Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nelayan Sebut Abrasi di Roban Timur Dampak PLTU Batang Capai 2,2 Meter Tiap Tahun

Editor

Erwin Prima

image-gnews
19_ekbis_pltubatang
19_ekbis_pltubatang
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Pesisir di Dukuh Roban Timur, Desa Sengon, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terus mengalami abrasi setiap tahun. Nelayan menyebut terkikisnya bibir pantai tersebut terjadi sejak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU Batang yang dimulai pada 2015 dan beroperasi sejak 2022.

Warga mengatakan sejak ada PLTU arah aliran arus laut berubah hingga menyebabkan abrasi rata-rata 2,2 meter setiap tahun. "Jika permasalahan ini terus dibiarkan, degradasi lingkungan akan semakin parah dan menurunkan kualitas kehidupan masyarakat pesisir Roban Timur," ujar salah seorang  nelayan, Hariyono, melalui siaran tertulis pada Senin, 22 Juli 2024. 

Abrasi telah mengikis daratan di pesisir dukuh tersebut. Akibatnya sejumlah tumbuhan seperti ketapang dan cemara laut hilang karena abrasi. "Saya mengajak masyarakat serta seluruh lapisan di Pemerintah Kabupaten Batang untuk segera bertindak menyelamatkan pesisir Roban Timur yang semakin terancam," katanya.

Aksi menyuarakan untuk menyelamatkan pesisir Roban Timur tersebut mereka sampaikan melalui ritual sedekah laut pada Sabtu dan Ahad lalu, 20-21 Juli 2024. Acara sedekal laut diisi sejumlah kegiatan antara lain doa bersama, larung sesaji, dan kampanye penyelamatan pesisir Roban Timur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi Jawa Tengah, Fahmi Bastian, menyebut persoalan pesisir harus menjadi perhatian khusus pemerintah. Sebaliknya, dia justru melihat kini wilayah pesisir justru dijadikan lokasi wilayah industri.

"Akan membebani dan merusak ekosistem pesisir," sebut Fahmi. "Ditambah di pesisir utara Batang ada ekosistem karang yang dilindungi. Selain itu, persoalan bagaimana perlindungan nelayan harus diperhatikan."

Pilihan Editor: Gangguan Perangkat Windows Global, CEO CrowdStrike: Perlu Berminggu-minggu untuk Pemulihan Total dan Waspadai Malware

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ragam Cara Tekan Polusi Menurut Kemenko Marves, dari Bus Listrik hingga Konversi Sampah

13 jam lalu

Penumpang saat menaiki bus listrik Transjakarta di Terminal Blok M, Jakarta, Rabu, 17 Juli 2024. PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan penambahan 200 unit bus listrik pada 2024. PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) telah mengoperasikan 100 unit bus listrik dan menargetkan penambahan 200 unit bus listrik pada tahun 2024 ini. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ragam Cara Tekan Polusi Menurut Kemenko Marves, dari Bus Listrik hingga Konversi Sampah

Pemerintah menggunakan sejumlah sumber daya ramah lingkungan dan pendanaan untuk meningkatkan penggunaan transportasi umum.


PLN Akan Matikan 800 PLTU untuk Capai Emisi Nol Karbon 2060, Perlu Dana 3 Kali RAPBN 2025

18 jam lalu

Asap dan uap mengepul dari PLTU milik Indonesia Power, di samping area Proyek PLTU Jawa 9 dan 10 di Suralaya, Provinsi Banten, Indonesia, 11 Juli 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
PLN Akan Matikan 800 PLTU untuk Capai Emisi Nol Karbon 2060, Perlu Dana 3 Kali RAPBN 2025

Untuk mencapai target emisi nol karbon 2060, PLN harus menyediakan 423 gigawatt EBT dengan investasi Rp10.767 triliun atau setara 3 kali RAPBN 2025.


Nelayan Korban Tabrakan di Perairan Perbatasan Batam-Singapura Belum Ditemukan

3 hari lalu

Basarnas terus melakukan pencarian terhadap satu orang nelayan korban tabrakan di perairan Batam-Singapura. Foto Humas Basarnas.
Nelayan Korban Tabrakan di Perairan Perbatasan Batam-Singapura Belum Ditemukan

Pencarian terhadap seorang nelayan yang menjadi korban tabrakan di perairan perbatasan Batam-Singapura terus dilanjutkan, Selasa, 3 September 2024.


Fenomena Ikan Laut Naik ke Daratan di Cianjur, Apa Penyebabnya?

4 hari lalu

Nelayan di perairan selatan Banten kebanjiran tangkapan ikan teri melimpah sehingga bisa meraup keuntungan peningkatan ekonomi. ANTARA/Mansur
Fenomena Ikan Laut Naik ke Daratan di Cianjur, Apa Penyebabnya?

Fenomena ikan laut naik ke daratan di Cianjur disebabkan oleh perubahan suhu air laut saat kemarau panjang.


Ikan Paus Beluga yang Diduga Mata-mata Rusia Ditemukan Mati

4 hari lalu

Ikan paus beluga yang dikira mata-mata Rusia, ditemukan  mati. Jorgen Ree Wiig/Sea Surveillance Service/Handout/NTB Scanpix via REUTERS
Ikan Paus Beluga yang Diduga Mata-mata Rusia Ditemukan Mati

Bangkai ikan paus yang dinamai Hvaldimir didapati mengapung di laut oleh seorang nelayan bersama anaknya.


Menjajal jadi Nelayan Tanpa Perahu di Desa Wisata Sambeng Borobudur

4 hari lalu

Seorang wisatawan mencoba membuat jala di Desa Wisata Sambeng, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. TEMPO/Mila Novita
Menjajal jadi Nelayan Tanpa Perahu di Desa Wisata Sambeng Borobudur

Di Desa Sambeng, pengunjung diajak membuat jala dan menebarnya di Sungai Progo. Ini merupakan bagian dari wisata Borobudur Trail of Civilization.


Cerita dari Nelayan Natuna: Saat Tidak Tangkap Ikan, Mereka Sediakan Jasa Wisata ke Pulau Senoa

4 hari lalu

Suasana pinggir pantai Pulau Senoa di Kabupaten Natuna saat pagi hari, Kamis, 29 Agustus 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Cerita dari Nelayan Natuna: Saat Tidak Tangkap Ikan, Mereka Sediakan Jasa Wisata ke Pulau Senoa

Ramli juga mengantarkan wisatawan yang hendak ke Pulau Senoa, Natuna, ketika sedang tidak mencari ikan.


WALHI: PSN Waterfront Land Surabaya Cacat Ekonomi hingga Lingkungan

5 hari lalu

Ilustrasi unjuk rasa penolakan Reklamasi. ANTARA FOTO
WALHI: PSN Waterfront Land Surabaya Cacat Ekonomi hingga Lingkungan

Walhi menyebut Waterfront Land adalah proyek reklamasi yang menyasar Kenjeran hingga Pantai Timur Surabaya


Sebut Fenomena Ikan ke Darat Berpotensi Bencana, Balawista Lebak Minta Masyarakat Pesisir Waspada

6 hari lalu

Nelayan di perairan selatan Banten kebanjiran tangkapan ikan teri melimpah sehingga bisa meraup keuntungan peningkatan ekonomi. ANTARA/Mansur
Sebut Fenomena Ikan ke Darat Berpotensi Bencana, Balawista Lebak Minta Masyarakat Pesisir Waspada

Para petugas siaga bencana diharapkan tetap selalu monitor situasi untuk menjaga ketenangan masyarakat.


Cerita Nelayan Natuna: Melaut Enak dan Aman Zaman Susi Pudjiastuti

6 hari lalu

Ramli, seorang nelayan di Natuna mengatakan hasil tangkapan di era Menteri Susi Pudjiastuti jauh lebih banyak dibanding saat ini, Kamis, 29 Agustus 2024. TEMPO/M. Faiz Zaki
Cerita Nelayan Natuna: Melaut Enak dan Aman Zaman Susi Pudjiastuti

Nelayan Natuna mengatakan hasil tangkapan saat Susi Pudjiastuti jadi menteri lebih banyak daripada saat ini.