TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menyampaikan peringatan dini perihal gelombang laut yang tingginya diprakirakan mencapai empat sampai enam meter atau sangat tinggi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dalam peringatan dini yang berlaku hingga Sabtu, 5 Agustus 2023, BMKG menyampaikan bahwa gelombang yang sangat tinggi berpeluang menghampiri perairan Sukabumi-Cianjur, perairan Garut-Pangandaran, perairan Cilacap, perairan Kebumen-Purworejo, perairan Yogyakarta, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, dan Samudra Hindia selatan Jawa Tengah-DIY.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, menyampaikan bahwa tinggi gelombang laut antara lain dipengaruhi oleh pola angin.
"Gelombang sangat tinggi itu terjadi karena faktor pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan, yang umumnya bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 8-30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan," katanya.
"Kalau dilihat pada pemodelan gelombang, tinggi gelombang empat sampai enam meter memang berpotensi terjadi hingga Senin, 7 Agustus 2023. Kami akan pantau, apakah gelombang sangat tinggi itu masih berpotensi terjadi atau kah akan terjadi penurunan," ia menjelaskan.
Baca juga: Ragam Cerita Mahasiswa Baru UGM yang Dapat UKT 0 Rupiah dan Bantuan Laptop
Transportasi laut diminta waspada
Teguh meminta operator sarana transportasi laut memerhatikan kondisi gelombang dan kecepatan angin demi keselamatan pelayaran.
Ia mengatakan bahwa kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko bagi pelayaran perahu nelayan serta kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter bisa membahayakan pengoperasian tongkang.
Di samping itu, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko bagi pelayaran kapal feri serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter berisiko bagi pengoperasian kapal berukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar.
"Bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas atau berwisata di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada, salah satunya dengan tidak mandi atau bermain air di pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas," kata Teguh.
Pilihan Editor: Mengapa PTN Ramai-ramai Buka Prodi Kedokteran, Ini Penjelasan Kemendikbudristek
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.