Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Lapisan Atmosfer dan Ciri-cirinya yang Penting Diketahui

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
5 lapisan atmosfer dan ciri cirinya. Foto: Canva
5 lapisan atmosfer dan ciri cirinya. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBanyak yang belum mengetahui bahwa terdapat 5 lapisan atmosfer dan ciri-cirinya yang berbeda satu sama lain. Pengetahuan tentang 5 lapisan atmosfer ini biasanya diajarkan dalam ilmu geografi di sekolah.

Sangat penting untuk mengetahui lapisan-lapisan atmosfer untuk menambah pengetahuan tentang bumi dan fenomena alam di dalamnya. Berikut ini akan dibahas mengenai 5 lapisan yang ada di atmosfer beserta ciri-cirinya.

Apa Itu Atmosfer?

Sebelum membahas lebih jauh tentang 5 lapisan atmosfer dan ciri-cirinya, ketahui terlebih dahulu apa itu atmosfer. Dari segi bahasa, kata atmosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu atmos yang berarti uap air atau gas dan sphaira yang artinya selimut.

Jika digabungkan, atmosfer bisa berarti lapisan udara yang menyelimuti atau menyelubungi bumi. Tetapi, sebenarnya atmosfer tidak hanya menyelimuti bumi saja. Planet-planet lainnya juga diselimuti oleh atmosfer, namun dengan komposisi yang berbeda-beda.

5 Lapisan Atmosfer dan Ciri-cirinya 

Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang 5 lapisan atmosfer beserta ciri-ciri dan fungsinya yang harus diketahui.

1. Troposfer

Troposfer adalah lapisan yang paling dekat dan berhubungan langsung dengan permukaan bumi. Lapisan ini berada di ketinggian rata-rata 12 km, tetapi di khatulistiwa ketinggiannya bisa mencapai 16-18 km, dan di kutub hanya 8 km saja.

Troposfer ini menjadi tempat terjadinya berbagai peristiwa cuaca, mulai dari hujan, angin, maupun badai. Pada lapisan ini, berlaku hukum gradient termic, di mana setiap tingginya naik 100 m dari permukaan bumi, maka suhunya akan menurun sekitar 0,6 derajat Celcius.

  • Menjadi tempat terjadinya fenomena cuaca dan iklim.
  • Melindungi bumi dari pancaran radiasi dari berbagai benda langit.
  • Digunakan sebagai tempat tinggal dari berbagai makhluk hidup.
  • Tempat terjadinya pelangi dan juga angin.
  • Lapisan teratasnya bernama tropopause yang berbatasan dengan stratosfer.

2. Stratosfer 

Stratosfer adalah lapisan atmosfer yang berfungsi untuk melindungi makhluk hidup dari pancaran sinar ultraviolet (UV). Lapisan ini menjadi tempat berenangnya lapisan ozon (O3) yang bisa menyerap sinar ultraviolet dari matahari.

Ada beberapa karakteristik lapisan stratosfer, diantaranya:

  • Tingginya sekitar 12-50 km dari permukaan bumi.
  • Memiliki suhu yang mencapai 55 derajat Celcius
  • Lapisan teratasnya bernama stratopause
  • Sifat udaranya kering karena tidak mengandung uap air, awan, dan juga debu.
  • Mengalami peningkatan suhu seiring bertambahnya ketinggian.
  • Terdapat lapisan ozon yang berfungsi untuk menyerap sinar UV.
  • Tempat melintasnya pesawat terbang.
  • Terdiri dari tiga jenis: lapisan isotermis, lapisan panas, dan lapisan campuran teratas.

3. Mesosfer

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mesosfer adalah lapisan ketiga dari 5 lapisan atmosfer dan ciri-cirinya. Lapisan ini berfungsi sebagai tempat terbakarnya meteoroid, sehingga bumi akan terlindungi dari ancaman benda angkasa yang bisa jatuh kapan saja ke bumi.

Sama seperti troposfer, lapisan mesosfer juga berlaku hukum gradient termic dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memiliki suhu yang mencapai -83 derajat Celcius.
  • Terletak di ketinggian 50-80 km dari permukaan bumi dengan puncaknya bernama mesopause.
  • Tempat hancurnya meteoroid yang jatuh ke bumi.
  • Mengalami penurunan suhu seiring dengan bertambahnya ketinggian.
  • Penurunan suhu pada mesosfer yang menyebabkan pergeseran objek dari luar angkasa sehingga bisa membakar meteor.

4. Termosfer/Ionosfer 

Lapisan termosfer menjadi tempat terjadinya ionisasi, yaitu proses terbentuknya ion positif dan elektron bebas yang bermuatan negatif. Pada lapisan inilah terjadi fenomena aurora yang hanya ada di bagian bumi yang medan magnetnya kuat yaitu Kutub Utara dan Kutub Selatan. 

Lapisan termosfer memiliki beberapa karakteristik:

  • Berjarak 80-400 km dari permukaan bumi.
  • Terdapat di ketinggian antara 500-1000 km di atas permukaan bumi.
  • Sering disebut sebagai lapisan panas (hot layer) karena suhunya yang bisa mencapai lebih dari 1000 derajat Celcius.
  • Memiliki lapisan ionosfer yang berfungsi untuk memantulkan gelombang radio yang berguna bagi satelit dan komunikasi.
  • Kandungan udaranya yang sangat tipis.
  • Mengandung gas atom Oksigen (O2), atom Nitrogen (N), dan Helium (He).

5. Eksosfer

Eksosfer merupakan lapisan terluar dan paling atas dari atmosfer bumi. Pada lapisan ini, pengaruh gaya gravitasi bumi sangat kecil karena jaraknya jauh dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan yang membatasi antara bumi dengan luar angkasa.

Eksosfer memiliki ciri-ciri d iantaranya sebagai berikut:

  • Berada di ketinggian lebih dari 400 km di atas permukaan bumi.
  • Menjadi lapisan atmosfer terluar sehingga gaya gravitasinya sangat kecil.
  • Kandungan gas atmosfernya sangat rendah.
  • Memiliki suhu yang sangat rendah mencapai -57 derajat Celcius.
  • Menjadi lapisan yang berbatasan langsung dengan luar angkasa.
  • Memiliki tekanan udara sebesar 0 cmHg, atau dengan kata lain tidak memiliki tekanan udara sama sekali.

Demikian pembahasan seputar 5 lapisan atmosfer dan ciri-cirinya yang bisa menambah pengetahuan tentang bumi, dan seisinya.

ANISA PRASETYA PUTRI KARTINI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Jenis Gelombang Rossby, Seberapa Berbahaya?

40 hari lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Mengenal Jenis Gelombang Rossby, Seberapa Berbahaya?

Gelombang Rossby dapat berpengaruh terhadap cuaca ekstrem, berikut jenis-jenisnya. Apakah berbahaya?


Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

41 hari lalu

Awan tebal yang menyelimuti Monas di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. BPBD DKI Jakarta menyampaikan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat atau angin kencang, dimana kondisi tersebut dipicu aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

Cuaca ekstrem menjadi penyebab gelombang Rossby yang mempengaruhi cuaca. Ada dampaknya pesawat alami turbulensi?


Perbedaan Tornado dan Angin Puting Beliung Menurut BMKG

25 Februari 2024

Cuplikan video saat terjadi angin tornado pertama di Indonesia di Rancaekek, Bandung, Rabu, 21 Februari 2024. X.com/@@DhankSuhendar
Perbedaan Tornado dan Angin Puting Beliung Menurut BMKG

BMKG tolak sebut tornado untuk amuk angin di Rancaekek. Lalu, apa perbedaan tornado dan angin puting beliung?


BRIN Kembangkan Gatotkaca untuk Riset Dinamika Atmosfer dan Hidrometeorologi

29 Januari 2024

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Gatotkaca untuk Riset Dinamika Atmosfer dan Hidrometeorologi

BRIN mengembangkan teknik Global Navigation Satellite System-Radio untuk riset dinamika atmosfer dan hidrometeorologi.


Terdeteksi di Indonesia, Apa Itu Siklon Tropis?

17 Januari 2024

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau dua bibit siklon tropis di sekitar Indonesia, yaitu Bibit Siklon Tropis 94P di Teluk Carpentaria dan Bibit Siklon Tropis 18W di Laut Cina Selatan. (BMKG)
Terdeteksi di Indonesia, Apa Itu Siklon Tropis?

Siklon tropis didefinisikan sebagai suatu sistem tekanan rendah yang memiliki angin berputar siklonik dan terbentuk di lautan wilayah tropis.


Peneliti BRIN Sebut Musim Hujan Hanya sampai Akhir Januari Ini

5 Januari 2024

Kini, Bendungan Semantok berfungsi sebagai irigasi pertanian untuk sekitar 1.900 hektare sawah di wilayah Rejoso, Nganjuk. Dengan luas area genangan sebesar 365 hektar, Bendungan Semantok diharapkan mampu mereduksi risiko banjir hingga 137 m3/detik di wilayah hilir yang dialiri Sungai Semantok saat musim hujan. Shutterstock
Peneliti BRIN Sebut Musim Hujan Hanya sampai Akhir Januari Ini

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Eddy Hermawan mengatakan musim hujan kemungkinan hanya sampai akhir Januari ini.


Penjelasan BMKG Soal Hujan yang Jarang Turun dan Cuaca Panas di Jabodetabek

20 Desember 2023

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
Penjelasan BMKG Soal Hujan yang Jarang Turun dan Cuaca Panas di Jabodetabek

Menurut BMKG, hujan diperkirakan akan kembali meningkat pada akhir Desember 2023.


Bandung Gerah, Gelombang Atmosfer Bikin Hujan di Jawa Barat Berkurang

19 Desember 2023

Pedagang keliling kampung saat  banjir menggenangi Desa Bojongasih di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 1 Desember 2023. Hujan lebat yang mulai turun di Bandung Raya membuat Sungai Citarum meluap akibat banjir kiriman dari semua wilayah. Jika hujan terus turun, banjir tahunan di Bandung selatan bisa semakin buruk kondisinya. TEMPO/Prima mulia
Bandung Gerah, Gelombang Atmosfer Bikin Hujan di Jawa Barat Berkurang

Wilayah Jawa Barat dan Sumatera bagian selatan sedang mengalami penurunan jumlah curah hujan.


Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

22 November 2023

Seorang wanita melihat melalui teleskop selama hujan meteor tahunan Perseid di pulau Lastovo, Kroasia 12 Agustus 2023. REUTERS/Antonio Bronic
Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

Hujan meteor alpha monocerotid akan terjadi di langit Indonesia pada 21-22 November 2023. Begini penjelasannya.


Sejarah Hari Ini: Kilas Balik Penandatanganan Protokol Montreal 1987

16 September 2023

Ilustrasi lapisan ozon (net)
Sejarah Hari Ini: Kilas Balik Penandatanganan Protokol Montreal 1987

Protokol Montreal berisi tentang komitmen tentang zat yang merusak lapisan ozon sebagai tanggapan terhadap iptek mengenai penipisan lapisan ozon.