Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Anestesiologi, Program Studi Dokter Muda yang Diduga Korban Perundungan PPDS Undip

image-gnews
Pewarta foto memotret suasana salah satu gedung Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP) di kawasan kompleks RSUP Dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 15 Agustus 2024.  Polisi menyebut korban tewas usai menyuntikkan obat penenang di tubuhnya sendiri. ANTARA/Aji Styawan
Pewarta foto memotret suasana salah satu gedung Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP) di kawasan kompleks RSUP Dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 15 Agustus 2024. Polisi menyebut korban tewas usai menyuntikkan obat penenang di tubuhnya sendiri. ANTARA/Aji Styawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmu anestesi atau anestesiologi menjadi perbincangan publik menyusul kabar kematian seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Universitas Diponegoro (Undip). Mahasiswa PPDS bernama Aulia Risma Lestasi itu ditengarai mengalami perundungan oleh seniornya. Dia ditemukan meninggal di kamar kosnya pada 12 Agustus 2024.

Dugaan perundungan terhadap dokter muda asal Rumah Sakit Umum Daerah di Tegal, Jawa Tengah, itu terungkap dari catatan di buku hariannya. Dari hasil visum jenazah korban, ada tiga luka yang kemungkinan adalah bekas suntikan. Dugaan itu semakin kuat karena polisi memang menemukan alat suntik dan bekas botol Roculax, obat pereda rasa nyeri, di kamar Aulia.

Berbasis investigasi internal, saat ini Universitas Diponegoro membantah kabar adanya perundungan. Manajemen kampus menyatakan kematian korban berhubungan dengan faktor kesehatan.

Aulia diketahui sedang menyelesaikan studi anestesiologi untuk mengambil gelar spesialisnya. Jadi, sebenarnya apa itu ilmu anestesi?

Ilmu Redakan Nyeri, Butuh Belajar Belasan Tahun

Disadur dari laman RS Gleneagles Malaysia, anestesiologi merupakan ilmu sedasi yang memblokir gejala nyeri untuk sementara waktu. Dokter yang menjadi spesialis anestesiologi umumnya terlatih untuk menakar dan memberikan obat anestesi secara aman. Pekerjaan mereka juga diperluas, menyangkut perawatan pasien prabedah dan pascabedah.

Spesialisasi medis ini mencakup keahlian untuk evaluasi pra-bedah, konsultasi dengan tim, serta penyusunan rencana anestesi sesuai kebutuhan pasien. Ilmu medis ini juga mencegah nyeri saat operasi, dan membantu pengelolaan pasien pasca bedah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama pembedahan, spesialis anestesiologi akan memantau tanda-tanda vital pasien, mulai dari detak jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh dan tanda lainnya. Setelah pembedahan, sang ahli anestesi ini akan mengawasi pemulihan pasien, serta mengelola rasa nyeri pasien yang sudah siuman.

Jenis Tindakan Anestesi

Tindakan medis anestesi terbagi menjadi tiga: anestesi umum, anestesi regional, dan anestesi lokal. Anestesi umum diterapkan kepada pasien yang sedang tidak dalam keadaan sadar. Prosesnya terkendali sepanjang durasi pembedahan.

Anestesi regional diterapkan melalui suntikan dan hanya mematikan rasa pada bagian tertentu. Artinya, pasien tetap sadar tapi bebas dari rasa nyeri. Adapun anestesi lokal merupakan suntikan anestesi pada bagian tubuh yang lebih kecil agar mati rasa.

Mengutip laman American University of The Caribbean School of Medicine, ahli anestesi dibekali ilmu manajemen nyeri dan mengobati pasien. Butuh masa belajar 12-14 tahun untuk menjadi ahli anestesi, mencakup pembelajaran teori dan praktik untuk memperdalam ilmunya. Durasi tersebut untuk 4 di tahun sekolah sarjana, 4 tahun di sekolah kedokteran spesialis, dan sisanya di residen atau pelatihan dari dokter senior di lembaga kesehatan.  

Pilihan Editor: Waspada Banjir Rob Sepekan ke Depan, Berpotensi Muncul di Wilayah Ini Menurut BMKG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Umumkan Hasil Penyelidikan Kasus Perundungan PPDS Undip Besok

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto (ANTARA/I.C. Senjaya)
Polisi Umumkan Hasil Penyelidikan Kasus Perundungan PPDS Undip Besok

Penyidik telah memeriksa 43 saksi dalam kasus perundungan mahasiswa PPDS Undip.


Kemenkes Ungkap Dugaan Pungli dan Perundungan PPDS FK Unsrat: dari Sewa Mobil hingga Beli Laptop

5 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
Kemenkes Ungkap Dugaan Pungli dan Perundungan PPDS FK Unsrat: dari Sewa Mobil hingga Beli Laptop

Kemenkes RI membekukan sementara Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Prodi Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi


Kasus Bullying Binus Simprug, Kuasa Hukum Korban: Jangan Salahkan Kalau Kami Gaspol

6 hari lalu

Rapat dengar pendapat Komisi III DPR terkait kasus perundungan siswa SMA Binus School Simprug di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. Foto: ANTARA/Melalusa Susthira K
Kasus Bullying Binus Simprug, Kuasa Hukum Korban: Jangan Salahkan Kalau Kami Gaspol

Kuasa hukum korban bullying Binus Simprug mengatakan tidak ada perdamaian dalam proses hukum kasus itu.


Penjelasan KPK soal Tak Kunjung Usut Dugaan Pungli Program Pendidikan Dokter Spesialis

6 hari lalu

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu (kiri) dan jubir KPK Tessa Mahardhika Sugiarto memberikan keterangan saat konferensi pers penahan tersangka Sahata Lumban Tobing dan Toras Sotarduga Panggabean di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024. KPK menahan Sahata Lumban Tobing dan Toras Sotarduga Panggabean sebagai tersangka baru kasus dugaan korupsi pembayaran komisi agen dari PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) kepada PT Mitra Bina Selaras tahun 2017 - 2020 yang menyebabkan kerugian keuangan negara Rp38 miliar. TEMPO/Imam Sukamto
Penjelasan KPK soal Tak Kunjung Usut Dugaan Pungli Program Pendidikan Dokter Spesialis

KPK masih belum mengusut dugaan adanya pungutan dalam program pendidikan dokter spesialis (PPDS).


Kemenkes Hentikan Sementara PPDS FK Unsrat Akibat Kasus Perundungan

7 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
Kemenkes Hentikan Sementara PPDS FK Unsrat Akibat Kasus Perundungan

Penghentian sementara tersebut terjadi karena ada pungutan liar dan perundungan di PPDS FK Unsrat oleh senior kepada junior dan calon PPDS.


Saran Psikolog Jika Pelajar Alami Kekerasan di Sekolah

7 hari lalu

Ilustrasi kekerasan pada anak. Pexels/Mikhail Nilov
Saran Psikolog Jika Pelajar Alami Kekerasan di Sekolah

Pelajar diminta segera mencari bantuan apabila mengalami kekerasan di sekolah. Salah satunya dengan melapor ke TPPK.


Pramono Anung Usung Pasang CCTV di RT dan RW untuk Tekan Kasus Pencurian dan Narkoba di Jakarta

8 hari lalu

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung bersiap untuk menghadiri debat perdana Pilgub Jakarta 2024. Ia berangkat bersama anak dan istrinya dari kediamannya di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. TEMPO/Alfitria Nefi Pratiwi
Pramono Anung Usung Pasang CCTV di RT dan RW untuk Tekan Kasus Pencurian dan Narkoba di Jakarta

Pramono Anung sebut alasan pemasangan CCTV di RT-RW Jakarta untuk menekan angka perundungan, narkoba, pencurian, dan tindakan kriminalitas lainnya.


Bantah Ada Bullying ke Siswa Berkebutuhan Khusus, SMP 8 Depok: Hanya Melempar Kerikil, Bukan Batu

11 hari lalu

Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarpras SMP Negeri 8 Depok Siti Rukiah saat dikonfirmasi soal aksi bullying di sekolah tersebut, Jumat, 4 Oktober 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Bantah Ada Bullying ke Siswa Berkebutuhan Khusus, SMP 8 Depok: Hanya Melempar Kerikil, Bukan Batu

SMP Negeri 8 Depok membantah telah terjadi bullying terhadap salah seorang siswa berkebutuhan khusus. Mereka disebut bercanda melempar kerikil.


Siswa Berkebutuhan Khusus di Depok Jadi Korban Bullying hingga Lukai Diri Sendiri, Orang Tua Lapor Polisi

11 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying. Shutterstock
Siswa Berkebutuhan Khusus di Depok Jadi Korban Bullying hingga Lukai Diri Sendiri, Orang Tua Lapor Polisi

Siswa berkebutuhan khusus di SMP Negeri 8 Depok diduga menjadi korban bullying teman sekolahnya hingga pukul kaca jendela kelas.


KPAI Akui Marak Kasus Bullying di Sekolah Elite, Pengaduan Mulai Bermunculan

17 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying atau penganiayaan. Shutterstock
KPAI Akui Marak Kasus Bullying di Sekolah Elite, Pengaduan Mulai Bermunculan

KPAI menilai regulasi pencegahan bullying di satuan pendidikan, termasuk di sekolah-sekolah elite, belum optimal