Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunung Semeru Berturut-turut Erupsi, Berikut Riwayat Letusan Gunung Api Tertinggi di Jawa Timur

image-gnews
Gunung Semeru erupsi dengan letusan abu vulkanik setinggi 600 meter di atas puncak pada Sabtu, 18 Mei 2024, pukul 08.04 WIB (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Semeru erupsi dengan letusan abu vulkanik setinggi 600 meter di atas puncak pada Sabtu, 18 Mei 2024, pukul 08.04 WIB (ANTARA/HO-PVMBG)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami enam kali erupsi berturut-turut pada Jumat pagi, 24 Mei 2024 menghasilkan abu vulkanik setinggi 400 hingga 900 meter di atas puncak.

Gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini pertama kali erupsi pada pukul 00.04 WIB, diikuti oleh erupsi-erupsi berikutnya pada pukul 01.37 WIB, 02.26 WIB, 03.41 WIB, 05.27 WIB, dan erupsi terakhir pada pukul 06.12 WIB dengan ketinggian abu vulkanik bervariasi antara 400 hingga 900 meter di atas puncak.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 24 Mei 2024, pukul 06.12 WIB dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, dikutip dari Antara.

Sigit menjelaskan bahwa kolom abu vulkanik berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke tenggara. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 137 detik.

Erupsi pada pukul 05.27 WIB menghasilkan kolom abu setinggi sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 mdpl, dengan warna abu putih hingga kelabu dan intensitas tebal mengarah ke timur dan tenggara. Erupsi ini terekam dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 122 detik.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudi Cahyono, menyatakan bahwa erupsi Gunung Semeru terjadi setiap hari dan aktivitas gunung yang aktif tersebut dianggap normal sesuai dengan status level III atau siaga. slot88

"Justru yang berbahaya kalau tidak erupsi setiap hari, karena ada endapan magma yang dimungkinkan akan terjadi letusan yang cukup besar. Masyarakat di lereng Gunung Semeru sudah paham dengan karakter gunung api tersebut," ujarnya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak. Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena berbahaya terhadap lontaran batu pijar.

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Riwayat Gunung Semeru

Dilansir dari BPNB, Gunung Semeru, gunung api tertinggi di Jawa Timur, memiliki riwayat erupsi yang panjang dan kompleks. Letusan terdahulu Gunung Semeru tercatat pada 1818, dan sejak saat itu, gunung ini telah mengalami erupsi berkali-kali, dengan letusan yang paling signifikan terjadi pada tahun 1941, 1985, 1994, 2009, 2021, dan terakhir pada 24 Mei 2024.

Berikut adalah beberapa letusan Gunung Semeru yang paling signifikan:

  • 1941: Letusan ini menghasilkan aliran lava yang dahsyat yang menghancurkan beberapa desa dan menewaskan sekitar 60 orang.
  • 1985: Letusan ini menghasilkan awan panas yang menewaskan 23 orang.
  • 1994: Letusan ini menghasilkan aliran lava dan lahars yang menghancurkan beberapa desa dan menewaskan 25 orang.
  • 2009: Letusan ini menghasilkan awan panas dan aliran lava yang menewaskan 13 orang.
  • 2021: Letusan ini menghasilkan awan panas dan aliran lava yang menewaskan 57 orang dan menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan rumah-rumah penduduk.

Pilihan Editor: Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gunung Lewotobi di Flores Timur Erupsi Setinggi 1.000 Meter

8 jam lalu

Visual erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Minggu, 16 Juni 2024, dengan ketinggian 1.000 meter di atas puncak. ANTARA/HO-PVMBG
Gunung Lewotobi di Flores Timur Erupsi Setinggi 1.000 Meter

Warga diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.


Gunung Ibu di Maluku Utara Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu Mencapai 2.000 Meter

1 hari lalu

Kolom abu vulkanik yang terbentuk akibat aktivitas erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara. PVMBG
Gunung Ibu di Maluku Utara Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu Mencapai 2.000 Meter

Masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung direkomendasikan tidak beraktivitas di radius 4 kilometer.


Banjir Lahar Tebal 3 Meter dari Gunung Karangetang Tutup Jalan Utama di Siau

2 hari lalu

Asap putih keluar dari puncak Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu, 6 Februari 2019. Asap putih bertekanan disertai guguran material vulkanik dari kawah bagian utara masih mendominasi aktivitas erupsi efusif Gunung Karangetang. ANTARA
Banjir Lahar Tebal 3 Meter dari Gunung Karangetang Tutup Jalan Utama di Siau

Banjir lahar dilaporkan terjadi di Gunung Karangetang Kamis, 13 Juni 2024.


Gunung Semeru Terus Erupsi Sebanyak 20 Kali Selasa, Awan Panas dan Guguran Lava Mengancam

4 hari lalu

Gunung Semeru erupsi dengan ketinggian letusan abu vulkanik mencapai 500 meter di atas puncak pada Sabtu, 1 Juni 2024 pukul 08.20 WIB. PVMBG
Gunung Semeru Terus Erupsi Sebanyak 20 Kali Selasa, Awan Panas dan Guguran Lava Mengancam

Sebagian besar erupsi Gunung Semeru tidak bisa terpantau secara visual karena tertutup kabut .


Gunung Marapi di Sumbar Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Hampir 4.000 Meter

5 hari lalu

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, Kamis 30 Mei 2024. FOTO/PVMBG
Gunung Marapi di Sumbar Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Hampir 4.000 Meter

Gunung Marapi sebelumnya pada 11 Juni sudah dua kali teramati mengalami erupsi dengan tinggi kolom 500 hingga 1.000 meter.


Gunung Semeru Muntahkan Lava Sejauh 2,5 Kilometer, Buram Akibat Cuaca Berkabut

6 hari lalu

Gunung Semeru erupsi dengan ketinggian letusan abu vulkanik mencapai 500 meter di atas puncak pada Sabtu, 1 Juni 2024 pukul 08.20 WIB. PVMBG
Gunung Semeru Muntahkan Lava Sejauh 2,5 Kilometer, Buram Akibat Cuaca Berkabut

Gunung Semeru kembali menampakkan aktivitas vulkanis Senin dinihari, 10 Juni 2024. Guguran lava pijar teramati mengarah ke Besuk Kobokan.


Badan Geologi: Hari Ini Setidaknya Ada 28 Kali Guguran Lava Pijar dari Gunung Semeru

6 hari lalu

Gunung Semeru erupsi dengan ketinggian letusan abu vulkanik mencapai 500 meter di atas puncak pada Sabtu, 1 Juni 2024 pukul 08.20 WIB. PVMBG
Badan Geologi: Hari Ini Setidaknya Ada 28 Kali Guguran Lava Pijar dari Gunung Semeru

Badan Geologi mencatat setidaknya ada 28 guguran lava pijar dari Gunung Semeru. Gunung ini masih dalam status siaga.


7 Gunung Api di Ring of Fire Meletus Beriringan, Badan Geologi: Momennya (Saja) Sama

10 hari lalu

Ilustrasi Fing of Fire. antaranews.com
7 Gunung Api di Ring of Fire Meletus Beriringan, Badan Geologi: Momennya (Saja) Sama

Tujuh gunung api erupsi secara beriringan sampai dengan bersamaan sejak Januari 2024. Durasi erupsi satu minggu hingga hitungan bulan.


Badan Geologi Sebut Rentetan Erupsi 7 Gunung Api di Berbagai Pulau Tidak Berhubungan, Ini Alasannya

10 hari lalu

Kolom abu vulkanik dari letusan Gunung Lewotobi Laki-laki teramati dari Pos Pengamatan Gunung Api Badan Geologi Kementerian ESDM di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa 4 Juni 2024, pukul 16.15 WITA. (ANTARA/HO-Badan Geologi Kementerian ESDM)
Badan Geologi Sebut Rentetan Erupsi 7 Gunung Api di Berbagai Pulau Tidak Berhubungan, Ini Alasannya

Tujuh gunung api di Sumatera hingga Maluku erupsi secara beriringan sampai dengan bersamaan sejak Januari 2024.


Ancaman Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Belum Usai, Forum Ini Minta Relokasi Warga Diteruskan

12 hari lalu

Sebuah mobil yang terdampak banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu, 12 Mei 2024. Banjir bandang akibat meluapnya aliran air lahar dingin Gunung Marapi serta hujan deras di daerah itu mengakibatkan 18 tewas, sejumlah rumah rusak dan ratusan warga diungsikan. ANTARA/Iggoy El Fitra
Ancaman Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Belum Usai, Forum Ini Minta Relokasi Warga Diteruskan

Sejumlah akademisi dan praktisi berdiskusi ihwal relokasi masyarakat ydi jalur banjir lahar dingin Gunung Marapi diSumatra Barat. Bagaimana hasilnya?