Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sotong Ternyata Punya Ingatan Semu Seperti Manusia

Editor

Avit Hidayat

image-gnews
Cumi-cumi terbesar Architeuthis dux. reuters
Cumi-cumi terbesar Architeuthis dux. reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda pernah mendengar istilah ingatan semu atau palsu? Yakni sebuah fenomena psikologi tentang munculnya kenangan seseorang yang berbeda dari kejadian nyata, atau bahkan tak pernah terjadi. Ternyata fenomena ini juga dialami oleh sotong atau ikan nus yang dapat menciptakan sebuah manipulasi ingatan.

Temuan ini muncul melalui penelitian Christelle Jozet Alves bersama empat peneliti lain yang tergabung dalam tim dari Universitas Caen Normandy, Prancis. Menurut dia, sotong memang tidak memiliki kemampuan untuk merekam peristiwa seperti sebuah gulungan film. “Tetapi sotong justru merekonstruksi kejadian dalam pikiran mereka, lalu mengaitkan beragam elemen yang ada pada saat itu,” tulis Jozet Alves seperti dikutip dari Earth.com pada Kamis, 18 Juli 2024.

Studi ilmiah ini dipublikasikan dalam jurnal iScience pada 17 Juli 2024 dengan judul “Kenangan Palsu pada Sotong.” Penulisnya merupakan Jozet Alves, Lisa Poncet, Pauline Billard, Nicola S. Clayton, dan Cecile Bellanger. Ini merupakan temuan baru, lantaran fenomena ingatan palsu didapati pada manusia atau hewan dengan pemikiran tingkat tinggi.

Jozet Alves menjelaskan bahwa sotong atau dengan nama latin ordo Sepia officinalis memiliki bawaan ingatan episodik. Memori episodik merupakan kenangan peristiwa yang dialami secara pribadi dengan proses rekonstruktif. Yakni ingatan tentang apa yang mereka makan, di mana, dan berapa lama yang lalu. Menariknya, sotong memiliki kemampuan tentang cara mengingat terhadap kenangan tersebut.

Temuan ini ketika para peneliti merancang serangkaian peristiwa yang meiliki banyak kesamaan. Tujuannya untuk menciptakan memori palsu pada sotong. Skenario para peneliti adalah meyakinkan hewan tersebut bahwa mereka telah melihat camilan kesukaan mereka, yakni udang dalam tabung tertentu. Padahal itu tak pernah ada.

Peneliti memulai dengan memperlihatkan tiga tabung berbeda kepada sotong. Satu tabung berisi udang yang pasti didambakan sotong. Tabung kedua berisi kepiting yang tidak disukai. Sedangkan yang ketiga merupakan tabung kosong. Pada masing-masing tabung ditandai dengan pola visual yang unik.

Peneliti kemudian menyesatkan kenangan atas peristiwa tabung tersebut. Ketika peneliti membuat tabung berisi udang dan tabung yang kosong menjadi tidak terlihat. Penyesatan ini diperkuat dengan pola visual dan bau yang saling tumpang tindih. Jozet Alves dan rekan-rekannya lantas membiarkan sotong memilih antara tabung berisi kepiting dan tabung yang kosong dengan posisi tak terlihat.

Hasilnya, sotong sering memilih tabung kosong ketimbang tabung berisi kepiting. Pola penyesatan ini berdampak pada perubahan ingatan ikan nus tersebut. Membuatnya percaya, seolah tabung kosong berisi udang. “Yang justru mengejutkan adalah bahwa kerentanan terhadap pembentukan ingatan palsu tampaknya berbeda-beda di antara setiap individu sotong,” ucap Jozet.

Kata dia, beberapa sotong tampak tidak terpengaruh dengan manipulasi peristiwa tabung kosong yang seolah berisi udang. Fenomena ini yang umumnya ditemukan pada manusia. Yakni tingkat kerentanan seseorang untuk dapat disesatkan bervariasi bergantung pada tiap-tiap orang.

Meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut, bukti menunjukkan bahwa sotong dapat menyimpan fragmen memori dan merekonstruksinya, sehingga berpotensi mengoptimalkan penyimpanan memori. Namun, beberapa sotong tampaknya tidak membentuk ingatan palsu, yang menunjukkan adanya tingkat resistensi.

Penemuan ingatan palsu pada sotong ini merupakan hal yang berharga pada studi terkait fenomena ingatan pada manusia. Dengan memahami bagaimana sefalopoda ini memproses dan berpotensi mendistorsi memori mereka, para peneliti dapat menarik persamaan dan perbedaan dengan mekanisme memori manusia. Memberikan wawasan mengapa individu manusia tertentu lebih rentan terhadap ingatan palsu dan bagaimana ingatan tersebut dapat dimanipulasi atau dikendalikan.

Implikasinya meluas ke berbagai bidang seperti psikologi, neurologi, dan bahkan kecerdasan buatan, di mana pemahaman tentang pembentukan dan pengambilan memori sangat penting. Lebih jauh lagi, dengan mempelajari kesalahan memori pada sotong, strategi baru dapat muncul untuk mengatasi gangguan terkait memori pada manusia, menawarkan harapan untuk terapi dan intervensi kognitif yang lebih baik.

Baca Juga: 10 Hewan Laut Paling Mematikan di Dunia, Ada Gurita hingga Cumi-Cumi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenali 5 Jenis Singa, Asia dan Afrika

18 jam lalu

Ilustrasi Singa. shutterstock.com
Mengenali 5 Jenis Singa, Asia dan Afrika

Singa salah satu spesies hewan buas yang beragam jenisnya


Selain Landak Jawa, Ini Daftar Hewan yang Dilindungi di Indonesia

3 hari lalu

Seekor landak Jawa (Hystrix javanica) dalam kandang habituasi saat akan dilepas ke habitat alaminya di Cagar Alam Gunung Tilu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 24 Oktober 2023. Tepat di hari Owa Internasional, Aspinnal Foundation Indonesia melepas liar 16 satwa endemik Pulau Jawa yang terdiri diri 2 ekor owa Jawa, 11 ekor landak Jawa (Hystrix javanica), 3 ekor kukang Jawa (Nycticebus javanicus), seekor trenggiling Jawa (manis javanica), termasuk 2 ekor elang ular bido (Spilornis cheela) di Gunung Tilu. TEMPO/Prima Mulia
Selain Landak Jawa, Ini Daftar Hewan yang Dilindungi di Indonesia

Selain landak Jawa, berikut adalah daftar hewan yang dilindungi di Indonesia dan tidak boleh dipelihara.


Kenali Jenis-jenis Kekerasan Seksual dan Ancaman Hukuman Bagi Pelakunya

19 hari lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Kenali Jenis-jenis Kekerasan Seksual dan Ancaman Hukuman Bagi Pelakunya

Kekerasan Seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang.


Seluk-beluk Tes Kesehatan Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024: Aturan, Jenis, hingga Metode

19 hari lalu

Pasangan Bakal Calon Gubernur (Bacagub) dan Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub) Jawa Timur Lukmanul Khakim dan Luluk Nur Hamidah melakukan tes kesehatan di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan, Rabu 28 Agustus 2024. ANTARA/Walda Marison
Seluk-beluk Tes Kesehatan Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024: Aturan, Jenis, hingga Metode

Salah satu persyaratan utama yang harus dipenuhi para calon kepala daerah adalah menjalani tes kesehatan. Apa saja?


5 Rekomendasi Jenis Kucing Eksotis untuk Dipelihara

23 hari lalu

Seorang juri memberi penilaian terhadap salah satu kucing saat kontes kucing internasional di Tangerang, Banten (19/4). Dalam kontes tersebut banyak ras dan jenis kucing yang ditampilkan, seperti Anggora, Sphynx, Munchkin, Persia dan Abyssinian. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
5 Rekomendasi Jenis Kucing Eksotis untuk Dipelihara

Sejumlah ras kucing yang eksotik dan mahal prestisius untuk dipelihara.


Cara Mencegah Demensia pada Lansia

27 hari lalu

Ilustrasi pasangan lansia. Unsplash.com/Matthew Benner
Cara Mencegah Demensia pada Lansia

Demensia dapat terjadi karena penyebab yang berbeda. Biasanya demensia menyerang kelompok lanjut usia (lansia).


Begini Cara Tidur Ikan

40 hari lalu

Aneka ikan hias jenis ikan mas koki ditawarkan di kawasan Sumenep, Jakarta, 22 Agustus 2016. Tempo/Tony Hartawan
Begini Cara Tidur Ikan

Cara ikan tidur sedikit berbeda berdasarkan habitat mereka.


Polisi Tangkap Pelaku Eksibisionisme di Bandung, Apa yang Dilakukannya?

49 hari lalu

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung, Jawa Barat, meringkus seorang pelaku berinisial RJK (19) atas perilaku aksi eksibisionis terhadap pengemudi ojek daring di Mapolresta Bandung, Jawa Barat, Selasa (30/7/2024). ANTARA/Rubby Jovan.
Polisi Tangkap Pelaku Eksibisionisme di Bandung, Apa yang Dilakukannya?

Polisi tangkap pria yang mempertontonkan tubuhnya dalam keadaan telanjang kepada pengemudi ojol. Ini hukuman bagi pelaku eksibisionisme.


FAO Mendesak Varian Baru Virus Avian Influenza Segera Diatasi

50 hari lalu

Petugas Dinas Pangan & Pertanian menangkap seekor angsa yang akan disuntik vaksin flu burung di Kelurahan Padasuka, Cimahi, Jawa Barat, 9 Maret 2023. Penyuntikan vaksin Avian Influenza pada ternak dilaksanakan ke kampung-kampung sebagai upaya pencegahan menyebarnya virus flu burung setelah 172 ekor unggas positif AI dan 49 ekor diantaranya mati mendadak di wilayah Kelurahan Padasuka. TEMPO/Prima mulia
FAO Mendesak Varian Baru Virus Avian Influenza Segera Diatasi

FAO menyerukan upaya regional yang mendesak untuk memerangi peningkatan kasus Avian Influenza (AI)


Kementan, FAO dan USAID Memulai Program Penerapan Standar Pelayanan Minimal Zoonosis Prioritas di Sukabumi

55 hari lalu

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, bekerja sama dengan FAO dan USAID mengumumkan dimulainya program penerapan Standar Pelayanan Minimal Zoonosis Prioritas di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada 25 Juli 2024. Sumber: dokumen FAO
Kementan, FAO dan USAID Memulai Program Penerapan Standar Pelayanan Minimal Zoonosis Prioritas di Sukabumi

Program penerapan Standar Pelayanan Minimal Zoonosis Prioritas di Sukabumi ditujukan untuk meningkatkan praktik manajemen kesehatan hewan dan manusia