TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) menyediakan fasilitas dan pendampingan bagi 13 mahasiswa penyandang disabilitas yang mengikuti seleksi masuk jalur Ujian Mandiri – Computer Based Test (UM – CBT) 2023.
“Dari 39.533 peserta UM – CBT UGM tahun ini, ada 13 peserta penyandang disabilitas yang mengikuti ujian di kampus UGM Yogyakarta dan kampus UGM Jakarta,” tutur Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Wening Udasmoro pada Senin, 3 Juli 2023 seperti dikutip dari situs UGM.
Wening menjelaskan, dari 13 peserta ujian penyandang disabilitas yang mengikuti UM – CBT UGM, 12 di antaranya melaksanakan ujian di kampus UGM Yogyakarta dan satu orang lainnya di kampus UGM Jakarta.
Para peserta penyandang disabilitas tersebut terdiri dari satu orang disabilitas netra, satu orang low vision, lima orang disabilitas daksa, dan enam orang disabiltas rungu.
Peserta ujian disabilitas melaksanakan tes di kampus UGM Yogyakarta, tepatnya di Gedung Pembelajaran FEB pada 1, 3, dan 4 Juli 2023. Sementara, di kampus Jakarta ujian jatuh pada 6 Juli 2023.
Lebih lanjut, dia menyampaikan para penyandang disabilitas memperoleh pendampingan dari UGM dan dukungan fasilitas untuk memperlancar pelaksanaan ujian. Salah satunya bagi disabilitas netra dan low vision, UGM menyediakan screen reader dan penerjemah untuk memudahkan mereka dalam memahami soal ujian.
Selain itu, pihak kampus memberikan akses dan ruangan yang memadai bagi disabilitas daksa agar mudah dalam melakukan mobilitas menuju ruang ujian hingga saat berada di ruangan.
Pendampingan dilakukan oleh UKM Peduli Difabel yang sebelum pelaksanaan ujian telah melakukan koordinasi dengan para peserta untuk memastikan kebutuhan mereka dalam pelaksanaan ujian.
Pada hari ujian, UKM Peduli Difabel mendampingi peserta menuju ruang ujian. Saat berada di dalam ruangan, peserta disabilitas dibantu melakukan pengecekan dokumen hingga pendampingan saat ujian bagi mereka yang membutuhkan, seperti penyandang disabilitas netra, low vision, dan rungu.
“Adanya fasilitasi bagi peserta ujian disabilitas merupakan wujud komitmen kuat UGM menjadi kampus inklusif yang ramah terhadap penyandang disabilitas,” terangnya.
Wening mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata bagi semua.
Selain fasilitas, UGM juga menyiapkan tim kesehatan dari Gadjah Mada Medical Center (GMC) dan Minat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pusat Keamanan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan(PK4L) UGM sdi setiap lokasi selama ujian berlangsung.
Tak berbeda jauh dari pelaksanaan ujian yang dilaksanakan di kampus UGM, ujian di sejumlah kota besar Indonesia juga difasilitasi dengan tim kesehatan yang dibantu oleh Kagama setempat.
Alban, salah satu peserta disabilitas low vision asal Yogyakarta, mengaku terbantu dengan adanya fasilitasi yang diberikan oleh UGM. Upaya pendampingan dari pihak kampus dinilai bagus, namun masih ada beberapa hal yang menurutnya bisa ditingkatkan.
“Mungkin ke depan bisa lebih ditingkatkan untuk alat screen reader-nya bisa membaca gambar, khususnya soal matematika, karena agak susah memahami juga kalau dibacakan soalnya oleh pendamping,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Gozfrita, peserta penyandang disabilitas rungu asal Palangkaraya. Dia dapat melaksanakan ujian dengan lancar dan terbantu dengan fasilitasi pendamping dari UGM sejak sebelum hingga setelah pelaksanaan ujian.
UM – CBT UGM 2023 telah dimulai pada 21 Juni 2023 dan akan berakhir pada 8 Juli 2023. Ujian dilaksanakan di enam kota Indonesia yaitu Pekanbaru, Balikpapan, Medan, Makasar, Yogyakarta, dan Jakarta.
Dari 39.533 peserta UM CBT, sebanyak 30.791 peserta melaksanakan ujian di Yogyakarta, 5.507 peserta di Jakarta, 1.200 peserta di Pekanbaru, 1.195 peserta di Medan, 371 peserta di Balikpapan, dan 470 peserta di Makasar.
Peserta ujian terbagi dalam tiga kelompok ujian yakni 25.192 peserta saintek, 13.225 peserta soshum, dan 1.116 peserta campuran. Sementara pengumuman hasil ujian akan disampaikan pada 13 Juli 2023.
Pilihan Editor: Kisah Tallia Raih Prodi Impian Lintas Jurusan di Universitas Brawijaya