Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kecanggihan Artificial Intelligence Ternyata Mempermudah Penelitian Ilmiah

image-gnews
Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN mengakui kecanggihan teknologi artificial intelligence (AI) untuk menunjang aktivitas penulisan ilmiah dan publikasi. Menurut BRIN, AI dapat mempermudah proses editorial, dan pengeditan naskah ilmiah menjadi lebih efisien, serta meningkatkan kualitas jurnal yang dihasilkan.

"Dengan AI kita dapat mengaturnya secara otomatis, mulai dari melakukan koreksi ke dalam teks yang benar, mendeteksi plagiarisme, memberikan rekomendasi untuk gaya dan struktur penulisan," ujar Deputi Bidang Fasilitas Riset dan Inovasi BRIN, Agus Haryono, dikutip dari keterangan resminya, Rabu, 24 Juli 2024.

Agus memaparkan ihwal pemanfaatan AI untuk membantu kerja-kerja penelitian ilmiah ini dalam Workshop Springer Nature: AI and Research a Transformative Opportunity, di Gedung BJ Habibie, Jakarta. Dia turut mendorong para peneliti untuk mengoptimalkan penggunaan AI, demi bersaing dengan negara-negara maju di dunia.

Teknologi AI menurut Agus, dapat membantu penerbit dalam menentukan naskah yang memiliki potensi kesuksesan dibaca, dengan cara menganalisis tren dan preferensi pembaca berbasis machine learning. "Proses penerbitan dapat dipercepat untuk membuahkan hasil yang lebih sesuai dengan permintaan pasar," kata Agus memperjelas.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Repositori, Multimedia dan Penerbitan Ilmiah BRIN, Zaenal Akbar, membeberkan bahwa BRIN tengah menyusun sejumlah strategi menuju open science di Indonesia. Strategi ini, kata dia, meliputi bidang human resources, open science infrastructures dan network.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dalam hal infrastruktur, BRIN membuka penelitian bersama untuk mendukung open science dan melayani kebutuhan berbagai komunitas. Mulai dari perangkat dan peralatan hingga manipulasi komputasi dan data infrastruktur layanan," ujar Zaenal.

Zaenal menuturkan, pemerintah pusat menetapkan regulasi deposit mandatory atau penyediaan wajib data primer, serta hasil penelitian berbentuk research output. Regulasi ini berlaku bagi kegiatan riset yang dilaksanakan di Indonesia, mulai dari penelitian yang didukung pemerintah maupun perusahaan yang berbasis di dalam negeri.

Data primer yang dimaksud Zaenal itu, berkaitan dengan spesimen fisik, spesimen digital, informasi digital dari spemen, rekaman audio-visual, serta naskah atau artefak. Sedangkan untuk research outputnya, dapt berupa publikasi ilmiah dan hak kekayaan intelektual.

Kebijakan yang dijabarkan Zaenal ini, dinilai mampu dipermudah lewat hadirnya teknologi AI dalam pemrosesan kerja-kerja ilmiah serta publikasinya. Zaenal berharap lewat workshop AI BRIN kali ini, mampu membuka gerbang kolaborasi untuk integrasi data dan hasil penelitian yang lebih mumpuni.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Cara Membuat Video AI Hug yang Viral di TikTok dan Instagram

20 jam lalu

Cara membuat AI hug yang viral. Foto: Canva
3 Cara Membuat Video AI Hug yang Viral di TikTok dan Instagram

Cara membuat video AI hug yang viral di sosial seperti TikTok dan Instagram. Tren ini bisa mengobati rasa rindu pada orang yang sudah meninggal.


Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

1 hari lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intell


Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional untuk Mengatur Penggunaan AI

1 hari lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional untuk Mengatur Penggunaan AI

Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intelligence (AI). Kenapa?


Hasil Riset Mekari: Software Berbasis Cloud Dongkrak Efektivitas Perusahaan

3 hari lalu

Ilustrasi Alibaba Cloud LLM open-source yang sedang digunakan. (ANTARA/HO-Alibaba Cloud)
Hasil Riset Mekari: Software Berbasis Cloud Dongkrak Efektivitas Perusahaan

Studi juga menunjukkan mayoritas perusahaan antusias menggunakan software berbasis cloud dalam dua tahun ke depan.


Tim Mahasiswa Unpar Bandung Bikin Aplikasi untuk Manajemen Kantor Hukum

3 hari lalu

Tim aplikasi Legal Plus (ki-ka) Jordan Yudhistira, Chrisostomus Paudra Sanjaya, James Ardy, Richard Yoshuara Yo, Jesslyne Chua. (Dok.Tim)
Tim Mahasiswa Unpar Bandung Bikin Aplikasi untuk Manajemen Kantor Hukum

Tim mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan membuat aplikasi manajemen kantor hukum. Akan dikembangkan dengan teknologi AI.


Telkom Sematkan AI pada Chatbot OCA

9 hari lalu

Ilustrasi dok. Telkomsel
Telkom Sematkan AI pada Chatbot OCA

Kegiatan ini dirancang sebagai wadah untuk mempromosikan produk fashion dan kerajinan lokal, serta melestarikan budaya daerah


OCA Gunakan AI untuk Layanan Chatbot yang Lebih Pintar

11 hari lalu

OCA Automated Interaction (OCA AI) hadir dengan teknologi AI untuk membalas chat secara otomatis, membantu pelaku usaha mengefisienkan pemanfaatan karyawan dan fokus pada hal strategis. Dok. Telkom
OCA Gunakan AI untuk Layanan Chatbot yang Lebih Pintar

Teknologi mutakhir di OCA AI mampu membalas chat secara pintar dan otomatis, sehingga dapat mengurangi keterlibatan manusia dalam membalas pesan atau menangani keluhan secara manual.


Rayakan HPN, BRI Menggunakan AI untuk Memberikan Layanan Terbaik Pelanggan

14 hari lalu

Karyawan BRI tengah melayani nasabahnya. Dok. BRI
Rayakan HPN, BRI Menggunakan AI untuk Memberikan Layanan Terbaik Pelanggan

BRImo super apps menjadi salah satu produk yang menjadi andalan yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mengakses berbagai layanan perbankan dengan mudah dan cepat.


NeutraDC Kolaborasi dengan 3 Perusahaan Teknologi Global Perkuat AI-Ecosystem

15 hari lalu

(Dari kiri) Direktur Group Business Development Telkom Indonesia Honesti Basyir, Komisaris Telkom Indonesia Marcelino Pandin, CEO NeutraDC Andreuw Th.A.F, President Director of Hawlett Packard Enterprise Indonesia Meygin Agustina, CEO of Cirrascale PJ Go, CEO of DataCanvas Limited Sealed Fang Lei, Direktur Wholesale & International Service Telkom Indonesia Bogi Witjaksono pada penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama tiga perusahaan, PT Hewlett Packard Enterprise (HPE) Indonesia, Cirrascale Pte. Ltd., dan DataCanvas Limited, di Sofitel Nusa Dua, Bali, Senin, 26 Agustus 2024. Dok Telkom
NeutraDC Kolaborasi dengan 3 Perusahaan Teknologi Global Perkuat AI-Ecosystem

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan tiga perusahaan yaitu; PT Hewlett Packard Enterprise (HPE) Indonesia, Cirrascale Pte. Ltd., dan DataCanvas Limited. Kolaborasi ini diumumkan dalam ajang konferensi internasional, NeutraDC Summit 2024, di Bali., pekan lalu.


Deepfake dan Kejahatan Seksual, Korea Selatan Waspadai sebagai Ancaman Baru

18 hari lalu

Ilustrasi pornografi.[Sky News]
Deepfake dan Kejahatan Seksual, Korea Selatan Waspadai sebagai Ancaman Baru

Deepfake adalah video palsu yang dihasilkan menggunakan perangkat lunak digital, pembelajaran mesin, dan teknologi pertukaran wajah.