TEMPO.CO, Jakarta - Menanam pohon dapat menjadi cara termudah untuk meredam emisi karbon. Karena pohon dapat menyerap dan menyimpan karbon secara alami. Dilansir melalui nestle.co.id, salah satu penyebab utama dari emisi karbon adalah deforestasi. Sehingga, menghijaukan kembali bumi dapat menjadi solusi dari masalah ini.
Dilansir melalui bandaaceg.go.id, berikut beberapa pohon dengan daya serap karbondioksida yang tinggi:
1. Trembesi
Trembesi atau dikenal dengan nama lain Ki Hujan merupakan tanaman dengan daya derap karbondioksida yang paling efektif. Ini berdasarkan hasil penelitian dosen Fakultas Kehutanan IPB yang dilakukan 2007-2008 dengan hasil trembesi dapat menyerap 28.488,39 kg karbondioksida. Dengan hasil itu, trembesi ini banyak ditanam sebagai peneduh mau pun vegetasi Ruang Terbuka Hijau.
2. Akasia
Tanaman besar yang berasal dari Afrika dan Australia ini memiliki daya serap yang tinggi dan dijadikan sebagai flora penghijau. Dilansir melalui wanaswara.com, satu pohon akasia dapat menyerap karbon hingga 15,19 kg per tahun. Selain untuk penyerapan karbondioksida, pohon ini juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan mebel, pulp, kayu lapis, hingga kesehatan.
3. Mahoni
Pohon mahoni yang sering ditanam di pinggir jalan raya ini juga ternyata mempunyai kemampuan mengurangi polusi dengan filter alami yang dimilikinya. Pohon daerah tropis yang memiliki kemampuan beradaptasi dengan baik di kondisi lingkungan ini, bisa mengurangi 57-69% polusi. Juga bisa menyerap karbondioksida mencapai 295,73 kg per tahun untuk satu pohon. Sehingga, tak heran lagi jika tanaman ini disebut-sebut dapat mengurangi emisi.
4. Beringin
Daya serap pohon beringin ini pada karbondioksida mencapai 535,90 kg per tahun. Pohon besar ini bisa tumbuh dengan tinggi hingga 25 meter. Terlihat rindang, sehingga cocok ditanam di hutan kota. Selain mereduksi karbondioksida, ternyata akar gantung tanaman ini dapat menyembuhkan pilek, demam, nyeri sendi, dan memar. Juga bisa dijadikan sebagai tanaman hias dalam bentuk bonsai.
5. Pucuk Merah
Pucuk merah memiliki stomata yang cukup banyak, yang dapat menekan laju fotosintetis yang relatif tinggi. Tanaman dengan laju fotosintetis yang tinggi memungkinkan penyerapan karbondioksida yang efektif pula.
6. Bintaro
Tanaman yang berasal dari Indo-Pasifik ini sering digunakan sebagai tanaman peneduh karena memiliki kemam[uan adaptasi dan ketahanan yang cukup tinggi. Tanaman ini dapat menyerap karbon hingga 11,86 ton per tahun. Dengan daun rata-rata 67,520 lembar dengan rata-rata luasnya 67,90 cm. Ini menunjukkan bahwa pohon ini berpotensi besar mengurangi emisi rumah kaca.
Pilihan Editor: Komitmen Mengurangi Emisi Karbon RI Kucurkan Rp 313 Triliun Investasi hingga 2021
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.