Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fenomena Supermoon Malam Ini dan 31 Agustus, Berikut 5 Dampaknya

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena Supermoon, ketika bulan berada di titik terdekat dengan bumi, termasuk peristiwa alam yang paling dinanti-nantikan oleh para pengamat bintang dan masyarakat umum.

Selain menyajikan pemandangan malam lebih terang di langit, Supermoon juga memiliki dampak luar biasa yang dapat mempengaruhi alam dan kehidupan di Bumi.

1. Pasang Surut yang Ekstrem

Salah satu dampak paling signifikan dari Supermoon adalah terjadinya air pasang yang lebih ekstrem dari biasanya. Ketika bulan berada di titik terdekat dengan Bumi (perige), gaya tarik gravitasi yang diberikan oleh bulan dan Bumi saling bertambah, menyebabkan air laut mengalami kenaikan yang lebih tinggi.

Fenomena supermoon dapat menyebabkan banjir pasang di wilayah pesisir, dan dapat mempengaruhi ekosistem laut dan kehidupan laut seperti ikan, burung, dan mamalia laut.

2. Pengaruh Cuaca dan Iklim

Posisi Supermoon dapat mempengaruhi cuaca dan iklim di Bumi. Meskipun dampaknya tidak signifikan untuk perubahan cuaca harian, Supermoon dapat mempengaruhi distribusi tekanan udara dan arus jet di atmosfer. Ini dapat berkontribusi pada variasi pola cuaca dan iklim dalam jangka panjang, seperti meningkatnya intensitas badai atau periode kekeringan yang lebih parah.

3. Pengaruh Emosional dan Kesehatan

Beberapa orang percaya bahwa Supermoon memiliki pengaruh emosional pada manusia. Meskipun belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung klaim ini, beberapa studi menghubungkan bulan purnama (termasuk Supermoon) dengan fluktuasi suasana hati, insomnia, dan tingkat stres yang lebih tinggi. Namun, ini tetap menjadi area penelitian yang kontroversial dan memerlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan dampaknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Penerangan Kota dan Polusi Cahaya

Dalam fenomena Supermoon kembar, bulan tampak lebih terang dan menyinari bumi dengan cahaya alamnya yang mencolok. Namun, ini juga dapat menyebabkan masalah bagi pengamatan bintang dan planet di langit malam.

Cahaya yang berlebihan dari Supermoon dapat mengaburkan pandangan langit dan menyebabkan polusi cahaya di wilayah perkotaan. Polusi cahaya ini mengganggu pengamatan astronomi dan dapat mengganggu kehidupan hewan dan tanaman yang tergantung pada pola alami cahaya dan kegelapan.

5. Minat Pariwisata dan Pengamatan Bintang

Supermoon juga memiliki dampak positif, terutama dalam bidang pariwisata dan astronomi. Pada malam Supermoon, banyak orang yang datang ke tempat-tempat tertentu untuk menyaksikan fenomena langka ini dan mengabadikan momen dengan foto-foto indah.

Selain itu, Supermoon juga meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat terhadap ilmu astronomi, menginspirasi lebih banyak orang untuk mempelajari dan mengamati langit.

Fenomena Supermoon adalah bukti keindahan dan kompleksitas alam semesta yang terus memberikan kejutan dan pesona bagi kita di Bumi. Meskipun fenomena ini menyajikan pemandangan langit yang menakjubkan, kita juga harus memahami dan menghargai dampaknya terhadap alam dan kehidupan kita. Dengan meningkatkan pemahaman tentang fenomena ini, kita dapat lebih bijaksana dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan alam semesta.

ACCUWEATHER
Pilihan editor: Fenomena Supermoon akan Kembali Terjadi Esok Dini Hari

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

26 hari lalu

Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023. Dok. Puspresnas
Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

DKI Jakarta meraih juara umum pada Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023 dengan total 71 medali.


Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

29 hari lalu

Dzaky Radiansyah bersama medali perak yang diraihnya di International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOOA) ke-16 2023. Foto: Pribadi
Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

Dzaky mengaku menyukai astronomi sejak kelas 3 SMP.


Peserta OSN Berbagi Cerita Seru Astronomi, Amati Konjungsi Saturnus dan Super Blue Moon

29 hari lalu

Suasana pengamatan Super Blue Moon di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 30 Agustus 2023. Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur
Peserta OSN Berbagi Cerita Seru Astronomi, Amati Konjungsi Saturnus dan Super Blue Moon

Peserta OSN 2023 berbagi cerita kegemarannya terhadap bidang astronomi.


Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

36 hari lalu

Gunung es di Pluto. (newsweek.com)
Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

Pluto ditemukan pada 1930. Penemuan tersebut menjadi berita utama di seluruh dunia.


Mengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?

36 hari lalu

Fitur
Mengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?

Pluto sejak 2026 tidak lagi masuk dalam kategori planet karena tidak memenuhi satu dari tiga kriteria definisi planet.


Dari Layani Warga di Peneropongan Hingga Dua Kali Ikut Olimpiade Astronomi, Ferdinand Kini Bawa Medali Perunggu dari Polandia

42 hari lalu

Lima Siswa Terpilih Wakili Indonesia di Ajang International Olympiad on Astronomy and Astrophysics 2023. pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id
Dari Layani Warga di Peneropongan Hingga Dua Kali Ikut Olimpiade Astronomi, Ferdinand Kini Bawa Medali Perunggu dari Polandia

Menurut Ferdinand, pengajar dan mentor pada pelatnas menargetkan untuk mendapatkan medali pada olimpiade astronomi itu.


Dukungan Planetarium dan Observatorium Jakarta Digaungkan di Konferensi Internasional IAU

53 hari lalu

Penggalangan dukungan untuk Planetarium dan Observatorium Jakarta di acara konferensi APRIM International Astronomical Union di Koriyama, Jepang. Foto: Istimewa
Dukungan Planetarium dan Observatorium Jakarta Digaungkan di Konferensi Internasional IAU

Bantuan menyuarakan persoalan Planetarium dan Observatorium Jakarta datang dari mantan Kepala Observatorium Bosscha, Premana W. Premadi.


Tiket Gratis Planetarium Mini Habis Kurang dari 5 Menit

56 hari lalu

Suasana di dalam Planetarium Mini di lobi Theater Jakarta, TIM pada 7 Agustus 2023. Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur
Tiket Gratis Planetarium Mini Habis Kurang dari 5 Menit

Pertunjukan di Planetarium Mini di Lobi Teater Kecil Gedung Teater Jakarta, menjadi acara yang paling diminati.


Planetarium dan Observatorium Jakarta Gelar Pekan Astronomi 7-13 Agustus

3 Agustus 2023

Walaupun cuaca mendung, Planetarium tetap mempersiapkan lima buah teleskop untuk pengamatan gerhana bulan penumbra di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, 5 Mei 2023. Foto: Maria Fransisca Lahur
Planetarium dan Observatorium Jakarta Gelar Pekan Astronomi 7-13 Agustus

Yang khusus pelajar hanya planetarium mini.


Fenomena Dua Bulan Purnama Langka Agustus Ini Hanya Terjadi Setiap 2-3 Tahun

2 Agustus 2023

Sebuah pesawat terlihat di depan Fenomena Bulan Purnama `Worm Moon` di Manchester, Inggris, 7 Maret 2023. REUTERS/Phil Noble
Fenomena Dua Bulan Purnama Langka Agustus Ini Hanya Terjadi Setiap 2-3 Tahun

Pada kedua bulan purnama itu, posisi Bulan sedang dalam jarak terdekat dengan Bumi.