TEMPO.CO, Bandung - Institut Teknologi Bandung atau ITB menggelar pameran riset, inovasi dan pengabdian masyarakat, Rabu,20 Desember 2023. Lebih dari 700 poster dipajang di Aula Barat ITB.
“Semua upaya ini untuk memperkuat budaya ilmiah unggul,” kata Rektor ITB Reini D. Wirahadikusumah dalam pidatonya.
Reni mengatakan acara pameran itu akan jadi tradisi setiap tahun, termasuk ketika masa pandemi lalu. Sejak 2019, ITB menginisiasi alokasi anggaran penelitian dan pengabdian masyarakat serta inovasi yang nilai dananya terus ditingkatkan.
“Awal tahun depan kita lakukan evaluasi, bagaimana (penggunaan) dana yang tidak sedikit setahu saya Rp 100 miliar lebih,” ujar Reini.
Dana sebesar itu digelontorkan ke kalangan sivitas akademika untuk membangun budaya dan memperkuat atmosfer serta menggairahkan penelitian di ITB. Reni juga berterima kasih kepada mahasiswa yang ikut membantu para dosen untuk melakukan riset, inovasi, dan pengabdian ke masyarakat.
Secara khusus, ITB mengundang pejabat dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Sebelumnya menurut Reini, pihak dari ITB sering ke kementerian itu terkait program Desa Ganesha atau Desanesha.
ITB juga membuat proposal ke menteri untuk menjadi mitra kementrian dan memperbesar skala program di daerah tertinggal, terbelakang, dan terluar atau 3T. “Harapan kami dapat menjadi mitra Kemendes untuk membangun desa-desa dari Sabang sampai Merauke,” kata Reni.
Selain itu, ITB menjalin program dengan Pertamina yang bertujuan membina generasi muda untuk membuat perusahaan rintisan atau start up di bidang energi terbarukan. Para peserta dari kalangan mahasiswa itu berasal dari 25 kampus di Indonesia.
“Pesertanya lebih dari harapan, kontraknya 170 yang daftar 300 lebih,” ujar Reini.
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat atau LPPM ITB Deny Willy Junaidy mengatakan pada 2023, ada 74 kegiatan yang berkolaborasi dengan Kementerian Desa. “Kita menyasar desa-desa tertinggal daerah 3T wilayah Indonesia timur,” kata dia.
LPPM ITB meluncurkan aplikasi Desanesha pada acara Pameran Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat pada 20 Desember 2022. Aplikasi itu bertujuan menghubungkan pakar ITB pada kepala desa, khususnya di daerah 3T untuk mendukung target pengabdian masyarakat ITB.
Pilihan Editor: Mahasiswa ITB Buat Konsep Sistem Drainase Berkelanjutan di IKN Nusantara, Begini Cara Kerjanya