Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Krayon Aman Berbahan Umbi Besutan Siswi Madrasah Lamongan, Aman Jika Tertelan

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Produk inovatif krayon dari umbi garut buatan siswi MA Sains Roudlotul Qur'an Lamongan. Krayon ini terbuat dari 100 persen bahan alami, sehingga aman bila termakan oleh balita. Tempo/Annisa Febiola.
Produk inovatif krayon dari umbi garut buatan siswi MA Sains Roudlotul Qur'an Lamongan. Krayon ini terbuat dari 100 persen bahan alami, sehingga aman bila termakan oleh balita. Tempo/Annisa Febiola.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua siswi Madrasah Aliyah Sains Roudlotul Qur'an Lamongan, Arina Manasika dan Nabila Avrin Virinda Navisa, membuat krayon yang aman bagi anak-anak. Krayon yang terbuat dari umbi-umbian ini aman apabila tak sengaja termakan oleh anak-anak.

Ide pembuatan krayon ini muncul ketika Nabila yang akrab disapa Virin mengamati adiknya Diana yang kerap ingin memakan krayon. "Setiap menggambar, krayonnya ditelan. Jadi, orang tua bingung bagaimana biar dia tetap bisa menggambar tapi krayonnya itu aman," ujar Virin saat ditemui Tempo dalam Expo Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia di Gedung Smesco Jakarta pada Rabu, 27 September 2023.

Keluhan itu dia ceritakan pada kawannya, Arina. Dari cerita itu, keduanya tercetus ide untuk membuat krayon yang berbahan aman untuk anak-anak. Mereka kemudian mencari bahan apa yang dapat digunakan untuk membuat krayon. Arina yang merupakan anak seorang petani berpikir apakah umbi garut bisa diolah lebih kreatif lagi. Arina lalu bertanya pada ayahnya untuk membuat umbi menjadi sesuatu yang lebih inovatif dan ternyata dapat dilakukan.

Arina dan Virin kembali berdiskusi dan menggabungkan pemikirannya. Mereka akhirnya bersepakat untuk mengolah umbi garut menjadi krayon yang aman. Pembuatan krayon dilakukan di laboratorium sekolah. Proses pembuatannya diawali dengan menghasilkan pati umbi garut. "Pati umbi garut berfungsi sebagai pemberi tekstur dan mengikat warnanya," kata Arina. 

Mereka memarut umbi garut, diperas, lalu diendapkan hingga terpisah antara pati dan airnya. Kemudian, pati dijemur hingga terbentuk tepung. Tepung itu lalu diwarnai menggunakan bahan alami. Mereka memakai kulit buah naga untuk menghasilkan warna merah, daun pandan untuk warna hijau, daun pisang kering untuk warna hitam, dan bunga telang untuk warna biru.

Proses pewarnaan dilakukan dengan cara menghaluskan bahan alami tersebut menggunakan blender dan disaring. Lalu, disangrai sampai membentuk kristal. Terakhir, kristal tersebut dihaluskan kembali menggunakan blender. 

Selanjutnya, mereka melelehkan beeswax atau lilin dari sarang lebah yang aman untuk dikonsumsi. Beeswax dipilih sebagai pengganti lilin parafin yang biasanya digunakan dalam krayon. Beeswax mengandung ester dan asam lemak yang dapat merekatkan dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka memperoleh beeswax dari pengusaha lebah lokal. Lelehan beeswax pun dicampurkan dengan pati tadi dan dicetak menggunakan cetakan silikon. Proses terakhir adalah pelabelan dengan kertas edible yang juga terbukti aman dikonsumsi.

Krayon besuta Arina dan Virin sudah dipakai di sejumlah sekolah dan juga dijajal oleh anak-anak balita. "Kami menyarankan estimasi krayon ini untuk satu tahun," ucap Virin.

Dalam satu kotak, terdiri dari 10 krayon dapat dikerjakan selama dua hari. "Untuk ke depannya, dalam satu minggu akan produksi 150 krayon," kata Virin. 

Ke depan, duo siswi kelas 12 itu juga berencana untuk memberdayakan masyarakat lokal. "Bapak-bapaknya itu akan kami berdayakan mencari bahan baku, ibu-ibu bagian produksi, dan remaja karang taruna untuk tim marketing," lanjut Virin. 

Pilihan Editor: Formasi CPNS dan PPPK 2023 untuk Lulusan SMK Sederajat, dari BIN hingga Kejaksaan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Singapura Targetkan Unggul di Bidang MICE yang Ramah Lingkungan

1 hari lalu

Ilustrasi meeting atau rapat. shutterstock.com
Singapura Targetkan Unggul di Bidang MICE yang Ramah Lingkungan

Singapura menetapkan target, standar, program sertifikasi, dan insentif yang jelas untuk membangun industri MICE yang lebih ramah lingkungan


Bantu Penyandang Disabilitas, Mahasiswa Universitas Jember Ciptakan Kursi Roda yang Bisa Dikontrol dengan Suara

1 hari lalu

Ketua tim Muchamad Arif Hana Sasono, Mahasiswa S2 Teknik Elektro, Fakultas Teknik saat mendemonstrasikankan inovasinya pada pengunjung, Sabtu, 19 Mei 2024. Foto: Humas Universitas Jember
Bantu Penyandang Disabilitas, Mahasiswa Universitas Jember Ciptakan Kursi Roda yang Bisa Dikontrol dengan Suara

Tim dari dua prodi teknik Universitas Jember mengembangkan kursi roda khusus untuk penyandang disabilitas. Bisa digerakkan dengan perintah suara.


Telkomsel Tutup Rangkaian Program Impact Incubator dengan NextDev Summit 2024

4 hari lalu

NextDev Summit 2024 merupakan wadah bagi para startup enthusiast untuk serentak menginspirasi dan mendorong kemajuan ekosistem inovasi solusi digital yang dapat memberikan dampak positif secara berkelanjutan.
Telkomsel Tutup Rangkaian Program Impact Incubator dengan NextDev Summit 2024

NextDev Summit 2024 menampilkan inovasi hasil inkubasi, sesi konferensi, serta peluang membangun relasi.


Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

6 hari lalu

Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Bank Mandiri berhasil meraih sertifikasi ISO 56002 Kitemark, atas penerapan sistem manajemen inovasi yang sesuai dengan standar internasional.


Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

8 hari lalu

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

Fasilitas IDTH tidak hanya berperan sebagai pusat pengujian tapi juga sebagai centre of excellence


Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

12 hari lalu

Tim peneliti di Telkom University Bandung mengembangkan meteran air dengan sistem token. Gambar atas menunjukkan komponen di bagian dalam alat (Dok. Tim)
Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

Tim peneliti di Telkom University mengembangkan sistem perangkat lunak dan alat pencatat meteran air bagi kalangan pelanggan perusahaan air minum.


Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

13 hari lalu

Ilustrasi popok bayi sekali pakai dan cloth diapers. kangacare.com/Pop-buzz.com
Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

Popok clodi lebih ramah lingkungan dari pupuk sekali pakai


Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

14 hari lalu

Ilustrasi cokelat (pixabay.com)
Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.


Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

14 hari lalu

Dari kiri Head of Marketing Food and Ads Gojek Ignatius Satrio, VP of Regions Gojek Gede Mandala dan Head of Marketing Transport and Logistic Gojek Theresia Nadya saat meluncurkan penawaran langganan customer Gojek PLUS di Habitate Jakarta, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Selasa, 7 April 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

Bagi pelanggan yang sudah berlangganan Go Plus otomatis akan beralih ke Gojek Plus.


Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

16 hari lalu

Anggota tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember atau Unej (dari kiri) Bima Satria Yudhanto, Carel Aditya Saputra, dan Daniel Chrisna Putra. Mereka memenangi Bridge Design Competition (BDC) 2024 yang diselenggarakan Nanyang Technological University Singapore . Foto: Humas Universitas Jember
Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.