TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari lalu, Susan Wojcicki secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemimpin platform video dan streaming terbesar di dunia, YouTube. Dia menyerahkan jabatannya kepada Neal Mohan, CEO baru YouTube.
Perempuan berusia 54 tahun tersebut memutuskan mengundurkan diri untuk fokus pada kesehatan, keluarga, dan proyek personalnya. Dia juga mengatakan jika jabatannya sebagai CEO YouTube akan digantikan oleh Neal Mohan yang bukan orang baru di perusahaan. Diketahui Neal Mohan telah bekerja selama bertahun-tahun di Google, khususnya YouTube.
Lantas, siapa itu Neal Mohan? Berikut rangkuman informasi mengenai profil Neal Mohan, CEO baru YouTube.
CEO Baru YouTube
Dilansir dari Eduvast, Neal Mohan dan Susan Wojcicki telah memiliki hubungan kerja yang sangat ramah satu sama lain. Kala itu, keduanya mulai bertemu dan bekerja sama dalam bisnis periklanan Google untuk pertama kalinya. Kemudian, tepatnya sekitar tahun 2015, Neal Mohan disebutkan sebagai orang kedua Susan Wojcicki.
Sebelum bergabung dengan Google dan anak perusahaan Alphabet Inc. lainnya, Neal Mohan pernah menjabat sebagai Senior Vice President of Strategy and Product Development di DoubleClick. DoubleClick adalah perusahaan layanan penayangan iklan internet yang kemudian diakuisisi oleh Google pada 2007 silam.
Setelah itu, Neal Mohan menjabat sebagai Senior Vice President of Display and Video Ads Google pada 2008 hingga 2015. Jabatan inilah yang kemudian mempertemukan Neal Mohan dan Susan Wojcicki untuk pertama kali.
Sebelum diumumkan sebagai CEO baru Youtube, Neal Mohan menjabat sebagai Senior Vice President di Google dan Chief Product Officer di YouTube. Jadi, Neal Mohan bukanlah orang baru di perusahaan, karena dia telah bekerja untuk waktu yang lama.
Profil Neal Mohan
Neal Mohan adalah laki-laki keturunan India-Amerika berusia 49 tahun yang merupakan lulusan dari Stanford University jurusan teknik elektro tahun 1996. Setelah itu, dia kembali melanjutkan pendidikannya dan berhasil meraih gelar Master of Business Administration pada 2005 dari Stanford Business School.
Pada tahun yang sama setelah kelulusannya, Neal Mohan bekerja di DoubleClick sebagai Senior Vice President (SVP). Namun, karena DoubleClick diakuisisi Google, Neal Mohan akhirnya bergabung dengan Google sebagai SVP Display dan Video Ads.
Jabatan Neal Mohan sebagai SVP Display dan Video Ads Google berakhir pada 2015 lalu. Dikenal sebagai tokoh terkemuka dalam bisnis yang dijalani Google, Neal Mohan sempat mendapat tawaran dari Twitter untuk bekerja sebagai Chief Product Officer. Tetapi, Google berusaha mempertahankannya dengan memberikan bonus sebesar US$ 100 juta. Akhirnya, Neal Mohan pun bertahan di Google hingga saat ini.
Dilansir dari LinkedIn pribadinya, selain bekerja dengan Google dan Youtube, Neal Mohan juga pernah menjabat sebagai dewan direksi di beberapa perusahaan lain, seperti Microsoft, MMA Global, IAB, 23andMe, serta Stitch Fix.
Setelah masa jabatannya sebagai SVP Display dan Video Ads Google habis, Neal Mohan di percaya untuk menjadi Chief Product Officer (CPO) YouTube. Kala itu, YouTube telah diakuisisi Google dengan harga sekitar US$ 1,65 miliar.
Di bawah kepemimpinannya, Neal Mohan bertanggung jawab untuk semua produk YouTube, termasuk keamanan dan pengalaman pengguna. Adapun beberapa produk YouTube yang hadir saat Neal Mohan menjabat, antara lain aplikasi YouTube untuk ponsel dan desktop, YouTube Kids, YouTube Music, YouTube VR, YouTube TV, dan layanan berlangganan YouTube Premium.
Dengan sepak terjangnya dalam membangun YouTube, Neal Mohan akhirnya dipercaya oleh Susan Wojcicki untuk memimpin YouTube di masa depan. Dengan demikian, Neal Mohan akan bergabung dengan beberapa tokoh lain sebagai orang India yang memimpin perusahaan teknologi besar di dunia, seperti CEO Alphabet Sundar Pichai, CEO Adobe Shantanu Narayen, dan CEO Microsoft Satya Nadella.
VIVIA AGARTHA F | RADEN PUTRI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.