TEMPO.CO, Bandung - Badan Geologi melaporkan serangkaian letusan Gunung Ibu di Maluku Utara pada Jumat, 16 Agustus 2024, yang terjadi sejak dinihari. Letusan yang terjadi pukul 02.52 WIT, misalnya, menghasilkan kolom abu yang teramati mencapai ketinggian 5 ribu meter dari puncak Gunung Ibu yang memiliki ketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Letusan tersebut dilaporkan disertai suara dentuman dan gemuruh kuat yang terdengar sampai di Pos Gunung Api Ibu. "Teramati sinar api tinggi lebih kurang 500 meter," bunyi laoran itu dikutip dari keterangan Badan Geologi, Jumat pagi 16 Agustus 2024.
Kolom abu yang dihasilkan berwarna kelabu dengan intensitas tebal. Erupsi dilaporkan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi lebih kurang 3 menit 12 detik.
Letusan kembali terjadi pukul 04.44 WIT dengan menghasilkan kolom abu teramati setinggi 1.000 meter dari puncak Gunung Ibu. Badan Geologi melaporkan letusan tersebut menghasilkan kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Letusan tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi lebih kurang 1 menit 9 detik.
Letusan kembali terjadi pukul 07.14 WIT dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter dari puncak Gunung Ibu. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal teramati condong ke arah barat laut. Seismogram merekam letusan tersebut dengan amplitudo 8 mm dan durasi sekita4 1 menit.
Saat ini Badan Geologi menetapkan status aktivitas Gunung Ibu berada pada Level III atau Siaga. Rekomendasinya adalah warga, wisatawan, atau pengunjung tidak beraktivtas dalam radius 4 kilometer serta perluasan sektoral berjarak 5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif gunung tersebut. Masyarakat di sekitar Gunung Ibu juga diminta menggunakan pelindung hidung, mulut (masker), dan mata (kacamata) jika terjadi hujan abu.
Pilihan Editor: Status Darurat Lagi untuk Mpox, Swedia Konfirmasi Kasus Pertama Varian 1 di Luar Afrika