Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sederet Hewan Penghisap Darah, Ada Lalat dan Burung Lembu

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi lalat di atas makanan. Shutterstock.com
Ilustrasi lalat di atas makanan. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hewan penghisap darah adalah makhluk hidup yang memperoleh nutrisi dengan menghisap darah dari inangnya. Banyak spesies hewan yang memiliki adaptasi khusus untuk melakukan tindakan ini.

Beberapa di antaranya dapat menjadi vektor penularan penyakit yang berbahaya bagi manusia dan hewan lainnya. Mereka semua merupakan parasit bagi manusia atau hewan inang lainnya. Lantas, hewan apa saja yang menghisap darah? 

1. Nyamuk

Nyamuk adalah salah satu hewan penghisap darah paling terkenal. Nyamuk betina menggunakan moncongnya yang panjang untuk menghisap darah manusia atau hewan lainnya. Ini dibutuhkan untuk membantu proses bertelur. 

Mengutip Britannica, benjolan gatal akibat gigitan nyamuk adalah reaksi terhadap air liurnya. Nyamuk juga dapat menularkan sejumlah penyakit serius, termasuk demam kuning, malaria, filariasis, dan demam berdarah. Itulah mengapa nyamuk dianggap sebagai salah satu hewan paling mematikan di dunia.

2. Lalat 

Mengutip laman IFAS Extension University of Florida, beberapa spesies lalat juga termasuk dalam daftar hewan penghisap darah. Lalat betina sering menggigit manusia atau hewan untuk mendapatkan darah yang diperlukan untuk bertelur. Lalat tsetse di Afrika, misalnya, merupakan vektor penyakit tidur yang mematikan pada manusia dan hewan.

Selain itu ada juga jenis lalat kandang, lalat kuda, lalat rusa, dan lalat pasir. Mereka semua adalah lalat penghisap darah baik pada manusia maupun hewan.

3. Lintah

Meski kebanyakan orang menghindari lintah, namun cacing penghisap darah ini telah lama digunakan dalam dunia pengobatan. Hingga abad ke-19, lintah digunakan untuk mengobati kondisi seperti penyakit mental, tumor, penyakit kulit, asam urat, dan batuk rejan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun perawatan tersebut sekarang dihentikan. Lintah telah menemukan kegunaan baru dan terbukti dalam pengobatan modern. Terutama lintah digunakan untuk memulihkan aliran darah ke pembuluh darah yang rusak setelah embel-embel disambungkan atau jaringan dicangkokkan. 

4. Kutu

Kutu adalah hewan penghisap darah yang umum ditemukan di berbagai jenis mamalia, termasuk manusia. Mereka hidup di rambut atau bulu tubuh inangnya dan menghisap darah untuk bertahan hidup. Kutu juga bisa menyebabkan gatal-gatal dan dapat menjadi vektor penyakit seperti demam berbintik dan borreliosis.

Bahkan diyakini kutu telah membantu menyebabkan penyakit pes yang membunuh seperempat populasi Eropa selama Abad Pertengahan. Saat tikus yang terinfeksi mulai mati, kutu beralih ke manusia untuk mendapatkan darah, sehingga menularkan penyakit. 

5. Burung lembu dan burung vampir finch

Selain beberapa serangga di atas, ternyata ada juga beberapa jenis burung yang menghisap darah. Burung lembu misalnya. Burung-burung Afrika ini dikenal juga sebagai tickbirds. Burung ini suka bertengger di atas ternak dan hewan buruan sambil memakan kutu, lalat, dan belatung dari kulit inangnya. Namun demikian, mereka juga memakan darah dari luka hewan inang, bahkan terkadang membuat luka di tubuh inang.

Selain itu, ada juga kutilang vampir atau vampir finch yang ditemukan di Kepulauan Galapagos. Meski sering memakan biji-bijian dan serangga seperti spesies kutilang lainnya, kutilang vampir juga ternyata menyukai darah. 

Pilihan Editor: Pakai Pengisap, Remora Makan dan Hinggap di Hiu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Rekomendasi Jenis Kucing Eksotis untuk Dipelihara

17 hari lalu

Seorang juri memberi penilaian terhadap salah satu kucing saat kontes kucing internasional di Tangerang, Banten (19/4). Dalam kontes tersebut banyak ras dan jenis kucing yang ditampilkan, seperti Anggora, Sphynx, Munchkin, Persia dan Abyssinian. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
5 Rekomendasi Jenis Kucing Eksotis untuk Dipelihara

Sejumlah ras kucing yang eksotik dan mahal prestisius untuk dipelihara.


Kenapa Gigitan Nyamuk Bikin Gatal?

25 hari lalu

ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti (pixabay.com)
Kenapa Gigitan Nyamuk Bikin Gatal?

Rasa gatal yang muncul setelah digigit nyamuk adalah hasil dari reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap air liur nyamuk.


5 Spesies Nyamuk Pembawa Penyakit Berbahaya yang Ada di Indonesia

25 hari lalu

Ilustrasi nyamuk. Pexels/Franklin Santillan
5 Spesies Nyamuk Pembawa Penyakit Berbahaya yang Ada di Indonesia

Berikut adalah lima spesies nyamuk yang paling sering dikaitkan dengan persebaran penyakit di Indonesia.


Tips Ampuh Hindari Gigitan Nyamuk dengan Cara Alami

25 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Tips Ampuh Hindari Gigitan Nyamuk dengan Cara Alami

Berikut adalah 15 cara alami yang telah terbukti ampuh untuk menghindari gigitan nyamuk.


Kenapa Hanya Nyamuk Betina yang Menggigit Manusia?

25 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Kenapa Hanya Nyamuk Betina yang Menggigit Manusia?

Ternyata hanya nyamuk betina yang menggigit manusia, sedangkan yang jantan tidak. Hal ini berkaitan dengan sistem reproduksi.


Nias Selatan Darurat Bencana DBD dan Malaria: Ratusan Orang Dirawat, 8 Meninggal

28 hari lalu

Suasana di salah satu ruangan bangsal anak khusus pasien terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu, 11 Maret 2020. Hingga Rabu siang, jumlah kasus DBD di NTT sudah mencapai 3.109 kasus dengan jumlah korban yang meninggal mencapai 37 orang yang tersebar di 22 kabupaten dan kota se-NTT. ANTARA/Kornelis Kaha
Nias Selatan Darurat Bencana DBD dan Malaria: Ratusan Orang Dirawat, 8 Meninggal

Kasus demam berdarah dengue (DBD) dan malaria merebak di wilayah Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, sepanjang Januari hingga Juli 2024.


Begini Cara Tidur Ikan

34 hari lalu

Aneka ikan hias jenis ikan mas koki ditawarkan di kawasan Sumenep, Jakarta, 22 Agustus 2016. Tempo/Tony Hartawan
Begini Cara Tidur Ikan

Cara ikan tidur sedikit berbeda berdasarkan habitat mereka.


FAO Mendesak Varian Baru Virus Avian Influenza Segera Diatasi

44 hari lalu

Petugas Dinas Pangan & Pertanian menangkap seekor angsa yang akan disuntik vaksin flu burung di Kelurahan Padasuka, Cimahi, Jawa Barat, 9 Maret 2023. Penyuntikan vaksin Avian Influenza pada ternak dilaksanakan ke kampung-kampung sebagai upaya pencegahan menyebarnya virus flu burung setelah 172 ekor unggas positif AI dan 49 ekor diantaranya mati mendadak di wilayah Kelurahan Padasuka. TEMPO/Prima mulia
FAO Mendesak Varian Baru Virus Avian Influenza Segera Diatasi

FAO menyerukan upaya regional yang mendesak untuk memerangi peningkatan kasus Avian Influenza (AI)


Peneliti Virginia Tech Kaji Pengendalian Nyamuk Melalui Pembiakan Genetik

45 hari lalu

Ilustrasi nyamuk. Pexels/Franklin Santillan
Peneliti Virginia Tech Kaji Pengendalian Nyamuk Melalui Pembiakan Genetik

Peneliti dari Virginia Tech sedang mengkaji pengendalian nyamuk melalui pembiakan secara genetik.


Menyerang Warga Israel, Apa Itu Virus West Nile?

48 hari lalu

Virus West Nile. Kredit: Wikipedia
Menyerang Warga Israel, Apa Itu Virus West Nile?

Penyebaran virus West Nile yang menyerang warga Israel terus meluas. Ribuan warga dilaporkan terinfeksi, dan beberapa di antaranya mengalami gejala serius bahkan hingga meninggal.