TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) yang terdeteksi masuk Amerika Serikat melalui bandara Boston pada 13 Februari 2023 memiliki beberapa hasil riset di bidang pembelajaran seluler dan e-learning.
Dilansir dari laman UII, Ahmad merupakan dosen di jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UII Yogyakarta. Dia merupakan asisten profesor yang juga menjabat sebagai sekretaris jurusan.
Ahmad mendapatkan gelar Ph.D. dalam bidang Teknologi, Kebijakan, dan Inovasi dari Universitas Stony Brook, State University of New York, Amerika Serikat pada 2019. Dia menempuh studi dengan beasiswa Fulbright sembari mengambil beberapa kelas di New York University dan Teachers College, Columbia University.
Sebelumnya, Ahmad menempuh pendidikan sarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2008 dan mendapatkan gelar Master dari Monash University pada 2011.
Berikut beberapa hasil riset dosen UII tersebut.
1. Judul: How can governments nudge students to become ebook readers? Evidence from Indonesia
Tahun: 2020
Penulis kedua: Firman M. Firmansyah
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah intervensi pemerintah dapat mendorong siswa untuk menjadi pembaca e-book atau buku elektronik. Menggunakan metode cross-sectional, peneliti menunjukkan bagaimana intervensi pemerintah memiliki potensi untuk membantu meningkatkan skala dan mendorong siswa untuk menjadi pembaca e-book.
2. Judul: The Roles of Device Ownership and Infrastructure in Promoting E-Learning and M-Learning in Indonesia
Tahun: 2020
Artikel jurnal ini menyajikan analisis data primer dari lebih dari seribu sekolah menengah di Indonesia untuk melihat bagaimana mereka melakukan e-learning dan m-learning, dan bagaimana kepemilikan perangkat mempengaruhi pembelajaran.
Dengan model penelitian logistic regression, peneliti menemukan bahwa perangkat seluler lebih berperan daripada PC tradisional dalam mempromosikan e-learning, sedangkan tablet lebih baik daripada smartphone untuk mempromosikan m-learning.
3. Judul: Fun first, useful later: Mobile learning acceptance among secondary school students in Indonesia
Tahun: 2020
Sebanyak 1.156 siswa sekolah menengah dan atas di Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini untuk menyelidiki faktor-faktor yang menentukan penerimaan m-learning di kalangan remaja dan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis kelamin, kelompok usia, dan lokasi dengan model penerimaan teknologi (TAM) sebagai kerangka teori.
Hasil menunjukkan bahwa ketujuh faktor dalam model menjadi penentu yang signifikan terhadap penerimaan m-learning, dengan beberapa pengaruh dari jenis kelamin, usia, dan perbedaan lokasi.
4. Judul: Ownership and Use of Mobile Devices Among Adolescents in Indonesia
Tahun: 2020
Penulis kedua: Lori Scarlatos, Ph.D.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan dan penggunaan perangkat seluler bervariasi secara signifikan di antara siswa sekolah menengah dan atas di Indonesia dari berbagai jenis kelamin, usia, lokasi, dan status sosial ekonomi.
Temuan ini dapat menjadi landasan untuk penelitian lebih lanjut tentang bagaimana teknologi seluler dapat digunakan untuk meningkatkan pencapaian pendidikan di Indonesia dan negara berkembang lainnya.
Pilihan Editor: 9 Ribu Kuota Mahasiswa Siap Ikuti Program Bangkit 2023
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.