Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Nurtanio Pringgoadisuryo, Bapak Dirgantara Indonesia

image-gnews
Nurtanio. wikipedia.org
Nurtanio. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nurtanio Pringgoadisuryo adalah salah satu tokoh penting dirgantara Indonesia, beliau adalah perintis industri pesawat terbang pertama di Indonesia.

Namanya kian mahsyur hingga disebut sebagai Bapak Dirgantara Indonesia atau Bapak Perintis Industri Pesawat Terbang. Rasa cintanya terhadap dunia kedirgantaraan begitu besar, beliau bercita - cita untuk keliling dunia menggunakan pesawat terbang buatan bangsanya.

Dulunya sang ayah menginginkan Nurtanio kecil menjadi seorang petani saja, namun semakin dewasa minat Nurtanio berkembang ke arah lain.

Dilansir dari nationalgeographic.grid.id, Nurtanio pernah tertipu saat masa pendudukan Jepang, kala itu Nurtanio mendengar bahwa Jepang akan membuka sekolah penerbangan, sayangnya saat Nurtanio memasuki sekolah tersebut dirinya hanya disuruh untuk mendorong dan membersihkan pesawat terbang.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Nurtanio bergabung dengan Bagian Rencana dan Konstruksi Kementerian Pertahanan, dirinya kemudian dilantik menjadi anggota TKR bagian penerbangan – kemudian menjadi TNI AU dengan pangkat Opsir Muda Udara II.

Pada tahun 1946, Bagian Rencana dan Konstruksi dipindahkan ke Pangkalan Udara Maospati. Bersama dengan teman - temannya Nurtanio berhasil membuat pesawat layang jenis Zonglin.

Presiden Joko Widodo saat prosesi pemberian nama Nurtanio pada pesawat N219 di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 10 November 2017. Pesawat N219 merupakan pesawat buatan lokal, kolaborasi antara PT Dirgantara Indonesia (DI) bekerjasma dengan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan). TEMPO/Subekti

Keberhasilan tersebut mendorong Kepala Staf TNI AD pada tahun 1946 mengusulkan pembentukan Komisi Penerbangan dengan tujuan menetapkan kemauan politik mengembangkan penerbangan sipil. Selain itu, ia juga mendorong Kepala Staf TNI AU untuk merencanakan pendirian “perusahaan pesawat terbang nasional”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mencapai keinginan tersebut, Nurtanio akhirnya ditugaskan untuk belajar di Filipina (FEATI – Far Eastern Aero Technical Institute) dan memperoleh gelar Bachelor in Aeronautical Science.

Ada pula beberapa pesawat yang berhasil Nurtanio dan kawannya rancang yakni pesawat jenis olahraga WEL (Wiweko-Experimental-Light)-1 yang juga dikenal sebagai RI-X, pesawat anti-gerilya Sikumbang, pesawat kunang - kunang dan pesawat belalang.

Nurtanio dikenal sebagai pemimpin yang disiplin, ia selalu datang tepat waktu dari pukul 7 pagi hingga pulang paling terakhir. Ia juga dikenal sebagai orang yang perhatian dengan pekerjanya, bahkan satu hari sebelum kepergiannya, Nurtanio sempat mengadakan piknik bersama karyawan dengan keluarganya.

Sungguh disayangkan pada 21 Maret 1996, Nurtanio yang tengah menguji coba pesawat Arev ini mengalami kecelakaan. Pesawat terbakar di udara dan jatuh di Kota Bandung. Sang bapak Dirgantara Indonesia itu berpulang dengan meninggalkan istri, dua anak laki-laki dan satu anak perempuan.

Pilihan editor : Malaysia Konversi Pesawat CN235-220 Menjadi Maritime Patrol Aircraft

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lalu Lintas Penumpang Tumbuh 7,4 Persen, Indonesia Diprediksi Butuh 1.000 Pesawat Baru

6 jam lalu

Agam inong Aceh dan pramugari berpose di depan pesawat Indonesia Air Asia saat penerbangan perdana dari Bandara Kuala Namu Medan ke Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Aceh Besar, Aceh, Jumat, 3 Juni 2022. Indonesia Air Asia kembali membuka rute penerbangan domestik dari Aceh untuk melayani kebutuhan transportasi udara dengan pesawat Airbus A320. ANTARA/Irwansyah Putra
Lalu Lintas Penumpang Tumbuh 7,4 Persen, Indonesia Diprediksi Butuh 1.000 Pesawat Baru

Airbus memperkirakan bahwa Indonesia akan membutuhkan setidaknya 1.000 pesawat baru dalam 20 tahun ke depan.


PTDI Kembangkan Ekosistem Dirgantara di Bali Utara, Pesawat N219 Jadi Ikonnya

1 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menampilkan gambar desain pesawat N219 Amphibi.  Tampilan pesawat N219  Basic setelah nanti dipasangi floater sekaligus landing gear agar bisa mendarat di perairan dan daratan. Foto: Humas PTDI
PTDI Kembangkan Ekosistem Dirgantara di Bali Utara, Pesawat N219 Jadi Ikonnya

PTDI bersiap mengembangkan ekosistem dirgantara di Bali Utara yang berpusat di Bandara Letkol Wisnu, Buleleng, Bali.


Kongo Beli 5 Unit Pesawat N219 Produksi PT Dirgantara Indonesia

16 hari lalu

Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan (kanan) dan CEO CEO Setdco Group, Setiawan Djody (kiri) sebagai end user Pemerintah Demokratik Republik Kongo, menandatangani kontrak  pembelian 5 unit pesawat N219. Penandatanganan kontrak jual beli itu disaksikan oleh Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa (tengah). (Foto: Dokumentasi Humas PT Dirgantara Indonesia).
Kongo Beli 5 Unit Pesawat N219 Produksi PT Dirgantara Indonesia

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menandatangani kontrak pembelian 5 unit pesawat N219 dengan Setdco Group untuk Pemerintah Demokratik Republik Kongo


PTDI Gandeng Havelsan Turki Kembangkan Full Flight Simulator dan Pesawat AWACS

23 hari lalu

CEO  Havelsan, Mehmet Akif Nacar, dan delegasinya melihat produk simulator buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). (Foto: Dokumentasi Humas PTDI)
PTDI Gandeng Havelsan Turki Kembangkan Full Flight Simulator dan Pesawat AWACS

Kerja sama strategis dengan Havelsan merupakan wujud nyata dari upaya PTDI dalam memperkuat kemandirian teknologi pertahanan nasional.


Boeing AS dan Antonov Ukraina Sepakati Kerja Sama Pertahanan

58 hari lalu

Private Jet Villa yang dibuat dari pesawat Boeing 737 bekas di Uluwatu, Bali (privatejetvilla.com)
Boeing AS dan Antonov Ukraina Sepakati Kerja Sama Pertahanan

Perusahaan kedirgantaraan Amerika Serikat Boeing dan perusahaan manufaktur pesawat terbang milik negara Ukraina, Antonov, teken kerja sama pertahanan


Menteri BUMN Rombak Direksi PT Dirgantara Indonesia

4 Juli 2024

Pekerja menyelesaikan produksi pesawat NC 212i di Hanggar PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Bandung, Jawa Barat, Rabu, 22 Juni 2022. Dua unit pesawat NC 212i yang tengah dikerjakan PTDI terdiri dari satu unit pesanan Thailand untuk keperluan sektor pertanian serta satu unit lainnya untuk kepentingan TNI AU. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Menteri BUMN Rombak Direksi PT Dirgantara Indonesia

Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama PT Len Industri (Persero) selaku pemegang saham merombak direksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI).


Ingatkan Kembali Proyek Pesawat N219 Amfibi, PTDI Munculkan Gambar Model dan Spesifikasinya

30 Juni 2024

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menampilkan gambar desain pesawat N219 Amphibi.  Tampilan pesawat N219  Basic setelah nanti dipasangi floater sekaligus landing gear agar bisa mendarat di perairan dan daratan. Foto: Humas PTDI
Ingatkan Kembali Proyek Pesawat N219 Amfibi, PTDI Munculkan Gambar Model dan Spesifikasinya

PTDI menunjukkan gambar desain atau model pesawat N219 Amfibi, proyek strategis nasional yang pernah ditarget terbang perdana 2023.


Partai Komunis China Pecat Dua Mantan Menhan karena Korupsi

27 Juni 2024

Menteri Pertahanan Tiongkok Li Shangfu menghadiri Dialog IISS Shangri-La ke-20 di Singapura, 2 Juni 2023. REUTERS/Caroline Chia
Partai Komunis China Pecat Dua Mantan Menhan karena Korupsi

Partai Komunis China memecat mantan menteri pertahanan Li Shangfu dan pendahulunya Wei Fenghe atas tuduhan korupsi


2 Macam Taksi Udara yang Ingin Dikembangkan PT Dirgantara Indonesia

13 Juni 2024

Desain taksi udara yang sedang dikembangkan Intercrus Sola. (Dokumentasi PT Dirgantara Indonesia).
2 Macam Taksi Udara yang Ingin Dikembangkan PT Dirgantara Indonesia

PTDI membidik potensi pasar taksi udara yang disebutkan senilai sekitar 33 miliar dolar atau setara lebih dari 500 triliun rupiah hingga 2050.


PT Dirgantara Indonesia Seriusi Garap Mobil Terbang, Teken MoU dengan Intercrus Aero

13 Juni 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ketika meninjau miniatur Vela Alpha, drone hasil kerjasama PT Dirgantara Indonesia (persero) dan Vela Aero, di sela Singapore Airshow 2024 di Changi, Singapura, Selasa, 20 Februari 2024 (Dokumentasi Kementerian Perhubungan)
PT Dirgantara Indonesia Seriusi Garap Mobil Terbang, Teken MoU dengan Intercrus Aero

Ketertarikan PT Dirgantara Indonesia untuk ikut menggarap produk mobil terbang seperti taksi udara.