Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan

image-gnews
Penggundulan hutan di India. [www.nature.com]
Penggundulan hutan di India. [www.nature.com]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tanggal 21 Maret diperingati sebagai Hari Hutan Internasional atau International Day of Forests. Dilansir dari laman FAO Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mencanangkan tanggal 21 Maret sebagai Hari Hutan Internasional (IDF) sejak tahun 2012.

Tujuannya adalah untuk merayakan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan keberlangsungan semua jenis hutan di seluruh dunia. Pentingnya keberadaan hutan harus disadari oleh setiap orang, terutama generasi muda saat ini sebagai penerus kehidupan selanjutnya.  

Pada setiap Hari Hutan Internasional, negara-negara didorong untuk melakukan upaya lokal, nasional dan internasional untuk mengatur kegiatan yang melibatkan hutan dan pohon, seperti kampanye penanaman pohon. Setiap tahun PBB dan tiap-tiap negara membuat tema masing-masing untuk memperingati Hari Hutan. Tema dari PBB sendiri setiap tahun untuk Hari Hutan Internasional dipilih oleh lembaga Collaborative Partnership on Forests.

Dan tema tahun 2024 adalah hutan dan inovasi. Sementara Indonesia sendiri lewat akun media sosial X Sekretariat Negara membagikan peringatan hari hutan tahun 2024 ini mengambil tema "Hutan dan Inovasi: Solusi Baru untuk Dunia yang Lebih Baik", untuk memerangi deforestasi atau penebangan hutan secara liar. 

Sejarah International Day of Forests

Hari Hutan internasional dicetuskan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan mencanangkan tanggal 21 Maret sebagai Hari Hutan Internasional pada tahun 2012. Tujuannya agar negara-negara didorong untuk melakukan upaya lokal, nasional dan internasional untuk mengatur kegiatan yang melibatkan hutan dan pohon, seperti kampanye penanaman pohon. Hal ini merupakan buntut dari rusaknya ekosistem hutan di berbagai negara di belahan dunia.  

Upaya ini sengaja dilakukan PBB sebagai bentuk komitmen menjaga lingkungan untuk masa depan. Kemudian PBB menggandeng beberapa lembaga seperti Forum Hutan PBB bersama Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO). Selanjutnya mereka bekerja sama dengan Pemerintah, Kemitraan Kolaboratif Hutan dan organisasi terkait lain di bidangnya. 

Lebih lanjut Hari Hutan Internasional tak hanya sebagai aksi simbolik, tetapi adanya kesungguhan PBB dengan mengajak dunia internasional untuk mengurangi deforestasi dan degradasi hutan, serta memulihkan dan mengelola hutan secara berkelanjutan. Ini juga sebagai langkah penting untuk mencapai tujuan global tahun 2030. Sejak tahun 1990, lebih dari 420 juta hektar hutan telah hilang. Meskipun laju deforestasi telah melambat, 10 juta hektar hutan masih hilang setiap tahunnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara telah meluncurkan AIMP4 Forests, sebuah program lima tahun yang bertujuan untuk mendukung pemantauan hutan berdasarkan teknologi pemantauan modern dan inovasi teknis, serta pemanfaatan data luar angkasa dengan menggunakan penginderaan jauh. 

Menjaga hutan berarti menjaga bumi. Hal ini karena hutan merupakan rumah bagi 80% berbagai macam spesies hewan. Penggundulan hutan yang terjadi mengakibatkan banyak sekali kerugian. Lebih dari 30% penyakit baru yang dilaporkan sejak tahun 1960 disebabkan oleh perubahan penggunaan lahan, termasuk penggundulan hutan. Hutan mengandung lebih dari ½ stok karbon global dalam bentuk tanah dan tumbuh-tumbuhan. 

Deforestasi 

Setiap tahunnya hutan yang hilang akibat deforestasi kira-kira setara dengan 14 juta lapangan sepak bola. Mengakibatkan daerah aliran sungai dan lahan basah yang mengelilingi hutan harus menyusut, padahal wilayah itu menyediakan 75% air tawar yang dapat diakses di dunia. 

Melalui tema Hari Hutan Internasional tahun ini PBB ingin semakin menggencarkan Inovasi dan teknologi untuk mendorong pemantauan hutan, yang memungkinkan negara-negara di dunia melacak dan melaporkan hutan mereka dengan lebih efektif. Dikutip dari laman United Nations ebanyak 13,7 miliar ton pengurangan atau peningkatan emisi karbon dioksida hutan telah dilaporkan ke Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim melalui pemantauan hutan yang makin transparan dan inovatif.

FAO.ORG | SETKABGOID | UN.ORG 
Pilihan editor: Dunia Kehilangan Hutan Setiap Tahun Lebih dari Setengah Pulau Sulawesi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

29 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa malam, 27 Februari 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.


365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

29 hari lalu

Sawit 2
365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.


Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

29 hari lalu

Shutterstock.
Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.


Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

30 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.


Nikson Nababan Perjuangkan Hutan Adat di Tapanuli Utara

31 hari lalu

Nikson Nababan Perjuangkan Hutan Adat di Tapanuli Utara

Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan, sukses memperjuangkan hutan negara seluas 15.879 Hektare (Ha) menjadi hutan adat, di Kabupaten Tapanuli Utara.


Hutan Kota UI, Kampus Komitmen Pertahankan Dominasi Kawasan Hijau 70:30

32 hari lalu

Hutan Kota UI ANTARA
Hutan Kota UI, Kampus Komitmen Pertahankan Dominasi Kawasan Hijau 70:30

Keberadaan Hutan Kota UI dan komitmen kawasan hijau itu diangkat saat masyarakat global memperingati Hari Hutan Sedunia yang jatuh pada 21 Maret.


Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

32 hari lalu

Massa buruh membawa poster saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Para buruh juga menuntut pemerintah untuk menghentikan obral tanah dan hutan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). TEMPO/M Taufan Rengganis
Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

Kondisi hutan di IKN yang sudah ditetapkan sebagai kawasan lindung masih jauh dari kondisi ideal.


Agar Dilirik Wisatawan, Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Diusulkan Digarap Sistem Blok

37 hari lalu

Taman Hutan Raya Bunder di Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. (Dok.istimewa)
Agar Dilirik Wisatawan, Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Diusulkan Digarap Sistem Blok

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan pengelolaan Taman Hutan Raya Bunder di Kabupaten Gunungkidul dengan sistem blok.


OIKN Klaim 65 Persen Kawasan IKN akan Menjadi Hutan Tropis

39 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
OIKN Klaim 65 Persen Kawasan IKN akan Menjadi Hutan Tropis

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan 65 persen kawasan IKN akan bisa dijadikan hutan tropis kembali.


Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

39 hari lalu

Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) mengamuk dan mengalami gigi taring patah karena mengigit kandang besi saat masuk perangkap di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.