Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hujan di Bulan Juli: Ini Seluk-beluk Anomali Cuaca

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi cuaca ekstrem. ANTARA/Saiful Bahri
Ilustrasi cuaca ekstrem. ANTARA/Saiful Bahri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca adalah fenomena alam yang memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, kita sering mendengar tentang anomali cuaca, yang mengacu pada kondisi cuaca yang tidak normal atau menyimpang dari pola yang biasa terjadi.

Anomali cuaca dapat berupa hujan deras yang tiba-tiba di musim kemarau, kekeringan panjang di musim hujan, atau suhu yang ekstrem di luar perkiraan.

Penyebab Anomali Cuaca

Anomali cuaca disebabkan oleh berbagai faktor, baik alami maupun akibat aktivitas manusia. Berikut adalah beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap terjadinya anomali cuaca:

 1. Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah faktor utama yang menyebabkan anomali cuaca. Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan industrialisasi telah meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Gas-gas ini, seperti karbon dioksida dan metana, menjebak panas di bumi dan menyebabkan suhu global meningkat. Peningkatan suhu ini mengganggu pola cuaca alami dan menyebabkan anomali cuaca seperti badai yang lebih kuat, gelombang panas yang lebih sering, dan perubahan pola curah hujan.

 2. El Niño dan La Niña

El Niño dan La Niña adalah fenomena alam yang terjadi di Samudra Pasifik dan mempengaruhi cuaca global. El Niño terjadi ketika suhu permukaan laut di bagian tengah dan timur Pasifik meningkat, sementara La Niña terjadi ketika suhu permukaan laut menurun. Kedua fenomena ini dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam pola cuaca, termasuk peningkatan atau penurunan curah hujan di berbagai belahan dunia, yang pada gilirannya menyebabkan banjir atau kekeringan.

 3. Aktivitas Vulkanik

Letusan gunung berapi dapat melepaskan sejumlah besar partikel debu dan gas ke atmosfer. Partikel-partikel ini dapat mempengaruhi radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi, sehingga mengubah pola suhu dan curah hujan. Sebagai contoh, letusan Gunung Pinatubo pada tahun 1991 menyebabkan penurunan suhu global sementara karena partikel debu yang tersebar di atmosfer memantulkan sinar matahari kembali ke angkasa.

 4. Polusi Udara

Polusi udara juga berkontribusi terhadap anomali cuaca. Partikel-partikel polutan, seperti aerosol, dapat mempengaruhi formasi awan dan pola curah hujan. Selain itu, polusi udara juga dapat memperparah efek pemanasan global dengan meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.

Dampak Anomali Cuaca

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anomali cuaca memiliki dampak yang luas dan beragam pada berbagai aspek kehidupan manusia, lingkungan, dan ekonomi. Berikut adalah beberapa dampak utama dari anomali cuaca:

 1. Dampak pada Pertanian

Pertanian sangat bergantung pada kondisi cuaca yang stabil. Anomali cuaca seperti kekeringan atau banjir dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen. Hal ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi petani dan kelangkaan pangan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi harga pangan di pasar.

 2. Dampak pada Kesehatan Manusia

Anomali cuaca juga dapat berdampak pada kesehatan manusia. Gelombang panas yang ekstrem dapat menyebabkan dehidrasi, serangan panas, dan penyakit terkait panas lainnya. Sementara itu, banjir dapat menyebabkan penyebaran penyakit menular melalui air yang terkontaminasi. Perubahan pola cuaca juga dapat mempengaruhi penyebaran vektor penyakit seperti nyamuk, yang dapat meningkatkan risiko penyakit seperti malaria dan demam berdarah.

 3. Dampak pada Infrastruktur

Cuaca ekstrem dapat merusak infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan. Banjir dapat merusak fondasi bangunan dan jalan, sementara angin kencang dapat merobohkan tiang listrik dan merusak atap rumah. Kerusakan infrastruktur ini memerlukan biaya besar untuk perbaikan dan dapat mengganggu aktivitas ekonomi serta mobilitas masyarakat.

 4. Dampak pada Ekosistem

Anomali cuaca juga mempengaruhi ekosistem alami. Kekeringan dapat mengurangi ketersediaan air di sungai dan danau, yang berdampak pada kehidupan ikan dan hewan air lainnya. Perubahan suhu dan curah hujan juga dapat mengganggu pola migrasi hewan dan siklus reproduksi tumbuhan. Beberapa spesies mungkin tidak dapat beradaptasi dengan perubahan ini, yang dapat menyebabkan penurunan populasi atau bahkan kepunahan.

BMKG | BRIN
Pilihan editor: Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Ekstrem: Angin Kencang Puting Beliung di Rancaekek Jatinangor

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Prakirakan Sejumlah Kota Besar Hari Ini Dilanda Hujan Petir

1 hari lalu

Ilustrasi mendung di Jakarta. Dok.TEMPO
BMKG Prakirakan Sejumlah Kota Besar Hari Ini Dilanda Hujan Petir

BMKG memprakirakan hujan disertai petir diperkirakan terjadi di Sorong, Manokwari, Merauke, Banda Aceh, dan Medan.


Hujan dan Angin Kencang Tewaskan Dua Warga Bogor, BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem

4 hari lalu

Petugas BPBD Kota Bogor membersihkan genteng ruang kelas yang ambruk di SDN Polisi 1 Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu, 3 Januari 2024.  Atap dari empat ruang kelas SDN Polisi 1 Kota Bogor ambruk akibat hujan deras dan angin kencang pada Selasa (2/1) dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Hujan dan Angin Kencang Tewaskan Dua Warga Bogor, BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem

Sebelum kejadian, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini pada pukul 15.55 WIB tentang potensi hujan sedang hingga lebat yang bisa disertai petir.


Hujan Mungkin Basahi Sebagian Jabodetabek Sore-Malam Ini, Cek Sebarannya Menurut BMKG

9 hari lalu

Ilustrasi hujan. Pexels/Bibhukalyan
Hujan Mungkin Basahi Sebagian Jabodetabek Sore-Malam Ini, Cek Sebarannya Menurut BMKG

Prediksi cuaca BMKG menyebut ada potensi hujan ringan dan sedang di antara cuaca berawan tebal di Jabodetabek di sisa hari ini.


Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Berawan, Hujan Petir di Depok dan Bogor

10 hari lalu

Warga mengenakan payung saat hujan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin, 1 November 2021. Hujan lebat yang turun dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. ANTARA /Akbar Nugroho Gumay
Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Berawan, Hujan Petir di Depok dan Bogor

BMKG memperkirakan Jakarta cerah seharian ini, Kamis, 29 Agustus 2024. Di Jabodetabek, hanya Depok dan Bogor yang berpotensi hujan.


Hujan Deras Tak Biasa di Sudan Tewaskan Lebih dari 130 Orang

11 hari lalu

Orang-orang berkumpul untuk merehabilitasi saluran air yang rusak setelah mengalami kerusakan air di rumah mereka selama banjir di wilayah Al-Managil di Negara Bagian Jazeera, Sudan 23 Agustus 2022. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah
Hujan Deras Tak Biasa di Sudan Tewaskan Lebih dari 130 Orang

Sudan mengalami musim hujan lebat sejak bulan lalu, dengan banjir besar yang terjadi secara berkala terutama di bagian utara dan timur


BMKG Prakirakan Sebagian Kota Besar Hujan Ringan, Waspadai Petir

13 hari lalu

Ilustrasi cuaca hujan. Shutterstock
BMKG Prakirakan Sebagian Kota Besar Hujan Ringan, Waspadai Petir

Di Sumatera, Kota Padang, Pekanbaru, dan Tanjung Pinang berpotensi hujan ringan.


Kunjungan Malam ke Observatorium Bosscha Berakhir Agustus, Ini Alternatifnya

17 hari lalu

Lampu-lampu sorot mengarah ke langit yang mengganggu pengamatan astronomi di Observatorium Bosscha pada Juli 2024. (Dok.Observatorium Bosscha)
Kunjungan Malam ke Observatorium Bosscha Berakhir Agustus, Ini Alternatifnya

Publik masih berkesempatan datang ke Observatorium Bosscha lewat Kunjungan Sekolah dan Kunjungan Siang Berpemandu setelah mendaftar secara daring.


Macam-macam Kulit Gatal Akibat Cuaca Panas Musim Kemarau

18 hari lalu

Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)
Macam-macam Kulit Gatal Akibat Cuaca Panas Musim Kemarau

Kenaikan suhu dan kekurangan kelembapan dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, termasuk kulit gatal yang mengganggu.


Prediksi Cuaca BMKG Sepekan ke Depan, Simak Sebaran Potensi Hujan Lebat di Indonesia

19 hari lalu

Ilustrasi hujan deras. Shutterstock
Prediksi Cuaca BMKG Sepekan ke Depan, Simak Sebaran Potensi Hujan Lebat di Indonesia

Berdasarkan analisis BMKG sepekan ke belakang, hujan lebat antara lain turun di Nagan Raya, Aceh, dan Balikpapan-Kalimantan Timur.


Lusa HUT RI ke-79: BMKG Rilis Prakiraan Cuaca IKN Periode 16-18 Agustus 2024

23 hari lalu

Pekerja memasang tenda untuk upacara HUT RI di Lapangan Upacara Istana Kepresidenan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu 27 Juli 2024. Persiapan pelaksaan upacara HUT Ke-79 Kemerdekaan RI di Lapangan Upacara Istana Kepresidenan IKN telah mencapai sekitar 90 persen dan siap digelar pada 17 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Lusa HUT RI ke-79: BMKG Rilis Prakiraan Cuaca IKN Periode 16-18 Agustus 2024

Begini BMKG merilis prediksi cuaca di wilayah IKN menjelang dan saat digelarnya upacara 17 Agustus buat HUT RI ke-79.