Setahun menunggu kesempatan seleksi masuk perguruan tinggi, Yubita mengisi hari-harinya dengan membaca dan latihan soal-soal tes. Dengan pendapatan ibunya sebagai buruh paruh waktu di pemotongan ayam di pasar Godong Grobogan, ia pun tak tega menyampaikan keinginannya untuk mengikuti bimbingan belajar.
“Tidak mungkin, lokasi bimbelnya juga jauh dari rumah,” ucapnya.
Nilai-nilai Yubita di kelas XII IPA SMA Negeri 1 Karangrayung sesungguhnya tidak terlalu jelek dengan rata-rata nilai Ujian Sekolah mencapai 85,46. Namun, untuk mengejar ketertinggalan, ia selalu konsisten dengan pola belajar yang rutin dan dilakoninya setiap hari pukul 3 dini hari hingga subuh.
“Beraninya paling bilang minta dibelikan buku-buku latihan soal dan paket try out. Kalau ada kesulitan-kesulitan sesekali buka Youtube. Kenapa Sastra, ya berharap saja kuliah lapangannya tidak terlalu banyak,” ujar pengagum sastrawan Pramoedya Ananta Tour, Khalil Gibran dan Rendra ini.
Yubita merasa bersyukur meski tidak memiliki badan sempurna, saat sekolah ia mendapat perlakuan baik dari teman-temannya. Bahkan, saat duduk di SMA Negeri 1 Karangrayung salah satunya teman yang kebetulan masih saudara rela menjemput saat berangkat dan pulang sekolah.
Dara kelahiran Grobogan 23 April 2004 itu kini tengah menjalani Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) di kampus UGM. Ia senang bisa kuliah di UGM, perguruan tinggi yang ia impikan semenjak duduk di bangku SMP Negeri 1 Karangrayung.
Ibu Yubita, Juwariyah mengaku senang sekaligus sedih melihat Yubita diterima kuliah di UGM. Dia mengaku senang karena apa yang diinginkan anaknya terkabul. Sedangkan rasa sedihnya karena suaminya tidak melihat kebahagiaan Yubita masuk kuliah di UGM.
Juwariyah mengaku mustahil awalnya untuk terus mendorong Yubita bisa kuliah. Penghasilannya sebagai tenaga paruh waktu di pemotongan ayam dan buruh tani tidak akan mencukupi.
“Pripun rata-rata naming sekitar 1,5 juta. Nggih bersyukur saja, sedihnya bapaknya tidak bisa nyawang Yubita kuliah menjadi mahasiswa baru UGM,” ungkapnya berkaca-kaca.
Pilihan Editor: 5 Cara Lulus Beasiswa LPDP, Hindari Berbagai Kesalahan Ini