Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi mendorong guru yang mengikuti program Guru Penggerak untuk menjadi kepala sekolah. Hal itu tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.
Berdasarkan beleid tersebut salah satu syarat untuk menjadi kepala sekolah adalah memiliki sertifikat Guru Penggerak. Untuk mendukung implementasi aturan itu, Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman mengatakan Ternate berkomitmen mengangkat guru penggerak yang telah memenuhi syarat untuk menjadi kepala sekolah maupun pengawas sekolah.
“Kami berkomitmen implementasi aturan Kementerian Pendidikan agar dapat terwujud generasi yang berkualitas,” ujar Tauhid saat ditemui di kantornya pada 28 April 2023.
Kepala dinas Pendidikan Kota Ternate Muslim Gani mengatakan pada tahun lalu sebanyak empat guru yang mengikuti program Guru Penggerak telah diberdayakan. “Dua guru SD menjadi kepala sekolah, satu dalam proses dan dua lagi guru SMP dalam proses menjadi pengawas,” ujarnya.
Adapun pada tahun ini 33 guru masih mengikuti pendidikan Guru Penggerak. Gani mengatakan usai pengumuman kelulusan, pihaknya akan memberdayakan guru-guru tersebut untuk dijadikan kepala sekolah ataupun pengawas. Menurut dia, guru-guru tersebut disebar ke berbagai wilayah termasuk di pulau-pulau yang jauh dan terpencil.
Untuk mendorong agar lebih banyak guru mengikuti program tersebut, Dinas Pendidikan Ternate mengadakan bimbingan teknis untuk calon guru penggerak. Setiap sekolah, kata Gani, diambil satu guru berusia di bawah 50 tahun untuk mengikuti bimbingan teknis. Mereka akan diberi pelatihan untuk mengikuti program Guru Penggerak selama tiga hari dibiayai pemerintah daerah.
Selain itu, guru yang mengikuti program tersebut juga diberikan dukungan dana untuk mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri secara offline. “Kami minta sekolah untuk mendukung sehingga mereka dapat dana BOS daerah untuk bisa mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut,” ujarnya.
Pilihan Editor: Kisah Putri Zulzali dari Dibully hingga Menjadi Guru Penggerak