Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ledakan Beruntun Bintik Matahari Raksasa, Apa Dampaknya ke Bumi?

image-gnews
Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini. Foto: Canva
Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ukuran bintik matahari atau sunspot yang pekan lalu mengeluarkan tiga ledakan kelas X semakin membesar. Sunspot yang dinamai AR3590 itu sedang menghadap ke bumi dan masih berpotensi menimbulkan ledakan baru. Mengingat tingginya aktivitas magnetik di bintik tersebut, para ilmuwan mengkhawatirkan dampak jilatan api surya itu terhadap bumi.  

Dilansir dari laman Live Science pada Rabu, 28 Februari 2024, sunspot AR3590 pertama kali muncul di permukaan matahari yang menghadap Bumi pada 18 Februari lalu. Ukurannya membengkak dengan sangat cepat menjadi bidang gelap yang beberapa kali lebih luas dari planet kita.

Pada 21 Februari, AR3590 memuntahkan ledakan kelas X—aktivitas lidah api matahari paling kuat—dengan magnitudo X1,7 dan X1,8. Sehari setelahnya, bintik yang sama kembali melontarkan suar berkekuatan X6,3—ledakan masif yang terakhir terlihat pada 2017.

Tiga ledakan beruntun terpaksa diikuti pemadaman radio sementara di Bumi. Sejauh ini, jilatan kelas X itu tidak memicu lontaran massa koronal (CME), awan plasma bermagnet dari matahari. Jika terlontar hingga menghantam perisai magnet bumi, CME berpotensi memicu badai geomagnetik yang parah.

Dalam skenario terburuk itu, medan magnet bumi bisa terganggu dan dampaknya akan menjalar ke infrastruktur di darat. CME memicu tampilan aurora yang menakjubkan, namun di saat bersamaan satelit bisa berjatuhan kembali ke bumi.

Berdasarkan pantauan SpaceWeather yang dinukil oleh Live Science, AR3590 terus membesar, dua kali lipat melebihi kondisi pekan lalu. Bisa dibilang bintik itu menjadi terbesar dalam siklus matahari terbaru yang dimulai sejak 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para ahli memperkirakan medan magnet di AR3590 sedang tidak stabil dan masih menyimpan energi ledakan kelas X. Diamati selama beberapa hari terakhir, sunspot tersebut hanya mengeluarkan jilatan matahari kelas M yang lebih lemah dibanding X. Situasi itu membuat para ilmuwan bimbang soal adanya sisa energi yang belum terlepas.

Peristiwa Carrington, Ledakan Matahari yang Pernah Mengusik Bumi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

20 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

20 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.


Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

21 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Gerhana matahari total 8 April akan membuat ledakan-ledakan di matahari terlihat.


Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

21 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

24 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

30 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.


Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

40 hari lalu

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.


Ramai Isu Badai Matahari, Peneliti Antariksa BRIN Jelaskan Dampaknya ke Bumi

44 hari lalu

Memprediksi Badai Matahari dalam 24 Jam
Ramai Isu Badai Matahari, Peneliti Antariksa BRIN Jelaskan Dampaknya ke Bumi

Badai matahari merupakan istilah dari aktivitas tata surya terkait bintik matahari yang kemunculannya bisa diamati atau dipantau dari bumi.


Viral Penampakan 2 Matahari di Mentawai Jelaskan Fenomena Langka Sun Dog

23 Februari 2024

Video viral di media sosial menyebut penampakan dua matahari di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang dikenal sebagai fenomena sun dog. Instagram
Viral Penampakan 2 Matahari di Mentawai Jelaskan Fenomena Langka Sun Dog

Sun dog juga bisa terlihat seperti ada 7 matahari di langit. Masyarakat di Indonesia beruntung kalau bisa melihat fenomena ini.


Mengapa Awan Hujan Berwarna Abu-abu?

27 Desember 2023

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Mengapa Awan Hujan Berwarna Abu-abu?

Awan hujan berwarna abu-abu karena ketebalannya atau ketinggiannya.