Penderitaan, wafat, dan kebangkitan Yesus adalah bagian terpenting dalam kalender umat Kristen. Berawal dari Rabu Abu, tepat 40 hari lalu, penderitaan Yesus berpuncak hari ini, Jumat Agung--sebelum Minggu lusa bangkit dari kuburnya (Paskah).
Hari ini umat Kristen mengenang Via Dolorosa atau Jalan Salib yang dilakukan Yesus lebih dari 2.000 tahun lalu. Saat itu beban yang ditanggung Yesus bukan cuma kayu salibnya sendiri, melainkan juga siksaan serta hinaan yang menghunjam tubuhnya.
Tidak ada bagian lain dalam keempat Injil Kitab Perjanjian Baru yang sedetail perjalanan sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus. Namun, dengan hanya Kitab Suci sebagai petunjuk, rute pasti jalan-jalan yang ditapaki Yesus itu masih menjadi subyek perdebatan di antara para ahli agama dan arkeologi selama berabad-abad.
Ada tiga rute Jalan Salib yang mungkin diambil para tentara Romawi yang mengawal "penderitaan" Yesus itu menuju Golgotha--berdasarkan proses rekonstruksi bukti-bukti arkeologisnya. Ketiganya adalah yang berpangkal dari Benteng Antonia, Istana Hasmonea, dan Istana Raja Herodes, yang seluruhnya dianggap sebagai bangunan paling mewah saat itu di Yerusalem.
Bukti arkeologi, yang dibantu analisis DNA, dua tahun lalu juga terbukti bisa membantu menunjuk kuburan yang diduga pernah dihuni jasad Yesus dan keluarganya. Temuan atas kuburan goa yang pertama kali diekskavasi 1980 itu berpeluang membuka sebuah bab baru yang amat penting dalam sejarah arkeologis Kitab Suci.
Namun, arkeologi juga bisa mengkritik isi Kitab Suci. Hingga saat ini, misalnya, beberapa ilmuwan menganggap deskripsi yang ada tentang penyaliban Yesus keliru. Menurut mereka, tidak mungkin seseorang bisa tergantung hanya karena paku yang ditembuskan pada kedua telapak tangan dan kaki. "Daging tak cukup kuat dan cenderung akan robek," kata arkeolog Randall Price, "Kecuali tubuh juga disangga ikatan tali atau yang dipaku adalah pergelangan kaki."
Bentuk pasti salib atau palang kayu yang digunakan juga belum bisa dipastikan. Menurut Price, bangsa Romawi menggunakan beberapa macam kayu salib. Lagian, kata asli untuk salin dalam bahasa Yunani adalah "stauros" yang lebih tepat diterjemahkan tonggak atau tiang yang berdiri tegak.
WURAGIL