TEMPO.CO, Jakarta - Apple telah menandatangani komitmen dengan Gedung Putih untuk mengembangkan kecerdasan artifisial atau AI yang aman dan terjamin. Laporan TechCrunch, Jumat, 26 Juli 2024, dikutip Antara, perusahaan tersebut akan segera meluncurkan penawaran AI generatif, Apple Intelligence, ke dalam produk intinya, menempatkan AI generatif di hadapan 2 miliar pengguna Apple.
Apple bergabung dengan 15 perusahaan teknologi lainnya, termasuk Amazon, Anthropic, Google, Inflection, Meta, Microsoft, dan OpenAI, yang berkomitmen terhadap aturan dasar Gedung Putih untuk mengembangkan AI generatif pada Juli 2023.
Komitmen Apple
Pada saat itu, Apple belum mengungkapkan peluang mereka berencana mengintegrasikan AI ke dalam iOS. Namun, pada acara Worldwide Developers Conference (WWDC) pada Juni, Apple menyatakan, mereka akan fokus besar AI generatif, dimulai dengan kemitraan yang mengintegrasikan ChatGPT ke dalam iPhone.
Sebagai target yang sering diawasi oleh regulator federal, Apple ingin menunjukkan, mereka bersedia mengikuti aturan Gedung Putih mengenai AI. Itu berpeluang sebagai upaya untuk mendapat dukungan sebelum terjadi pertarungan regulasi pada masa depan terkait AI.
Komitmen yang ditandatangani tersebut menjelaskan, beberapa hal yang harus dipenuhi perusahaan pengembang AI. Salah satunya adalah red-teaming, proses simulasi serangan siber untuk menguji ketahanan model AI sebelum dirilis ke publik. Hasil pengujian ini diwajibkan untuk dibagikan kepada publik.
Komitmen itu juga mewajibkan perusahaan AI untuk menjaga kerahasiaan bobot model AI yang belum dirilis. Apple dan perusahaan lain setuju untuk mengerjakan bobot model AI dalam lingkungan yang aman, dengan akses yang dibatasi hanya untuk segelintir karyawan.
Komitmen tersebut mendorong para perusahaan untuk mengembangkan sistem pelabelan konten yang dihasilkan AI. Contohnya adalah teknologi watermarking yang memungkinkan pengguna untuk membedakan konten yang asli dengan yang dibuat secara otomatis oleh AI.
Departemen Perdagangan Amerika Serikat (US Department of Commerce) menyatakan, akan segera merilis laporan yang membahas potensi manfaat, risiko, dan implikasi dari model AI yang bersifat open-source.
Gedung Putih juga mencatat bahwa lembaga-lembaga federal telah membuat kemajuan signifikan pada tugas-tugas yang ditetapkan oleh perintah eksekutif Oktober 2023. Sampai saat ini, lembaga-lembaga federal telah melakukan lebih dari 200 perekrutan terkait AI, memberikan akses sumber daya komputasi kepada lebih dari 80 tim peneliti, dan merilis beberapa kerangka kerja untuk pengembangan AI.
Pilihan Editor: Apple Tersingkir di Cina, Keluar dari Lima Besar Vendor Ponsel