TEMPO.CO, Jakarta - Hewan penghisap darah adalah makhluk hidup yang memperoleh nutrisi dengan menghisap darah dari inangnya. Banyak spesies hewan yang memiliki adaptasi khusus untuk melakukan tindakan ini.
Beberapa di antaranya dapat menjadi vektor penularan penyakit yang berbahaya bagi manusia dan hewan lainnya. Mereka semua merupakan parasit bagi manusia atau hewan inang lainnya. Lantas, hewan apa saja yang menghisap darah?
1. Nyamuk
Nyamuk adalah salah satu hewan penghisap darah paling terkenal. Nyamuk betina menggunakan moncongnya yang panjang untuk menghisap darah manusia atau hewan lainnya. Ini dibutuhkan untuk membantu proses bertelur.
Mengutip Britannica, benjolan gatal akibat gigitan nyamuk adalah reaksi terhadap air liurnya. Nyamuk juga dapat menularkan sejumlah penyakit serius, termasuk demam kuning, malaria, filariasis, dan demam berdarah. Itulah mengapa nyamuk dianggap sebagai salah satu hewan paling mematikan di dunia.
Baca juga:
2. Lalat
Mengutip laman IFAS Extension University of Florida, beberapa spesies lalat juga termasuk dalam daftar hewan penghisap darah. Lalat betina sering menggigit manusia atau hewan untuk mendapatkan darah yang diperlukan untuk bertelur. Lalat tsetse di Afrika, misalnya, merupakan vektor penyakit tidur yang mematikan pada manusia dan hewan.
Selain itu ada juga jenis lalat kandang, lalat kuda, lalat rusa, dan lalat pasir. Mereka semua adalah lalat penghisap darah baik pada manusia maupun hewan.
3. Lintah
Meski kebanyakan orang menghindari lintah, namun cacing penghisap darah ini telah lama digunakan dalam dunia pengobatan. Hingga abad ke-19, lintah digunakan untuk mengobati kondisi seperti penyakit mental, tumor, penyakit kulit, asam urat, dan batuk rejan.
Namun perawatan tersebut sekarang dihentikan. Lintah telah menemukan kegunaan baru dan terbukti dalam pengobatan modern. Terutama lintah digunakan untuk memulihkan aliran darah ke pembuluh darah yang rusak setelah embel-embel disambungkan atau jaringan dicangkokkan.
4. Kutu
Kutu adalah hewan penghisap darah yang umum ditemukan di berbagai jenis mamalia, termasuk manusia. Mereka hidup di rambut atau bulu tubuh inangnya dan menghisap darah untuk bertahan hidup. Kutu juga bisa menyebabkan gatal-gatal dan dapat menjadi vektor penyakit seperti demam berbintik dan borreliosis.
Bahkan diyakini kutu telah membantu menyebabkan penyakit pes yang membunuh seperempat populasi Eropa selama Abad Pertengahan. Saat tikus yang terinfeksi mulai mati, kutu beralih ke manusia untuk mendapatkan darah, sehingga menularkan penyakit.
5. Burung lembu dan burung vampir finch
Selain beberapa serangga di atas, ternyata ada juga beberapa jenis burung yang menghisap darah. Burung lembu misalnya. Burung-burung Afrika ini dikenal juga sebagai tickbirds. Burung ini suka bertengger di atas ternak dan hewan buruan sambil memakan kutu, lalat, dan belatung dari kulit inangnya. Namun demikian, mereka juga memakan darah dari luka hewan inang, bahkan terkadang membuat luka di tubuh inang.
Selain itu, ada juga kutilang vampir atau vampir finch yang ditemukan di Kepulauan Galapagos. Meski sering memakan biji-bijian dan serangga seperti spesies kutilang lainnya, kutilang vampir juga ternyata menyukai darah.
Pilihan Editor: Pakai Pengisap, Remora Makan dan Hinggap di Hiu