sistem bernama sniffing. Menurut perusahaan produk antivirus terkemuka AVG, dijelaskan bahwa sniffing mengacu pada aktivitas pemantauan lalu lintas internet tanpa henti. Aplikasi dari pelaku kejahatan akan memata-matai perilaku di internet para korbannya.
Pihak yang melakukan sniffing atau disebut sebagai sniffer akan menganalisis aliran data dan menyalinnya untuk kepentingan diri-sendiri. Usai menginstal dokumen berbentuk .apk, biasanya korban akan dimintai persetujuan (allow) untuk akses-akses tertentu. Apabila kurang teliti, imbasnya data bisa tercuri. Termasuk pula menyedot saldo di rekening bank lantaran korban sempat masuk ke mbanking menggunakan user ID, PIN, serta password.
Setelah memahami cara kerja APK palsu yang menjamur di media sosial. Pastikan untuk mengikuti petunjuk serta tata cara membedakan undangan nikah asli dan palsu dari Kominfo. Supaya Anda terhindar dari ancaman penipuan yang merugikan sekaligus berbahaya. Semoga bermanfaat.
MELYNDA DWI PUSPITA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.