TEMPO.CO, Jakarta - Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menjadi salah satu beasiswa pilihan utama pelajar Indonesia guna melanjutkan pendidikan tinggi. Pendaftar beasiswa ini setidaknya mencapai 15 ribu orang setiap tahunnya. Hal itu disampaikan oleh Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, dalam seminar di acara LPDP Fest pada Kamis, 27 Juli lalu.
Sementara itu, dari belasan ribu pendaftar, Beasiswa LPDP pada 2023 menyediakan tujuh ribu kuota untuk seluruh skema yang ada. Masih dalam rangkaian acara LPDP Fest, Kepala Divisi Hukum dan Komunikasi LPDP, Lukmanul Hakim, berbagi tips agar dapat lulus seleksi beasiswa yang kompetitif ini.
Menurut Lukman, berikut hal-hal yang perlu dilakukan dan dihindari oleh pendaftar agar lulus seleksi Beasiswa LPDP.
1. Daftar Skema yang Paling Sesuai
LPDP menyediakan tiga skema beasiswa yaitu afirmasi, targeted, dan reguler atau umum. Skema afirmasi diperuntukkan bagi masyarakat prasejahtera, putra-putri Papua, penyandang disabilitas, dan penduduk daerah afirmasi. Sedangkan, beasiswa targeted disediakan khusus bagi PNS, TNI, dan Polri; kader ulama; dokter spesialis dan subspesialis; dan wirausaha.
Lukman menyampaikan bahwa pendaftar perlu melihat kriteria dan syarat yang ada, kemudian cocokkan dengan kriteria yang ada di diri masing-masing. Dia menyarankan peminat untuk mendaftar skema afirmasi terlebih dahulu jika memang memenuhi syarat.
“Jadi, kalau di bidang paling atas ada yang cocok, tempatkan pendaftaran Anda pada golongan beasiswa afirmasi. Karena di situlah LPDP akan menetapkan kriteria dan syarat yang dipermudah, dan tingkat kelulusan yang lebih tinggi daripada yang di bawah,” terang Lukman dalam LPDP Fest di Jakarta Selatan pada Selasa, 1 Agustus 2023.
2. Teliti di Tahap Administrasi
Setelah menentukan skema yang akan dipilih, peserta akan mengikuti seleksi yang diawali dengan tahap administrasi. Kemudian, tahap ini diikuti oleh seleksi bakat skolastik dan seleksi substansi.
Di tahap awal ini, Lukman mengatakan pendaftar hanya sekadar memenuhi kriteria, syarat, dan dokumen yang harus dilengkapi. Menurutnya, pendaftar banyak yang salah mengunggah dokumen, atau kesalahan berada di redaksi dan format. Padahal, jika dilengkapi dengan benar, pendaftar akan dengan mudah lanjut ke tahap selanjutnya.
“Kalau itu sudah sesuai, Anda masuk tahap selanjutnya. Tapi sayangnya, memang begitu banyak orang tidak teliti,” ungkapnya. “Di sini LPDP tidak akan menggugurkan kecuali tidak terpenuhinya kriteria, syarat, dan dokumen yang diminta.”
3. Lewati Satu Tahap Seleksi
Salah satu tahapan seleksi Beasiswa LPDP dapat dilewati oleh peserta, yaitu seleksi bakat skolastik. Hal ini dapat dilakukan jika pendaftar telah mengantongi Surat Penerimaan atau Letter of Acceptance (LoA) dari perguruan tinggi yang dituju.
Lukman memberi tips bagi para peserta yang hadir di LPDP Fest kali ini untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang perguruan tinggi yang dituju agar bisa mendapat LoA sebelum mendaftar Beasiswa LPDP.
“Kalau Anda sudah mengantongi LoA, bisa skip satu tahap seleksi bakat skolastik. Karena di seleksi bakat skolastik ada yang gugur. Walaupun mungkin percaya diri, tetap ada saja yang gugur,” tuturnya.
4. Jangan Upload LoA Tak Relevan
Satu hal yang menurut Lukman harus dihindari oleh para pendaftar Beasiswa LPDP adalah meng-upload LoA yang tidak relevan. Artinya, LoA berasal dari perguruan tinggi yang tidak sesuai dengan aplikasi beasiswa atau masa waktunya sudah lewat.
Dia mengungkap, terkadang ada pendaftar yang memilih kampus A namun mengunggah LoA dari kampus B dengan harapan menunjukkan kemampuannya untuk diterima di kampus tersebut.
“Tapi dengan kebijakan LPDP saat ini, ketika Anda meng-upload LoA yang tidak sesuai dengan aplikasi, Anda gugur. Jadi jangan coba-coba Anda mendaftar di kampus A, tapi upload-nya LoA kampus B,” tegasnya.
Selain itu, dia mewanti-wanti agar para pendaftar juga memperhatikan masa waktu LoA yang sudah didapat — jangan sampai menunjukkan LoA yang sudah lewat batas waktu. Misalnya, peserta mengikuti seleksi batch Juni-Juli untuk masuk kuliah Januari atau Februari, namun malah mengunggah LoA yang sudah sudah berjalan mulai September.
“Kalau teman-teman sudah dapat LoA yang tidak sesuai masa waktunya, Anda harus dapatkan surat keterangan defer atau penundaan yang menyatakan bisa menjalankan studi di semester berikutnya,” jelas dia.
Dia berkata semua informasi ini sudah diterangkan di media sosial LPDP, maka penting bagi peserta untuk selalu mengikuti informasi terbaru. Di media sosial LPDP, lanjutnya, juga diterangkan hal-hal yang membuat pendaftar tidak lolos seleksi beasiswa.
5. Siapkan Ketahanan Psikologis
Setelah lulus tahap administrasi dan seleksi bakat skolastik, peserta akan melewati tahap terakhir yaitu seleksi substansi. Di tahap ini, Lukman mengungkapkan bahwa potensi keberhasilan akademik dan ketahanan psikologis peserta akan digali.
“Diharapkan teman-teman bilamana akan diuji seleksi substansi, yakinkan Anda harus sudah tahu apa yang akan Anda pelajari. Jangan sampai Anda memilih suatu prodi tetapi tidak tahu silabusnya dan apa yang mau dipelajari,” katanya.
Peserta juga disebut harus mampu menghubungkan bidang studi yang dipilih dengan kebermanfaatan yang dapat diperoleh untuk karier dan masa depan, karena itu poin yang pasti ditanyakan oleh pewawancara di seleksi substansi.
Dia melanjutkan, “Lebih bagus lagi jika Anda bisa menunjukkan bahwa kebermanfaatan itu bukan hanya pribadi, tapi bagi masyarakat atau lebih luas lagi. Setidaknya bisa menunjukkan, ‘Saya ke depan mau ini, dan akan bisa akselerasi kalau mempelajari ini.’”
Pilihan Editor: Setelah Dibekukan, MWA UNS Bakal Diaktifkan Lagi Siap Gelar Pemilihan Rektor