Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah 60 Tahun, AI Temukan Formula Antibiotik Baru yang Mampu Lawan Bakteri Resisten Obat

image-gnews
Ilustrasi kecerdasan buatan untuk kesehatan. Kredit: Antaranews
Ilustrasi kecerdasan buatan untuk kesehatan. Kredit: Antaranews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak lebih dari 60 tahun yang lalu, kelas antibiotik baru untuk mengobati infeksi Staphylococcus aureus (MRSA) yang resisten terhadap obat telah ditemukan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) berbasis mesin pembelajaran.

Dilansir dari laman resmi MIT, penemuan penting untuk meningkatkan perawatan kesehatan global ini dilakukan oleh para peneliti yang terafiliasi dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT), Harvard University, dan Broad Institute of MIT and Harvard di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat.

Latar Belakang Krisis Resistensi Antimikroba

Resistensi antimikroba merupakan penyebab utama kematian secara global, dan ancaman kesehatan masyarakat. Menurut laporan The Review on Antimicrobial Resistance yang ditugaskan oleh Pemerintah Inggris, diperkirakan 10 juta orang akan meninggal setiap tahunnya pada 2050 akibat AMR.

Pada tingkat global, lebih dari 4,95 juta kematian terkait dengan resistensi antimikroba bakteri, dan 1,27 juta meninggal langsung karena resistensi antimikroba. Di Amerika Serikat, terdapat lebih dari 2,8 juta infeksi yang resisten terhadap antimikroba dan 35.000 kematian setiap tahunnya menurut laporan Antibiotic Resistance Threats in the United States, 2019 oleh U.S. Centers for Disease Control (CDC).

Peran AI dalam Penemuan Antibiotik Baru

Staphylococcus aureus (S. aureus), juga dikenal sebagai staph merupakan bakteri Gram-positif yang menyebabkan berbagai infeksi pada manusia seperti infeksi kulit, sepsis, dan pneumonia mematikan. Methicillin-resistant S. aureus (MRSA) sendiri menyebabkan lebih dari 120.000 kematian di seluruh dunia pada 2019 menurut laporan Institute for Health Metrics and Evaluation.

Penelitian yang dipimpin oleh Profesor MIT James Collins dan rekan-rekannya menggunakan platform kecerdasan buatan untuk graph neural networks (GNN) yang disebut Chemprop. GNN merupakan jaringan saraf buatan yang dapat memproses struktur data grafik untuk melakukan prediksi, analisis, dan tugas klasifikasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Studi kami menunjukkan bahwa jaringan saraf tiruan dapat dipahami dan dijelaskan dengan lebih baik menggunakan pencarian berbasis grafik untuk alasan substruktur kimia yang merekapitulasi prediksi model," tulis James Collins dan rekan penulis studi tersebut.

Mereka menyaring lebih dari 39.300 senyawa untuk aktivitas penghambatan pertumbuhan dari strain methicillin-susceptible, S. aureus RN4220, yang menghasilkan 512 senyawa kandidat aktif.

Dilansir dari PsychologyToday, dari 512 senyawa antibakteri aktif, 40% di antaranya diketahui bersifat sitotoksik. Namun, setelah proses penyaringan lebih lanjut, 306 senyawa terpilih tanpa adanya sitotoksisitas terhadap tiga jenis sel manusia yang digunakan untuk penyaringan.

Setelah itu, para peneliti melibatkan empat ensemble model AI untuk memprediksi kemampuan antibiotik dan sitotoksisitas dari 12 juta senyawa. Hasil akhirnya adalah 283 senyawa yang diuji secara eksperimental melawan MRSA di laboratorium, menghasilkan dua senyawa kandidat antibiotik yang diuji pada tikus.

Profesor Collins menyatakan, "Pendekatan kami mengungkapkan beberapa senyawa dengan aktivitas antibiotik terhadap S. aureus. Dari jumlah tersebut, kami menemukan bahwa satu kelas struktural menunjukkan selektivitas yang tinggi, mengatasi resistensi, memiliki sifat toksikologi dan kimiawi yang baik, dan efektif dalam pengobatan topikal dan sistemik MRSA pada model infeksi tikus."

Pilihan editor: Sudah Terdeteksi di Indonesia, Begini Cara Mencegah Mycoplasma Pneumoniae

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


OpenAI Meluncurkan GPT4o, Mengenal Model AI Baru Ini

4 jam lalu

OpenAI. openai.com
OpenAI Meluncurkan GPT4o, Mengenal Model AI Baru Ini

OpenAI mengumumkan peluncuran model kecerdasan buatan generatif baru bernama GPT-4o


Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

6 jam lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

Teknologi AI yang berkembang bisa membawa dampak negatif dan positif.


OpenAI Luncurkan GPT-4o, Model AI yang Lebih Pintar Merespons Perintah Suara

15 jam lalu

Chatgpt. Shutterstock
OpenAI Luncurkan GPT-4o, Model AI yang Lebih Pintar Merespons Perintah Suara

Model ChatGPT terbaru, GPT-4o lebih handarl merespons perintah dari pengguna., terutama yang berupa input suara.


Bersaing Membuat Film Pendek dengan AI, Mengenal Cinema Synthetica

23 jam lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
Bersaing Membuat Film Pendek dengan AI, Mengenal Cinema Synthetica

Kompetisi Cinema Synthetica menantang para sineas muda untuk membuat film pendek menggunakan kecerdasan buatan atau AI


Dibanderol Hingga Rp 75 Juta, Begini Spesifikasi Laptop Gaming Terbaru Asus

23 jam lalu

Tampilan laptop gaming Asus ROG Strix Scar 18 Seri G834JYR (Dok. Istimewa)
Dibanderol Hingga Rp 75 Juta, Begini Spesifikasi Laptop Gaming Terbaru Asus

Laptop AsusROG Strix Scar 18 (G834JYR) yang rilis pada awal 2024 diklaim memiliki performa lengkap. Masuk segmen laptop premium seharga Rp 75 juta.


Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

2 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

Kemampuan sistem AI ini dapat melakukan hal-hal seperti membodohi pemain game online atau melewati captcha.


Survei Microsoft dan LinkedIn: Perusahaan Lebih Tertarik pada Karyawan dengan Keterampilan AI

2 hari lalu

Implementasi kecerdasan buatan atau AI banyak ditemukan di berbagai bidang, termasuk pendidikan. Berikut deretan aplikasi AI untuk pembelajaran. Foto: Canva
Survei Microsoft dan LinkedIn: Perusahaan Lebih Tertarik pada Karyawan dengan Keterampilan AI

Penelitian Microsoft dan LinkedIn membuktikan korporasi kini lebih menginginkan pekerja dengan kemampuan AI. Budaya AI terus berkembang di kantoran.


Gelar Kompetisi Drone Tempur Loyal Wingman, Angkatan Udara Amerika Pilih 2 Finalis Ini

4 hari lalu

Drone Gambit dari General Atomic. Foto : General Atomic
Gelar Kompetisi Drone Tempur Loyal Wingman, Angkatan Udara Amerika Pilih 2 Finalis Ini

Kompetisi drone tempur ini telah menyisihkan tiga perusahaan teknologi militer dirgantara raksasa--Boeing, Lockheed-Martin, dan Northrup-Grumman.


Serba-serbi Wonderland yang akan Tayang 5 Juni 2024

4 hari lalu

Bae Suzy dan Park Bo Gum dalam film Wonderland. Foto: Instagram/@acemaker.movie
Serba-serbi Wonderland yang akan Tayang 5 Juni 2024

Setelah pertama kali diumumkan pada 2020, jadwal tayang film Wonderland garapan sutradara Kim Tae Yon akhirnya rilis


Seberapa Bergantung China Terhadap Teknologi Kecerdasan Buatan Amerika Serikat?

4 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Seberapa Bergantung China Terhadap Teknologi Kecerdasan Buatan Amerika Serikat?

Langkah Departemen Perdagangan AS ditujukan untuk mengekspor model kecerdasan buatan atau AI berpemilik ataukah sumber tertutup?