Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Erupsi Gunung Marapi Sulit Dideteksi, Alat Pemantau Sempat Dicuri

image-gnews
Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin 4 Desember 2023. Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl itu mengalami beberapa kali erupsi dan embusan sejak Minggu 3 Desember 2023 dengan status berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni waspada level II.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin 4 Desember 2023. Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl itu mengalami beberapa kali erupsi dan embusan sejak Minggu 3 Desember 2023 dengan status berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni waspada level II. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO.CO, BANDUNG – Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Hendra Gunawan mengatakan, Gunung Marapi termasuk salah satu gunung api yang sulit diprediksi gejala letusannya kendati sudah dilengkapi peralatan pemantauan gunung api yang relatif lengkap. “Dengan begitu banyak peralatan memang sifat dari erupsi Gunung Marapi ini sangat sulit dideteksi,” kata dia, Senin, 4 Desember 2023.

Hendra mengklaim peralatan yang disimpan PVMBG untuk mengamati Gunung Marapi relatif lengkap. Semua peralatan tersebut diklaimnya berfungsi saat letusan tiba-tiba gunung tersebut yang terjadi 3 Desember 2023. “Memang pernah ada gangguan pada awal 2023 ini, pada Maret sempat dicuri peralatan di StasiuN GGSL di timur dan ini sudah dua kali kecurian, 2020 dan 2023,” kata dia.

Hendra mengatakan dengan peralatan yang lengkap tersebut, data yang terpantau tetap minim karena Gunung Marapi sendiri minim menunjukkan aktivitasnya. Misalnya, kata dia, gunung tersebut jarang menghasilkan gempa vulkanik yang biasanya menjadi penanda erupsi pada umumnya gunung api. “Sangat miskin gempa vulkanik di Gunung Marapi,” kata dia.

Dengan tingkat kesulitan tersebut yang menjadi alasan PVMBG menetapkan status aktivitas Gunung Marapi berada di Level II sejak tahun 2011. Dengan status aktivitas tersebut PVMBG merekomendasikan untuk mengantisipasi letusan Gunung Merapi yang bisa tiba-tiba saja terjadi.

“Ini yang menjadi alasan kita selalu Level II untuk antisipasi preventif agar menghindari kejadian yang tidak kita inginkan bersama,” kata Hendra.

Hendra mengatakan, saat ini aktivitas vulkanik Gunung Marapi berada di Kawah Verbeek. Ia menunjukkan foto kawah tersebut yang diambil pada Agustus 2023. Kawah tersebut seperti lubang raksasa dan tidak terlihat adanya asap dari dalamnya.

“Ini yang membuat kita masyarakat melihat gunung ini seperti aman tidak ada apa-apa. Yang sangat berbahaya yang diam seperti ini, oleh karenanya relasinya dengan kenapa ada di Level II karena seperti ini. Level II artinya lebih ke preventif, secara visual memang tidak ada apa-apa, dan secara kegempaan mungkin hanya ada satu gempa per bulan. Tapi sejarahnya erupsinya selalu terjadi,” kata Hendra.

Dilarang Mendekat Sejauh 3 Kilometer dari Kawah Gunung Marapi

Hendra mengatakan tindakan antisipasi lainnya dengan mematok rekomendasi agar tidak mendekat dalam radius tiga kilometer dari kawah aktif Gunung Marapi. “Oleh karenanya, kami buat rekomendasi tiga kilometer berdasarkan statistik adanya erupsi setiap dua sampai empat tahun, hanya tanggal dan bulan kami tidak pernah tahu, ini kondisinya,” kata dia.  

Hendra mengatakan, pada 3 Desember 2023 pukul 14.54 WIB terjadi letusan tiba-tiba dengan menghasilkan abu setinggi 3 kilometer. Letusan dengan intensitas tersebut memang bukan yang pertama, dan bukan terhitung yang terbesar.  “Sekitar 2017 erupsi kurang lebih sama dan saat itu sedang banyak pendaki juga, tapi tidak ada korban,” kata dia.

Diduga Akumulasi Gas yang Terkumpul Bertahun-tahun

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Erupsi yang terjadi 3 Desember 2023, menurut dia, diduga akibat akumulasi gas yang terkumpul selama bertahun-tahun. “Dugaan kami sementara, faktor erupsi kemarin itu mungkin ada akumulasi gas secara perlahan, sulit diprediksi karena kecil. Tapi, berakumulasi selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, itu yang menyebabkan erupsi Gunung Marapi butuh waktu 2 tahun 4 tahun, semakin lama tidak erupsi, potensi erupsinya semakin kuat karena ada akumulasi gas,” kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gunung Semeru Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

21 jam lalu

Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu petang, 18 Mei 2024.  (PVMBG)
Gunung Semeru Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

Gunung Semeru kembali erupsi dan melontarkan abu vulkanik setinggi 800 meter. Dua hari berturut-turut Semeru juga berkali-kali erupsi.


Gunung Marapi Belum Punya Sabo Dam, Bandingkan dengan 272 di Lereng Merapi

1 hari lalu

Sebuah mobil yang terdampak banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu, 12 Mei 2024. Banjir bandang akibat meluapnya aliran air lahar dingin Gunung Marapi serta hujan deras di daerah itu mengakibatkan 18 tewas, sejumlah rumah rusak dan ratusan warga diungsikan. ANTARA/Iggoy El Fitra
Gunung Marapi Belum Punya Sabo Dam, Bandingkan dengan 272 di Lereng Merapi

Sumatera Barat membutuhkan sedikitnya 150 unit sabo dam untuk mengantisipasi potensi banjir lahar dan banjir bandang dari lereng Gunung Marapi.


Letusan Gunung Ibu Merusak Peralatan Pemantau Gempa Vulkanik

1 hari lalu

Kilatan petir muncul saat aktivitas erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Sulawesi Utara, Sabtu, 18 Mei 2024. Pos Pengamatan Gunung Ibu melaporkan gumpalan awan abu vulkanik setinggi empat kilometer yang terbentuk akibat letusan Gunung Ibu menciptakan fenomena unik berupa kilatan-kilatan petir yang menerangi puncak gunung api tersebut. Dok. PVMBG
Letusan Gunung Ibu Merusak Peralatan Pemantau Gempa Vulkanik

Pemantauan rekaman aktivitas gempa vulkanik Gunung Ibu selanjutnya akan menggunakan peralatan yang dipasang di stasiun baru.


Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

1 hari lalu

Erupsi Gunung api Ibu di Maluku Utara, pukul 13.54 WIT, Rabu, 15 Mei 2024. Badan Geologi mencatat semburan abu vulkanik mencapai ketinggian 5.000 meter dari atas puncak. Sumber: Badan Geologi
Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

Warga yang tinggal di tujuh desa dievakuasi setelah Gunung Ibu dua kali meletus pada Sabtu, 18 Mei 2024.


Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

2 hari lalu

Kolom abu vulkanik membumbung dengan ketinggian kurang lebih lima ribu meter dari puncak Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, pada Senin, 13 Mei 2024. ANTARA/HO-PVMBG
Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

Dalam semalam, Gunung Ibu dan Gunung Semeru bergantian mengalami erupsi. Badan Geologi, melalui PVBMG, merekomendasikan penetapan daerah berbahaya.


Rentetan Erupsi Gunung Semeru Hari Ini: Kolom Abu Sampai 800 Meter, Awan Panas 3 Kilometer

2 hari lalu

Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu petang, 18 Mei 2024.  (PVMBG)
Rentetan Erupsi Gunung Semeru Hari Ini: Kolom Abu Sampai 800 Meter, Awan Panas 3 Kilometer

Gunung Semeru dilaporkan erupsi sepanjang Sabtu, 18 Mei 2024. Status masih Siaga.


Gunung Semeru Enam Kali Erupsi pada Sabtu Pagi, Masyarakat Diminta Waspada

2 hari lalu

Gunung Semeru erupsi dengan letusan abu vulkanik setinggi 600 meter di atas puncak pada Sabtu, 18 Mei 2024, pukul 08.04 WIB (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Semeru Enam Kali Erupsi pada Sabtu Pagi, Masyarakat Diminta Waspada

Erupsi Gunung Semeru pertama terjadi pada pukul 05.06 WIB dengan visual letusan tidak teramati.


Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

3 hari lalu

Kondisi jalan nasional di Air Terjun Lembah Anai yang terban akibat diterjang banjir lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Minggu, 12 Mei 2024. (Antara/Fandi Yogari).
Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

Terpisah, Bupati Tanah Datar Eka Putra mengaku sudah sering memberikan peringatan kepada pengusaha yang berada di kawasan Lembah Anai.


Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

3 hari lalu

Kondisi banjir besar di Mahakam Ulu dengan lima kecamatan dan 37 desa yang terdampak. ANTARA/HO-Basarnas Kaltim
Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

Peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Kamis siang lalu menyebut Sumatera Barat dan Kalimantan Timur ada di antaranya. Simak selengkapnya.


Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

4 hari lalu

Sebuah mobil yang terdampak banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu, 12 Mei 2024. Banjir bandang akibat meluapnya aliran air lahar dingin Gunung Marapi serta hujan deras di daerah itu mengakibatkan 18 tewas, sejumlah rumah rusak dan ratusan warga diungsikan. ANTARA/Iggoy El Fitra
Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik