Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BKSDA Sumsel Melepasliarkan Empat Satwa Liar, Buaya hingga Ular Sanca

image-gnews
Seekor buaya yang dilepasliarkan oleh BKSDA Sumsel di kawasan SM Padang Sugihan. Dok BKSDA
Seekor buaya yang dilepasliarkan oleh BKSDA Sumsel di kawasan SM Padang Sugihan. Dok BKSDA
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Selatan melepasliarkan empat individu satwa liar, yang terdiri dari tiga individu satwa dilindungi, yaitu dua individu buaya muara (Crocodylus porosus) dan satu individu elang brontok (Spizaetus cirrhatus), serta satu individu satwa tidak dilindungi, yaitu ular sanca kembang (Python reticulatus).

Kepala BKSDA Sumatra Selatan Ujang Wisnu Barata mengatakan selain pelepasliaran itu, pihaknya juga melakukan penanaman pohon di kawasan Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Kabupaten Banyuasin, pada Selasa, 25 Juli 2023.

Menurutnya, keempat individu satwa yang dilepasliarkan merupakan satwa hasil serahan masyarakat selama kurun waktu bulan Maret sampai dengan Juli 2023 yang dititiprawatkan di Pusat Rehabilitasi Satwa (PRS) Punti Kayu, Kota Palembang, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Ujang mengatakan tahap pelepasliaran merupakan rangkaian akhir dari proses yang telah dilalui mulai dari karantina, rehabilitasi, dan pemeriksaan kesehatan di PRS Punti Kayu, hingga satwa-satwa tersebut siap dan layak untuk dilepasliarkan ke habitat alaminya.

“Sebelumnya kami lakukan cek dan perawatan kesehatan satwa, apakah telah sehat secara fisik dan bebas dari penyakit, serta pemeriksaan sifat atau karakter liar satwa,” kata Ujang, Rabu.

Keempat individu satwa tersebut memiliki wilayah sebaran di seluruh Indonesia, sehingga tim memutuskan untuk melepasliarkan satwa-satwa tersebut ke Suaka Margasatwa Padang Sugihan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertimbangannya, bahwa kondisi vegetasi masih relatif bagus; terdapat aliran sungai kecil, yaitu sungai Betung; memiliki sumber pakan yang cukup dan mudah didapatkan; memiliki tempat yang cocok untuk bersarang; dan areal yang cukup luas untuk pergerakannya. Sedangkan pertimbangan lainnya, bahwa lokasi pelepasliaran tersebut relatif jauh dari pemukiman masyarakat.

Selain pelepasliaran itu, juga dilakukan penanaman jenis bintaro (Cerbera manghas), pulai (Alstonia scholaris), meranti batu (Parashorea aptera), belangeran (Shorea balangeran), dan tembesu (Cyrtophyllum fragrans) di kawasan Suaka Margasawa Padang Sugihan.

Elva, Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem dan Perubahan Iklim Dinas Kehutanan Sumatra Selatan, mengatakan pihaknya menyambut baik dan sangat mengapresiasi BKSDA Sumatra Selatan dalam melakukan pelepasliaran satwa. Dia berharap kegiatan ini menambah keanekaragaman hayati di Sumatra Selatan.
 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dievakuasi, Ular Sanca 2,5 Meter Sembunyi di Bawah Bangku Penumpang Angkot

9 hari lalu

Petugas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan Jakarta Timur mengevakuasi seekor ular sanca dari dalam angkot pada Sabtu, 23 September 2023. ISTIMEWA
Dievakuasi, Ular Sanca 2,5 Meter Sembunyi di Bawah Bangku Penumpang Angkot

Seekor ular sanca menyelinap ke dalam sebuah angkutan kota. Keberadaannya diketahui dari penumpang yang melihat hewan bergerak di kolong kursi.


Logos, Bayi Orang Utan Kalimantan Berhasil Dipulangkan Usai Diselundupkan ke Surabaya

9 hari lalu

Anak orangutan kalimantan umur setahun bernama Logos sebelum dikirim dari Balai Besar KSDA Jawa Timur ke Kalimantan Tengah pada Jumat, 22 September 2023. Foto : dokumentasi BBKSDA Jawa Timur
Logos, Bayi Orang Utan Kalimantan Berhasil Dipulangkan Usai Diselundupkan ke Surabaya

Pemulangan orang utan bernama Logos dari kantor BBKSDA Jawa Timur itu dilakukan bersama penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus.


5 Kasus Unik Ditangani Petugas Damkar, Anak Terjepit Kaleng Biskuit hingga Tangkap Ular dan Biawak

21 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran membantu melepas kaleng biskuit dari kepala seorang anak berumur dua tahun di Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Sumber: Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat
5 Kasus Unik Ditangani Petugas Damkar, Anak Terjepit Kaleng Biskuit hingga Tangkap Ular dan Biawak

Tugas pemadam kebakaran atau damkar terbilang paling banyak, setiap aduan masyarakat harus dipenuhi. Berikut beberapa yang unik.


Risiko Kesehatan yang Mengintai Akibat Domestikasi Satwa Liar sebagai Peliharaan

22 hari lalu

Talk show 'Mencintai Satwa Liar Tidak Harus Memiliki' yang digelar oleh Belantara Foundation pada Minggu, 10 September 2023 di Mal Sarinah. (Tempo/Annisa Febiola)
Risiko Kesehatan yang Mengintai Akibat Domestikasi Satwa Liar sebagai Peliharaan

Tingkat kemungkinan stres satwa liar akan tinggi jika kebebasannya dibatasi.


Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

52 hari lalu

Belantara Foundation dan Program Studi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang jatuh pada 10 Agustus. (Belantara)
Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Inovasi bioteknologi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati sudah sangat diperlukan.


Satwa Liar Bukan untuk Dipelihara di Rumah, Ini Kata Animal Curator Taman Safari

54 hari lalu

Ilustrasi Harimau Bengal. Tigers World Com
Satwa Liar Bukan untuk Dipelihara di Rumah, Ini Kata Animal Curator Taman Safari

Beda dengan satwa domestik, satwa liar tidak dapat dipelihara secara pribadi karena menyalahi kaidah perawatan.


Beruang Turun ke Jalan Taman Nasional Pegunungan Great Smoky Ditutup

56 hari lalu

Ilustrasi beruang. Sumber: Getty Images/Lonely Planet Images/mirror.co.uk
Beruang Turun ke Jalan Taman Nasional Pegunungan Great Smoky Ditutup

National Park Services menyatakan area jalan Taman Nasional Pegunungan Great Smoky ditutup karena beruang mencari makanan


Viral Kabar Anak Harimau Alshad Ahmad Mati, Bagaimana Sebenarnya Aturan Memelihara Satwa Liar?

27 Juli 2023

Alshad Ahmad bersama anak harimau peliharaannya, Cenora dan Teona. Foto: Instagram/@alshadahmad
Viral Kabar Anak Harimau Alshad Ahmad Mati, Bagaimana Sebenarnya Aturan Memelihara Satwa Liar?

Kabar soal anak harimau yang dipelihara Youtuber Alshad Ahmad mati beredar viral. Simak aturan lengkap memelihara satwa liar berikut ini.


Pendaki yang Ingin ke Gunung Marapi di Sumatera Barat Bisa Pesan Tiket Online

26 Juli 2023

Penampakan Gunung Marapi, Sumatera Barat, dari Kota Bukittinggi. (TEMPO.CO/Fachri Hamzah)
Pendaki yang Ingin ke Gunung Marapi di Sumatera Barat Bisa Pesan Tiket Online

Kuota pendaki ke Gunung Marapi setiap harinya dibatasi, untuk hari kerja yaitu 100 orang dan hari libur 150 orang.


Kereta Safari Ini Membawa Wisatawan Masuk ke Hutan Zimbabwe

17 Juli 2023

Kereta Safari di Zimbabwe (Instagram/@imvelosafarilodgeszim)
Kereta Safari Ini Membawa Wisatawan Masuk ke Hutan Zimbabwe

Elephant Express membawa pengunjung melewati jalur indah sepanjang 70 kilometer untuk menyaksikan binatang liar di hutan Zimbabwe.