Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

image-gnews
Ekspresi seorang anak Palestina saat antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ekspresi seorang anak Palestina saat antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGaza tenggelam dengan cepat ke dalam krisis kemanusiaan terburuk yang pernah terjadi sepanjang memori dunia modern. Lebih dari tiga perempat dari 2,2 juta penduduk Gaza, yang separuh di antaranya adalah anak-anak, menjadi pengungsi di tanah kelahirannya sendiri. Mereka terjebak dalam satu area permukiman paling padat di dunia dengan akses kepada makanan, air bersih, atau layanan kesehatan yang sangat minim.

Sejak 7 Oktober lalu, ketika wilayahnya diserang kelompok militan Hamas hingga menewaskan lebih dari seribu warga sipil, Israel telah dengan intensif membombardir Gaza. Pasukan Israel memblok aliran bantuan kemanusiaan dan melumpuhkan infrastruktur sipil yang ada di kota itu. Dampaknya, menurut PBB, telah lebih dari 30 ribu warga Palestina tewas di Gaza--kebanyakan wanita dan anak-anak--dan lebih dari 72 ribu terluka.

Angka-angka itu baru menunjukkan permulaan dari bencana kesehatan publik di Gaza. Hal itu karena mereka yang bertahan sekalipun harus hidup dengan efek perang ini sepanjang hayatnya. Ribuan warga Palestina menjadi cacat, memiliki imunitas yang menurun, sakit mental, dan mengalami kondisi kronis lainnya. Diperkirakan, pemulihannya butuh periode satu dekade ke depan yang mana tidak satu pun organisasi bantuan global mengaku  telah membuat rencana untuk itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Program Pangan Dunia (WFP), Unicef, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, CARE International, dan Doctors Without Borders seluruhnya menyatakan belum memiliki rencana jangka panjang dan konkret yang berkecukupan untuk isu kesehatan masyarakat di Gaza. Beberapa lainnya malah belum memberi jawab apapun. 

Kurangnya perencanaan untuk kebutuhan layanan kesehatan di Gaza satu dekade ke depan bisa jadi memang karena dahsyatnya krisis kemanusiaan saat ini. Kebanyakan orang-orang di Gaza kini hidup dalam kondisi penuh sesak tanpa layanan pengolahan dan pengangkutan sampah. Rata-rata, setiap orang hanya mendapat kurang dari satu liter air bersih per hari. Penyakit menular pun menjadi merajalela. 

Sebuah survei terbatas di area penampungan pada Desember dan Januari lalu menemukan sedikitnya 90 persen balita terjangkit satu atau lebih penyakit menular. Sebanyak 70 persen terserang diare dalam dua pekan terakhirnya. "Dan itu tidak termasuk ratusan ribu orang yang berada di luar tenda-tenda penampungan," kata Margaret Harris, salah satu juru bicara WHO.

Kelaparan di Gaza

Kelaparan pun terjadi luas di Gaza. Hampir dua per tiga rumah tangga hanya makan sekali sehari, dan seperempat populasi menghadapi kelaparan dan malnutrisi ekstrem. Menurut survei yang pernah dilakukan terbatas di area penampungan pada Desember dan Januari lalu, kondisi paling parah ada di Gaza utara di mana satu dari enam anak kekurangan gizi.

Paket jatuh ke arah Gaza, setelah dijatuhkan dari pesawat militer berbendera Yordania, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, seperti yang terlihat dari perbatasan Israel dengan Gaza di Israel selatan 7 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan pada 7 Maret lalu saja ada 20 orang, termasuk 15 anak-anak, meninggal karena malnutrisi dan dehidrasi. Angka sebenarnya bisa jadi jauh lebih besar daripada itu.

"Hal yang sulit tentang malnutrisi pada anak-anak adalah bahwa dia menyebabkan lebih banyak penyakit menjangkit," kata Tanya Haj-Hassan dari Doctors Without Borders. Menurutnya, anak-anak yang kurang gizi lebih rentan terinfeksi penyakit, membuat mereka lebih sulit lagi menyerap nutrisi. "Dan ini menjadi bola salju menuju kematian."

Baca halaman berikutnya: Cacat fisik dan ancaman gangguan kejiwaan anak-anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

10 menit lalu

Helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi lepas landas, dekat perbatasan Iran-Azerbaijan, 19 Mei 2024. Helikopter yang membawa Raisi kemudian jatuh.  Ali Hamed Haghdoust/IRNA/WANA via REUTERS
Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

Israel dilaporkan membantah terlibat dalam kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang tewas akibat kecelakaan helikopter pada Minggu


Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

3 jam lalu

Miliarder Elon Musk (kiri) dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengunjungi pemukiman Kfar Aza di Israel selatan, salah satu lokasi yang menjadi sasaran Hamas pada 7 Oktober lalu, di Kfar Aza, Israel, 27 November 2023. Musk pada hari Senin menyuarakan dukungannya untuk Israel untuk menumpas militan Palestina, Hamas, setelah bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. GPO/Amos Ben Gershom
Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

Saat Elon Musk sumbangkan Starlink untuk misi kemanusiaan di Gaza, Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi curiga hal itu bakal dieksploitasi Hamas.


Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

8 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

Retno Marsudi mengatakan resolusi Majelis Umum PBB saja tidak cukup, melainkan perlu ada upaya mewujudkan keanggotaan penuh Palestina di PBB.


Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

8 jam lalu

Seseorang memegang bendera Palestina saat demonstran berbaris menuntut gencatan senjata dan diakhirinya serangan Israel di Gaza, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 Maret 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.


Jalur Gaza Sudah Dipenuhi Tentara Israel

9 jam lalu

Potongan video yang menunjukkan kendaraan militer Israel selama operasi yang diklaim dilakukan di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 8 Desember 2023. Militer Israel mengeklaim pasukannya telah menerobos Jabalia, Shuja'iyya dan daerah Khan Younis. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Jalur Gaza Sudah Dipenuhi Tentara Israel

Warga menceritakan seluruh wilayah Jalur Gaza sudah dimasuki tentara Israel, termasuk Rafah.


Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

10 jam lalu

Mahasiwa mengikuti aksi mengecam Israel saat peringatan 76 tahun Hari Nakba di halaman kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 15 Mei 2024. Eskalasi pembantaian warga sipil oleh Israel terus terjadi yang memakan korban jiwa puluhan ribu rakyat Palestina di Gaza yang memicu gelombang unjuk rasa anti Israel secara global. TEMPO/Prima mulia'
Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

"Memasifkan gerakan boikot dan menarik investasi dalam bentuk apapun terhadap produk yang mendukung dan berafiliasi dengan zionis Israel," ujar perwakilan aksi, Fikri Arif Pradita, diikuti para peserta


Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

21 jam lalu

Menteri kabinet Darurat Israel dan politisi oposisi Benny Gantz pergi setelah dia berbicara kepada pers di Kiryat Shmona, Israel 14 November 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

Kabinet perang Israel diambang perpecahan. Menteri Benny Gantz yang merupakan tokoh oposisi mengancam akan menarik dukungan dari pemerintahan.


Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

1 hari lalu

Hakim di Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan tindakan darurat terhadap Israel menyusul tuduhan Afrika Selatan bahwa operasi militer Israel di Gaza adalah genosida yang dipimpin negara, di Den Haag, Belanda, 26 Januari 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

Seorang wanita dikeluarkan dari sidang Mahkamah Internasional atau ICJ saat pejabat Israel menyampaikan pendapatnya.


Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

1 hari lalu

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berpose saat berkunjung ke Tembok Cina di Beijing, Cina 21 Februari 2019. Mohammed bin Salman berkunjung ke Tembok Cina menjelang melakukan pertemuan penting dengan Presiden Xi Jinping. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.


Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

1 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.