TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Banten bermagnitudo 5,4 mengguncang beberapa wilayah Provinsi Banten pada Rabu siang, 10 Mei 2023, pukul 11.24.49 WIB. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Daryono mengatakan lindu dipicu aktivitas sesar aktif dasar laut.
“Sesar aktif dasar laut di kedalaman dangkal 10 kilometer, bukan gempa megathrust. Diduga pemicunya Sesar Ujung Kulon,” ujar Daryono lewat pesan singkat, Rabu, 10 Mei 2023.
Lantas apa itu Sesar Ujung Kulon, sesar aktif pemicu gempa di Banten ini?
Mengutip laman esdm.lampungprov.go.id, secara geografis, Indonesia terletak antara dua benua dan dua samudera. Posisi ini menjadikan Indonesia dilewati oleh tiga jalur Lempeng tektonik. Yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia cenderung bergerak ke utara dan menyusup ke dalam Lempeng Eurasia. Sementara Lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah Barat.
Pergerakan lempeng benua dan lempeng samudera ini terkadang saling mengunci. Sehingga menyebabkan pengumpulan energi yang berlangsung terus menerus. Pada suatu ketika batuan pada lempeng tektonik tidak lagi kuat menahan dorongan. Akibatnya, terjadi pelepasan mendadak yang disebut dengan gempa bumi. Titik bertemunya antar lempeng inilah yang disebut sebagai sesar atau patahan.
Menurut M P Billings dalam Structural Geology mengungkapkan, adapun yang dimaksud sesar aktif adalah bertemunya lempeng tektonik yang disertai adanya displacement atau pergeseran relatif antar lempeng. Jarak pergeseran tersebut dapat hanya beberapa milimeter hingga puluhan kilometer. Sedangkan bidang sesarnya mulai dari beberapa sentimeter hingga puluhan kilometer.
Secara umum, sesar atau patahan dapat terbentuk akibat adanya gaya pada batuan. Gaya ini dapat berupa tekanan, tarikan, atau kombinasi keduanya. Sehingga batuan tidak mampu lagi menahan gaya tersebut. Itulah mengapa daerah dengan sesar yang masih aktif bergerak merupakan daerah yang rawan akan gempa bumi. Keberadaan Indonesia di pertemuan tiga lempeng tektonik membuatnya banyak memiliki sesar aktif. Menurut Pusat Studi Gempa Nasional pada 2017, totalnya ada 295.
Di Pulau Sumatera misalnya, terdapat sesar besar yaitu Sesar Semangko. Sesar tersebut membentang dari ujung utara Pulau Sumatera hingga ujung selatan Pulau Sumatera. Sesar ini merupakan sesar yang sangat berpengaruh di Sumatera. Banyak Sesar-sesar minor yang terbentuk akibat dari aktivitas Sesar Semangko. Sementara di Jawa, tercatat terdapat 31 sesar aktif.
Namun, Sesar Ujung Kulon yang menjadi penyebab gempa di Banten tidak termasuk dalam kategori sesar di pulau Jawa. Sesar Ujung Kulon adalah sesar sambungan dari Sesar Semangko. Letaknya di pesisir Selatan Banten.
Sesar ini acap menyebabkan lindu. Bahkan pada Oktober 2009, sesar ini pernah menyebabkan guncangan hingga 6,5 skala Richter di wilayah Ujung Kulon Banten, menurut Badan Geologi Amerika Serikat atau United States Geological Survey (USGS).
Pada Desember 2022 lalu, Sesar Ujung Kulon juga menyebabkan gempa berkekuatan 4,1 Magnitudo di Sumur, Banten. Terbaru, sesar ini diduga jadi pemicu gempa Banten di Selat Sunda pada Rabu, 10 Mei 2023, pukul 11.24.49 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki episenter pada koordinat 6,49° Lintang Selatan dan 104,84° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 84 kilometer arah barat laut Sumur, Banten, pada kedalaman 10 kilometer.
Gempa Banten tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Pandeglang dengan skala intensitas III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Di daerah Sukabumi, Lebak, Serang, Cilegon dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI. Sementara di daerah Tangerang Selatan dan Bogor dirasakan dengan skala intensitas II MMI, yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
ESDM LAMPUNG | BMKG
Pilihan editor : BMKG Pastikan Gempa Banten Bukan Megathrust, 14 Aktivitas Susulan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.