Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa itu Guna Ulang? Simak Perbedaannya dengan Daur Ulang

image-gnews
Petugas sedang menimbang sampah kardus, Bogor, 24 Februari 2015. Pembangunan bank sampah ini bertujuan, mengolah sampah secara 3R atau reduce, reuse dan recycle. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Petugas sedang menimbang sampah kardus, Bogor, 24 Februari 2015. Pembangunan bank sampah ini bertujuan, mengolah sampah secara 3R atau reduce, reuse dan recycle. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah-tengah permasalahan sampah plastik, gaya hidup guna ulang dapat menjadi salah satu upaya untuk mengurangi sampah dan melestarikan lingkungan. Guna ulang atau reuse merupakan bagian dari hierarki sampah yang terdiri dari 3R, yaitu reuse, reduce, dan recycle.

Lantas, bagaimana proses guna ulang dan apa saja perbedaannya dengan daur ulang?

Dalam konferensi pers Pawai Bebas Plastik 2023 yang diadakan pada Kamis, 27 Juli 2023 di Jakarta Selatan, Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) Tiza Mafira mengatakan bahwa masyarakat kadang-kadang masih bingung akan perbedaan guna ulang dan daur ulang. “Guna ulang tidak hanya digunakan dua kali; tetapi dipakai, dicuci, dipakai, dicuci. Sesimpel itu,” kata dia.

“Beda dengan daur ulang. Daur ulang itu sekali pakai, lalu didaur ulang. Ada proses kimia, proses industrial, proses yang cukup intens yang sangat berbeda dengan guna ulang.”

Tiza menjelaskan guna ulang hanya meliputi proses pencucian saja. Setelah itu, barang yang digunakan langsung disanitasi untuk kemudian digunakan kembali. Ia menyebut ini sebagai proses yang rendah emisi dan tidak menghasilkan polusi.

Perlu sistem yang mendukung

Tiza menyebut guna ulang bukan hanya soal membawa tote bag atau tumbler. Lebih dari inisiatif individu, pelaksanaan guna ulang membutuhkan sistem yang mendukung.

“Kita bawa tumbler sendiri tapi ketemu enggak tempat isi ulang air? Kan belum tentu. Kita bawa tote bag sendiri, tapi ada enggak tempat untuk mengembalikannya ketika sudah tidak dibutuhkan atau sudah terlalu banyak di rumah? Belum ada sistemnya,” kata Tiza.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Guna ulang kosmetik dan pangan

Menurut Tiza, ada tiga produk yang dapat digunakan ulang, yaitu kosmetik, pangan olahan dan pangan siap saji. “Ada kosmetik yang bisa isi ulang. Bahkan ada yang bisa dikembalikan botolnya ke produsen, lalu produsen mengisi ulang, kemudian menempatkan produknya kembali di toko mereka,” ujarnya.

Terkait ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru mengeluarkan regulasi baru, yaitu Peraturan BPOM Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pengawasan Pembuatan dan Peredaran Kosmetik, yang mengatur proses isi ulang kosmetik. “Jadi itu kita anggap sesuatu yang positif, juga hasil dorongan kita sebagai masyarakat sipil,” kata Tiza.

Selain kosmetik, ada pangan olahan yang dapat digunakan ulang dengan cara mengembalikan botol atau toples yang menjadi wadah pangan untuk disanitasi dan dijual kembali oleh produsen. Sama halnya dengan pangan olahan, Tiza menyebut guna ulang juga dapat diterapkan dalam industri pangan siap saji, yaitu dengan cara menggunakan wadah yang bukan bersifat sekali pakai.

Menurut Tiza, sekarang sudah ada upaya-upaya seperti ini, tetapi belum meluas. “Untuk bisa skala besar, sistem seperti ini harus didukung oleh kebijakan. Jangan sampai kebijakan mendorong sekali pakai,” ujarnya.

Hal yang harus didorong saat ini, menurut Tiza, adalah pelarangan bahan sekali pakai. Tetapi, jangan sampai digantikan dengan bahan sekali pakai lainnya seperti kertas dan singkong. “Kalau diganti dengan sekali pakai lagi, akan menimbulkan masalah lingkungan di kemudian hari,” ujarnya.

Pilihan Editor: Walhi Sebut Bandung Terancam Darurat Sampah, Ini Alasannya

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kolaborasi Venteny dan Plastic Bank Akan Kumpulkan 20 Ton Plastik Daur Ulang hingga 2024

3 hari lalu

Penandatanganan MoU kerja sama Venteny dan Plastic Bank dalam pengelolaan sampah plastik di Jakarta, 19 September 2023. (Tempo/Erwin Z)
Kolaborasi Venteny dan Plastic Bank Akan Kumpulkan 20 Ton Plastik Daur Ulang hingga 2024

Sampah plastik di laut merupakan masalah lingkungan di Indonesia yang sangat krusial untuk segera ditangani.


Bertempur di Jawa Timur dalam Pilpres 2024

16 hari lalu

Bertempur di Jawa Timur dalam Pilpres 2024

Jawa Timur akan menjadi medan laga bagi pasangan calon presiden pada pilpres 2024. Salah satu provinsi dengan populasi pemilih terbesar di Indonesia.


Gubernur Khofifah Indar Parawansa Perangi Sampah Plastik, Sebut Kebakaran Gunung Arjuno Ulah Manusia

17 hari lalu

Pengunjung melewati Terowongan 4444 dari sampah botol plastik di Museum Plastik, Gresik, Jawa Timur, 28 September 2021. REUTERS/Prasto Wardoyo
Gubernur Khofifah Indar Parawansa Perangi Sampah Plastik, Sebut Kebakaran Gunung Arjuno Ulah Manusia

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengoptimalkan penerapan metode reduce, reuse, recycle khususnya terhadap penanganan sampah plastik.


Resor Paling Ramah Lingkungan di Asia Ada di Kepulauan Anambas

32 hari lalu

Bawah Reserve Kepualauan Anambas (tangkapan layar bawahreserve.com)
Resor Paling Ramah Lingkungan di Asia Ada di Kepulauan Anambas

Mirip Maladewa dan St Lucia, tapi resor di Kepulauan Anambas ini sekaligus konservasi terumbu karang dan kehidupan laut.


KKP Gelar Gernas Bulan Cinta Laut, Kumpulkan 3,8 Ton Sampah di Dumai

35 hari lalu

KKP Gelar Gernas Bulan Cinta Laut, Kumpulkan 3,8 Ton Sampah di Dumai

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu implementasi strategi ekonomi biru untuk menjaga ekologi dan kesehatan laut


Kurangi Sampah Plastik, Pemkot Tangsel Minta Pelaku Usaha Tidak Lagi Gunakan Plastik Sekali Pakai

42 hari lalu

Ilustrasi Sampah Plastik. shutterstock.com
Kurangi Sampah Plastik, Pemkot Tangsel Minta Pelaku Usaha Tidak Lagi Gunakan Plastik Sekali Pakai

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan sosialisasi pengurangan sampah plastik ke 8 titik bersama Dinas Lingkungan Hidup.


Kurangi Sampah Tekstil, Ini yang Dilakukan Pemerintah dan Desainer

45 hari lalu

Pekerja berpose dengan sisa bahan limbah tekstil di Jakarta, 25 Desember 2019. Seorang pengepul berpose dengan sisa kain tekstil yang telah terpotong-potong di tempat penampungan miliknya di kawasan Jakarta Utara. Potongan kain tersebut menjadi cerminan dari iklim perilaku kapitalis di industri
Kurangi Sampah Tekstil, Ini yang Dilakukan Pemerintah dan Desainer

Masalah sampah tekstil yang semakin melimpah membuat banyak pihak khawatir karena dampaknya pada kerusakan lingkungan.


Sampah Ancam Pamor Destinasi, Pelaku Industri Kreatif di Yogya Siap Beli Kembali Produk Tak Terpakai

47 hari lalu

Desainer asal Yogya, Sutardi, saat menggelar fashion show karya-karyanya sembari mengkampanyekan bahan yang bisa didaur ulang. Dok.istimewa.
Sampah Ancam Pamor Destinasi, Pelaku Industri Kreatif di Yogya Siap Beli Kembali Produk Tak Terpakai

Persoalan sampah yang dihadapi berbagai daerah, termasuk di Yogyakarta, semestinya membuat semua pihak tanpa kecuali turut waspada.


Kurangi Sampah, BRIN Garap Riset Plastik Berlapis Layak Daur Ulang

50 hari lalu

Seekor burung Kuntul Besar (Egretta Alba) berdiri di tumpukan sampah di Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu 15 Juli 2023. Menurut petugas PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum) setiap harinya mengangkat kurang lebih 2 ton sampah yang didominasi oleh sampah plastik dan sampah tersebut selanjutnya akan dipindahkan ke TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Bantargebang. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Kurangi Sampah, BRIN Garap Riset Plastik Berlapis Layak Daur Ulang

Transformasi plastik berlapis dari tidak layak menjadi layak daur ulang, menjadi upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan.


Bandara di Amerika Serikat Ini Larang Penjualan Minuman dalam Botol Plastik

50 hari lalu

Ilustrasi air minum dalam botol plastik (Pixabay)
Bandara di Amerika Serikat Ini Larang Penjualan Minuman dalam Botol Plastik

Wisatawan akan dapat membeli air dalam wadah berkelanjutan, seperti aluminium atau kaca yang dapat didaur ulang. Asal bukan botol plastik sekali pakai