Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dugaan Kecurangan PPDB Kota Bogor Ditindaklanjuti Polisi, 24 Saksi Diperiksa

Reporter

image-gnews
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat melakukan inspeksi mendadak di SMPN 1 Kota Bogor, Jumat7 Juli 2023. ANTARA/Linna Susanti
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat melakukan inspeksi mendadak di SMPN 1 Kota Bogor, Jumat7 Juli 2023. ANTARA/Linna Susanti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus dugaan kecurangan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB jalur zonasi di Kota Bogor tak hanya sampai pencoretan nama-nama calon siswa yang diduga berbuat curang. Kini, kepolisian bersama Kejaksaan Negeri Kota Bogor juga menindaklanjuti dugaan tindakan pelanggaran hukum pada PPDB Kota Bogor 2023.

Kepala Seksi Intel Kejari Kota Bogor Sigit Prabawa Nugraha mengatakan telah menyelidiki soal dugaan kecurangan PPDB di sekolah-sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bogor. "Terkait dengan PPDB, kejaksaan tidak tinggal diam, artinya setiap informasi yang disampaikan atau kita ketahui itu pasti kita dalami," kata dia, Senin, 31 Juli 2023.

Menurut Sigit, permasalahan PPDB ini harus memperhatikan aspek hukum, tentang keadilan, kepastian dan manfaat hukum yang ditegakkan. "Yang terakhir inilah yang jadi konsentrasi kita, jangan sampai nanti penegakan hukum kita itu berdampak atau tidak baik," ujarnya.

Dalam PPDB 2023, Wali Kota Bogor Bima Arya sebelumnya menemukan dugaan kecurangan, khususnya untuk jalur zonasi. Ia menemukan adanya manipulasi data dan upaya titip identitas anak ke KK yang dekat dengan sekolah tujuan.

Kepala Kepolisian Resor Bogor Kota Komisaris Besar Bismo Teguh Prakoso mengatakan pihaknya  telah bekerja sama dengan inspektorat dalam penyelelidikan kasus kecurangan PPDB. Sebanyak 24 orang saksi telah diperiksa.

"Dari 24 saksi itu ada dari masyarakat, ada dari Dinas Dukcapil, ada dari Dinas Pendidikan, ada juga dari kepala sekolah," kata Bismo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

MenurutbBismo, pemeriksaan para saksi tersebut untuk memastikan ada atau tidak tindak pidana dalam pelaksanaan PPDB 2023. Sementara ini, telah ditemukan unsur pidana, yakni pemalsuan dokumen administrasi atau keterangan di dalam administrasi.

"Dugaan unsur pidana mulai dari penggunaan dokumen palsu. Dari memasukkan keterangan palsu atau dokumen palsu. Nah ini, ini kita tunggu dari hasil penyidikan," kata Bismo.

Melalui akun resminya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun mengungkap ada 80-an kasus kecurangan PPDB di wilayahnya yang ditindaklanjuti ke kepolisian. Sebelumnya ia menyebut ada 4.000 calon peserta didik yang dibatalkan kepesertaannya.

"Ditemukan sekitar 80-an kasus pemalsuan syarat PPDB 2023 dengan modus mengedit secara elektronik QR code Kartu Keluarga yang link-nya masuk ke website Dukcapil. Sehingga data yang dicek panitia PPDB seolah-olah dekat dengan sekolah, padahal tidak. Ini akan dilaporkan ke kepolisian karena sudah masuk ranah pidana. Mengedit secara elektronik Kartu Keluarga sama dengan memalsukan dokumen negara," ujarnya.

Pilihan Editor: Kronologi Kecurangan PPDB Kota Bogor: Ratusan Siswa Dicoret, Dorong Evaluasi Sistem Zonasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Soal PPDB Zonasi, Irjen Kemendikbud Soroti Soal Lambatnya Sosialisasi

14 hari lalu

Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Soal PPDB Zonasi, Irjen Kemendikbud Soroti Soal Lambatnya Sosialisasi

Pelaksanaan PPDB 2023 lalu memang banyak mendapat sorotan, utamanya terkait dengan berbagai dugaan kecurangan.


Evaluasi Kemendikbudristek tentang PPDB Zonasi: Paling Banyak Manipulasi KK

14 hari lalu

Sejumlah wali murid bersama massa yang tergabung dalam Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Jabar melakukan aksi Ngaruwat Massal PPDB 2023 di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 24 Juli 2023. Aksi itu diikuti para orang tua yang kesulitan memasukan anaknya ke sekolah negeri akibat sistem zonasi dan dugaan kecurangan pada PPDB 2023. TEMPO/Prima Mulia
Evaluasi Kemendikbudristek tentang PPDB Zonasi: Paling Banyak Manipulasi KK

Penyimpangan terbanyak dalam seleksi PPDB adalah manipulasi kartu keluarga (KK).


Nilai PPDB Zonasi Lebih Baik, FSGI: Perluas Akses Anak Kurang Mampu Masuk Sekolah Negeri

46 hari lalu

Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Nilai PPDB Zonasi Lebih Baik, FSGI: Perluas Akses Anak Kurang Mampu Masuk Sekolah Negeri

Kebijakan PPDB zonasi diterapkan pada 2017 di masa jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudaayaan Muhadjir Effendy.


FSGI Beri 7 Masukan ke Jokowi soal Penghapusan PPDB Zonasi

47 hari lalu

Warga menunggu untuk berkonsultasi terkait pendaftaran daring Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 untuk zonasi tingkat sekolah dasar (SD) di Posko Pelayanan PPDB Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 14 Juni 2022. Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menutup pendaftaran daring PPDB jalur zonasi tingkat SD pada 15 Juni 2022 pukul 14.00 WIB. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
FSGI Beri 7 Masukan ke Jokowi soal Penghapusan PPDB Zonasi

FSGI menilai akar masalah PPDB Zonasi bukan karena ada kecurangan atau tidak, namun pemerataan pembangunan sekolah baru negeri.


Jokowi Sebut Sedang Pertimbangkan Nasib Kelanjutan PPDB Sistem Zonasi

51 hari lalu

Ilustrasi PPDB bermasalah. ANTARA
Jokowi Sebut Sedang Pertimbangkan Nasib Kelanjutan PPDB Sistem Zonasi

Sehari sebelumnya, Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani mengatakan bahwa Presiden Jokowi tengah mempertimbangkan untuk menghapus sistem zonasi PPDB.


Jokowi Pertimbangkan Cabut Sistem PPDB Zonasi usai Tuai Banyak Protes

52 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat meluncurkan kartu jelajah berganda edisi ASEAN di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Selasa 8 Agustus 2023. Peluncuran kartu untuk memperingati hari ulang tahun ke-56 ASEAN. Disebut juga dengan 56th Asean Day. TEMPO/Subekti.
Jokowi Pertimbangkan Cabut Sistem PPDB Zonasi usai Tuai Banyak Protes

Presiden Jokowi menyebut pihaknya tengah mempertimbangkan pencabutan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB zonasi


Polisi Temukan Unsur Pidana Kecurangan PPDB Zonasi Kota Bogor

2 Agustus 2023

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat melakukan inspeksi mendadak di SMPN 1 Kota Bogor, Jumat7 Juli 2023. ANTARA/Linna Susanti
Polisi Temukan Unsur Pidana Kecurangan PPDB Zonasi Kota Bogor

Polisi telah memeriksa 24 saksi dalam dugaan kecurangan PPDB zonasi di Kota Bogor. Ditemukan unsur pidana.


Bima Arya Rotasi 8 Kepala Sekolah di Kota Bogor Buntut Kecurangan PPDB Zonasi

2 Agustus 2023

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat melakukan inspeksi mendadak di SMPN 1 Kota Bogor, Jumat7 Juli 2023. ANTARA/Linna Susanti
Bima Arya Rotasi 8 Kepala Sekolah di Kota Bogor Buntut Kecurangan PPDB Zonasi

Wali Kota Bogor Bima Arya telah menerima laporan tim khusus yang menelusuri kecurangan PPDB zonasi. jadi dasar melakukan rotasi kepala sekolah.


Tak Hanya Indonesia, Ini 5 Negara yang Terapkan Sistem Zonasi Sekolah

1 Agustus 2023

Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Tak Hanya Indonesia, Ini 5 Negara yang Terapkan Sistem Zonasi Sekolah

Daftar negara yang menerapkan sistem zonasi sekolah, antara lain Malaysia, Jepang, Australia, Inggris dan negara bagian Texas, Amerika Serikat.


Nadiem Ungkap Alasan Lanjutkan Kebijakan PPDB Zonasi yang Dicetuskan Muhadjir

30 Juli 2023

Mendikbudristek Nadiem Makarim berdiskusi dengan inisiator Semua Murid Semua Guru Najelaa Shihab tentang kebijakan PPDB zonasi dalam acara Belajar Raya 2023 di Pos Bloc Jakarta pada Sabtu, 29 Juli 2023. Dok: Kementerian Pendidikan.
Nadiem Ungkap Alasan Lanjutkan Kebijakan PPDB Zonasi yang Dicetuskan Muhadjir

Mengapa program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi penting untuk dilanjutkan Nadiem?