TEMPO.CO, Jakarta - Para siswa kelas 3 di SDN Ambon Kecamatan Kasemen Kota Serang Banten akhirnya bisa kembali merasakan belajar dengan meja dan kursi. Bantuan kursi dan meja telah datang ke sekolah mereka.
Para siswa ini sebelumnya belajar secara lesehan di kelas karena kursi dan meja belajar mereka rusak. Kondisi ini terjadi sejak tahun ajaran baru dimulai atau sekitar lima bulan.
Asisten II Sekretaris Daerah Kota Serang Yudi Suryadi mengatakan bantuan meja dan kursi disalurkan sebagai respons terhadap keadaan siswa kelas 3 SDN Ambon. "Sebanyak 10 setel meja dan kursi baru telah disalurkan pemkot ke SDN Ambon," kata dia, Senin, 20 November 2023.
Menurut Yudi, pengadaan meja dan kursi bisa segera dilakukan karena sifatnya relatif kecil dan bisa dilakukan penanganan melalui anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS). "Pengadaan ini bisa cepat dilakukan karena penggantian meja dan kursi yang tidak layak masih merupakan tingkat kerusakan kecil," ujarnya.
Dari adanya peristiwa ini, Pemkot Serang mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat terus melakukan pengecekan seluruh sekolah sehingga tak ada sekolah yang mengalami kekurangan fasilitas belajar mengajar.
“Khawatir masih ada sekolah yang kekurangan mebeler ini segera, kalau belum teranggarkan bisa dianggarkan," kata Yudi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang Tubagus Suherman mengatakan penyerahan kursi dan meja ini juga sebagai jawaban atas ultimatum Ketua DPRD Kota Serang yang sebelumnya mendatangi SDN Ambon. "Jadi dewan meminta dalam waktu dua minggu mebeler ini sudah ada dan jika dalam waktu itu tidak disiapkan maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang akan mendapatkan teguran keras dari beliau," kata dia.
Suherman mengatakan pihaknya membutuhkan waktu empat hari untuk memenuhi kebutuhan meja dan kursi di sekolah tersebut. Pihak sekolah juga telah mengajukan pengadaan meja dan kursi siswa di Aplikasi Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) sejak Juli lalu.
Kepala SDN Ambon Eti Herawati mengatakan jumlah siswa di SDN Ambon secara keseluruhan 202 siswa dengan jumlah enam kelas. Dan khusus untuk kelas tiga ada 20 siswa yang terpaksa belajar lesehan.
Menurut Eti, kursi dan meja belajar tidak ada lantaran sudah rusak dan sebagian ada yang diperbaiki sehingga sekolah terpaksa menggelar belajar mengajar dengan di lantai.
Pilihan Editor: Siswa SDN di Kota Ini Sudah 5 Bulan Belajar di Lantai